Suara.com - Ilmu sastra sudah ada sejak zaman dahulu, itulah mengapa adanya bahasa sansekerta hingga kehadiran karya sastra melayu klasik, yang saat itu booming pada zamannya. Tapi apa sih karya sastra melayu klasik tu?
Mengutip Ruang Guru, Rabu (23/6/2021) karya sastra melayu klasik serupa dengan cerita rakyat yang berkembang di daerah melayu, termasuk Indonesia, Malaysia, hingga Brunei Darussalam.
Sastra melayu klasik merupakan gambaran keadaan masyarakat lama, yang masih berpola pikir sederhana dan sangat dikuasai kepercayaan gaib dan kesaktian.
Disebut sastra melayu klasik karena bahasa yang digunakan merupakan bahasa Melayu. Satu contoh dari karya sastra Melayu Klasik adalah Hikayat, yang berbentuk prosa.
Ciri karya sastra melayu klasik
1. Nama penciptanya biasanya tidak diketahui (anonim)
Karya sastra melayu klasik bersifat anonim atau tidak diketahui siapa pengarangnya. Hal ini disebabkan karena tempo dulu tidak banyak orang yang mengejar popularitas sehingga pengarangnya lebih fokus untuk menyajikan sebuah karya yang menitikberatkan pada fungsi cerita.
2. Berkembang secara statis dan terikat pada aturan yang baku, terutama dalam bentuk puisi
Karya sastra klasik mempunyai aturan-aturan yang mengikatnya. Salah satu contohnya adalah dalam bentuk puisi yang mempunyai aturan bait, rima, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Dekatkan Indonesia ke Dunia Sastra Barat, Natasha Sondakh Rilis She Smells of Turmeric
3. Penggunaan bahasanya dipenuhi dengan ungkapan, peribahasa, dan majas (bahasa kias)
Seperti dalam puisi atau prosa, karya sastra melayu klasik syarat akan ungkapan serta peribahasa yang kaya akan makna.
4. Penyebarannya disampaikan secara lisan karena belum berkembangnya budaya tulis
Penyebab utama mengapa karya sastra klasik disebarkan secara lisan adalah pergerakan zaman dahulu yang sangat lambat. Maka, penyebaran budaya dan cerita secara lisan akan lebih mempercepat tersebarnya cerita dibandingkan tulisan.
5. Karena disampaikan secara lisan, ceritanya banyak berubah dan memiliki banyak versi
Salah satu pengaruh dari penyebaran cerita secara lisan adalah berubahnya cerita dari yang aslinya. Saat menyebarkan sebuah cerita secara lisan pasti akan ada cerita yang hilang atau bahkan ditambahkan oleh yang menceritakan.
Berita Terkait
-
Ada Kritik Tersembunyi di Balik Tema JILF 2025 'Homeland in Our Bodies'
-
Terinspirasi Puisi Penyair Palestina, JILF 2025 Angkat Tema Homeland in Our Bodies
-
Menyingkap Pahit Manis Sejarah Tionghoa Peranakan dalam Novel Ca-Bau-Kan
-
Mengintip Sejarah Jakarta di Pameran PustaKarsa 2025
-
5 Rekomendasi Novel Karya Laszlo Krasznahorkai: Peraih Nobel Sastra 2025
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
Terkini
-
5 Rekomendasi Sepatu Lari yang Empuk dan Ringan untuk Pemula
-
Link Download Logo Hari Guru Nasional 2025 Kemendikdasmen, Versi Berwarna dan Hitam-Putih
-
5 Rekomendasi Warna Lipstik untuk Bibir Pucat agar Tampak Lebih Segar
-
Promo Superindo Hari Ini: Katalog Diskon Terbaru 14-16 November 2025 Minyak hingga Popok
-
Beda Silsilah Keluarga Gusti Purbaya vs KGPH Mangkubumi, Siapa Pantas Jadi Raja Solo?
-
Tema dan Link Download Logo Hari Guru Nasional 2025 Versi Kemenag: Format PNG, JPG dan PDF
-
5 Rekomendasi Cat Rambut untuk Hempaskan Uban Usia 50 Tahun ke Atas
-
4 Adu Potret Gusti Purbaya vs KGPH Mangkubumi: Rebutan Jadi Raja Solo PB XIV
-
5 Rekomendasi Sampo Terbaik untuk Kulit Kepala Dermatitis Seboroik
-
Diam-diam Berjuang Keras, 5 Shio Diprediksi Hoki Besar di Akhir 2025