Suara.com - Orangtua punya peran penting agar anak tidak menjadi korban bullying di mana pun. Tugas pertamanya harus memastikan anak memiliki perasaan aman dan nyaman, sehingga ia tumbuh dengan kondisi mental yang baik.
Psikolog Gracia Stephanie, M.Psi. mengatakan betapa pentingnya membangun secure attachment dengan anak. Secure attacment merupakan keterikatan secara emosional antara orangtua dan anak sebagai dasar pengembangan psikologi. Tujuannya untuk membuat anak merasa aman dan nyaman.
"Pentingnya mengembangkan secure attachment pada anak sebagai dasar relasi dengan orang lain. Ketika anak memiliki secure attachment, ia akan berani beradaptasi dengan lingkungan baru," kata dalam webinar Komodo Challange, Jumat (5/3/2021).
Sikap berani beradaptasi itu menjadi modal mental pertama anak untuk bisa mengekplorasi hal baru, dan juga membangun pertemanan. Gracia mengatakan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan orangtua agar anak bisa memiliki secure attachment tersebut.
"Pertama, menjadi orangtua yang sensitif akan kebutuhan anak. Bukan berarti dia baru mau ngambil botol susu langsung diambilin. Tapi sensitif dalam arti mungkin kalau anak tiba-tiba diam padahal biasanya ceria, ditanya. Itu yang namanya sensitif," kata Gracia.
Kemudian cara selanjutnya, menjadi orangtua responsif terhadap segala hal yang dibutuhkan anak.
"Kalau dia tiba-tiba mungkin jadi murung, kita bisa responsif dengan mengajak makan makanan yang dia suka sampai akhirnya ia siap untuk cerita. Dan kalau misalnya si anak lagi butuh perhatian, lagi merengek terus dari pagi sampai malam, mungkin kita bisa luangkan sedikit waktu setidaknya 5 menit," paparnya.
Gracia mengingatkan, sesibuk apa pun orangtua, sebaiknya tetap menyempatkan waktu untuk berbincang dengan anak. Mengobrol tentang aktivitas apa pun yang dilakukan anak hingga segala kejadian yang dialaminya.
"Langkah praktis yang bisa dilakukan, hadir secara fisik maupun psikologis setidaknya 15 menit per hari. Kalau anak yang masih kecil tentu butuh lebih banyak. Tapi seiring berjalannya waktu, ketika anak tambah besar, mulai sekolah, setidaknya ada 15 menit saja waktu untuk mengobrol," paparnya.
Baca Juga: 5 Pertanda kalau Kamu Sudah Terjebak jadi Orang Tua Toksik!
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
-
Danantara 'Wajibkan' Menkeu Purbaya Ikut Rapat Masalah Utang Whoosh
-
Viral Biaya Tambahan QRIS Rp500: BI Melarang, Pelaku Bisa Di-Blacklist
-
Harga Minyak Dunia Merosot Imbas Stok AS Melonjak
Terkini
-
5 Bedak Padat yang Bagus untuk Remaja, Natural dan Ringan untuk Harian
-
Tren Minuman Kesehatan Meningkat, Brand Lokal Berhasil Menembus Penghargaan Internasional
-
7 Tanda Seseorang Punya IQ Tinggi, Sering Dilakukan tapi Jarang Disadari
-
7 Rekomendasi Serum Mengandung Tranexamic Acid untuk Mengurangi Flek Hitam
-
10 Kosmetik Wardah untuk Makeup Kondangan yang Simpel dan Flawless
-
5 Sepatu Running Lokal Selevel On Cloud untuk Lari di Perkotaan, Cushion Empuk Nyaman di Aspal
-
7 Powder Foundation yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Flawless Seharian
-
5 Rekomendasi Skincare Korea yang Sudah Tersertifikasi Halal, Cocok untuk Muslimah Anti Ribet!
-
Apa Itu Ghost Job dan Ciri-Cirinya? Pencari Kerja Wajib Tahu!
-
5 Sepatu Running Lokal Setara Nike Zoom Alphafly, Kualitas Super-Shoe Versi Harga Hemat