Suara.com - Selama ini daging wagyu terkenal dengan kualitas terbaik. Daging ini dihasilkan dari sapi yang mendapat perawatan sedemikian rupa.
Sehingga menghasilkan daging yang tidak hanya berkualitas, tapi juga bergizi. Bahkan ada anggapan bahwa sapi yang menghasilkan daging wagyu juga dipijat dan diberi sake demi mendapat hasil berkualitas.
Tapi benarkah anggapan tersebut? Managing Director, PT. Subur Arta Utama (SAU), Alexander Hansen, sebagai salah satu importir daging wagyu Jepang dalam konferensi pers online, Jumat, (12/3/2021) mengungkap rahasianya.
"Ada yang bilang bahwa sapi penghasil daging wagyu harus dipijat dan diberi sake, itu tidak benar. Bayangkan kalau setiap sapi mesti dipijitin. Kalau zaman dahulu mungkin iya," ujar Alexander.
Alexander juga mengungkapkan bahwa Jepang sendiri baru mengonsumsi daging sapi sekitar tahun 1.600-an. Karena bagi kepercayaan masyarakat Jepang zaman itu bahwa sapi bukan binatang untuk dimakan.
Lalu, sebenarnya apa yang dikonsumsi sapi untuk bisa menghasilkan daging wagyu berkualitas. Alexander mengatakan bahwa pada dasarnya setiap peternak memiliki racikan masing-masing.
"Waktu mengunjungi peternakannya di Kamimura, yang sudah pasti dia ada beras, beras jepang. Kemudian juga ada semacam jerami. Lalu juga ada kedelai. Kmeudian tentu ada ramuan racikan yang saya tidak dikasih tahu trademakrnya," ujar Alexander.
Namun, Alexander mengatakan bahwa mereka memiliki citarasa khusus yang membuat ketagihan. Selain itu, Alexander juga mengatakan bahwa daging yang didatangkan oleh pihaknya berasal dari Kagoshima, Jepang.
Satsuma Gyu merupakan wagyu halal premium dengan grade marbling terbaik yang telah memenangkan Wagyu Olympic di Jepang.
Baca Juga: Chef Arnold Masak Daging Rp 3,3 Juta, Warganet: Bisa untuk Biaya Kuliah
“Satsuma Gyu merupakan produk yang dihasilkan dari kerja keras dan passion dari petani wagyu. Sebagai importir dan juga distributor Satsuma Gyu di Indonesia, SAU memilki semangat yang sama dengan menjembatani hadirnya Satsuma Gyu di Indonesia untuk menghadirkan surga kuliner di rumah, unleashing a little taste of heaven, bagi konsumen kami” kata Alexander Hansen, Managing Director, PT. Subur Arta Utama (SAU).
Dalam mendistribusikan Satsuma Gyu, Alexander mengatakan bahwa pihaknya memastikan rekam jejak yang lengkap dari daging Satsuma Gyu dengan sertifikat halal dan juga surat kesehatan dari Pemerintah Jepang sehingga semua orang bisa menikmatinya tanpa rasa khawatir.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan
-
7 Rekomendasi Serum Retinol untuk Usia 50 Tahun, Samarkan Tanda Penuaan
-
7 Sunscreen untuk Flek Hitam Usia 70 Tahun ke Atas, Rawat Kulit Tipis
-
Bukan Hanya Tren: Indonesia Pimpin Gerakan 'Slow Fashion' Global di BRICS+ Fashion Summit Moskow
-
5 Rekomendasi Body Lotion Mengandung AHA dan BHA untuk Memutihkan Kulit
-
5 Rekomendasi Lipstik Matte untuk Bibir Kering Usia 40 Tahun ke Atas