Suara.com - Pandemi rentan menyebabkan banyak orang merasakan gejala kesepian dan depresi. Hal ini umumnya dikarenakan masyarakat tidak lagi bebas melakukan kegiatan layaknya sebelum pandemi. Beberapa aktivitas banyak dilakukan secara virtual sehingga berpotensi mengurangi hangatnya interaksi antara manusia.
Berbagai literatur dan hasil riset mengungkapkan bagaimana gejala depresi dialami sejumlah kelompok masyarakat saat pandemi. Riset dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran mengungkapkan 47% responden mahasiswa mengaku mengalami gejala depresi. Media sosial juga diramaikan dengan keluhan dari berbagai pekerja kantoran akan burn out karena WFH.
Startup konseling online dan kesehatan mental terdepan di Indonesia, Riliv, percaya bahwa kebahagiaan bisa dimulai dari diri sendiri. Audrey Maximillian Herli, CEO Riliv, mengatakan bahwa setiap manusia memiliki kapabilitas untuk menciptakan kebahagiaan.
“Mungkin awalnya terasa sulit karena kita sudah menemukan pola bahagia yang dulu dibantu oleh kehadiran orang lain. Tetapi sekarang kondisinya berbeda, dan kita harus menemukan aktivitas agar bisa berdamai dengan situasi yang sedang dihadapi,” katanya, mengutip siaran pers yang diterima Suara.com.
Agar Anda bisa memulai langkah awal mengatasi rasa sepi dan mencegah depresi, Riliv membagikan 7 aktivitas positif yang bisa dilakukan saat pandemi. Aktivitas ini bisa membantu Anda lebih mengenal diri sendiri, menikmati waktu yang tersedia, dan tentunya menjadi lebih bahagia.
1. Meluangkan waktu untuk berolahraga sederhana
Anda bisa mencoba olahraga sederhana seperti bersepeda, berjalan kaki, atau jogging di daerah yang cukup aman. Bergerak membantu melancarkan sirkulasi darah dan berdampak pada mood bahagia. Anda juga akan fokus menikmati pergerakan badan dan lingkungan sekitar sehingga bisa lebih mindful.
Coba luangkan waktu di pagi hari saat masih sepi. Atau jika tidak memungkinkan, cobalah membiasakan berjalan kaki ke toko atau lokasi yang tidak jauh. Dengan begitu, Anda tidak akan lagi menghadapi situasi ‘nggak ngapa-ngapain’ yang bisa berujung pikiran negatif.
2. Kunjungi taman atau sekadar duduk di daerah penuh pohon
‘Forest bathing’ adalah konsep dari Jepang yang mengajak Anda menikmati suasana pepohonan. Aktivitas ini bisa membantu menurunkan stres dan menenangkan diri. Apalagi jika Anda sudah berada di rumah selama 24 jam berhari-hari.
Meski begitu, jangan lupakan protokol kesehatan. Hindari keramaian dan cobalah menikmati 30 hingga 60 menit berada di tengah pepohonan. Anda juga bisa melepas sepatu dan menikmati rerumputan di kaki.
Baca Juga: Hindari, 5 Kebiasaan yang Bisa Meningkatkan Risiko Depresi
3. Tidur tepat waktu
Tahukah Anda bahwa pikiran negatif kerap muncul saat kita kelelahan, kurang tidur, dan masih terbangun di malam hari? Jangan tunda waktu untuk terlelap. Badan yang sehat berpengaruh terhadap kesehatan mental yang kuat.
4. Bertukar kado dengan keluarga dan sahabat
Meski terhalang jarak, bukan alasan untuk tidak bersua. Anda bisa menyampaikan salam dan kasih sayang melalui kado berupa makanan delivery atau hampers cantik.
Menyayangi, mengayomi, dan terhubung kepada orang terdekat adalah naluri alamiah manusia. Jika biasanya Anda melakukannya melalui tatap muka, kini Anda tetap bisa melakukannya melalui jarak jauh. Ucapan terima kasih dan kebahagiaan mereka bisa membuat Anda merasa tidak sendiri lagi.
5. Mencoba resep masakan yang belum pernah dicoba
Siapa sangka jika memasak bisa menjadi meditasi bagi banyak orang. Menikmati setiap irisan pisau di sayuran atau meracik bumbu agar menjadi santapan berkualitas, bisa membuat lebih tenang dan lega. Energi berlebihan akibat rasa kesepian bisa tersalurkan melalui kegiatan positif dengan bonus makanan lezat.
6. Memberi makan kucing di jalan
Sembari berjalan kaki, tidak ada salahnya jika Anda mencoba memberi makan kucing jalanan. Perasaan berbagi dan melihat mereka makan dengan lahap bisa membuat Anda merasa berharga serta meningkatkan harga diri yang bisa menangkal perasaan sedih dan depresi.
7. Mencari bantuan psikolog lewat online, lebih dipahami dan tanpa menghakimi
Jika Anda sudah melakukan banyak hal tetapi masih merasa kesepian dan bahkan tidak berharga, Anda bisa segera menghubungi psikolog online seperti Riliv. Berbeda dengan teman atau sahabat yang mungkin menghakimi, psikolog akan mendengarkan dengan tulus serta membantu menemukan solusi. Anda akan merasa lebih berdaya dan siap menghadapi situasi sulit secara mandiri.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Panduan Memilih Sepatu Terbaik di Wedding Season: Tampil Stylish Tanpa Mengorbankan Kenyamanan
-
Kulitmu Punya Cerita: Intip Pameran Seni 'Museum of Speaking Skin' yang Bikin Terpukau
-
5 Sepatu Lokal Mirip New Balance 574, Harga Cocok untuk Budget Terbatas
-
7 Moisturizer untuk Usia 40 Tahun ke Atas di Indomaret, Best Anti Aging!
-
Warna Lipstik Apa yang Cocok untuk Usia 60 Tahun? Ini 5 Produk Terbaik agar Tampak Muda
-
5 Pilihan Sunscreen untuk Tangan, Bantu Atasi Kulit Kering dan Keriput
-
7 Sunscreen Terbaik di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas
-
6 Pilihan Sepatu Lari Lokal Terbaik untuk Pria Usia 40 Tahun ke Atas
-
3 Shio Dapat Keberuntungan Melimpah 17-23 November 2025, Cek Hari Baikmu Mulai Besok!
-
5 Parfum Alternatif YSL Libre yang Lebih Murah dan Wanginya Mewah