Suara.com - Pandemi Covid-19 membuat sektor pariwisata Indonesia ambruk akibat berkurangnya jumlah wisatan asing yang datang.
Padahal menurut Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI), Masdalina Pane, sektor pariwisata tidak harus tutup dan tetap bisa beroperasi dengan syarat-syarat khusus.
"Apa wisata harus tutup? Tidak. Tapi Jangan dibikin murah dan murahan," ujar Masdalina dalam FGD Suara.com, dengan tema PPKM Darurat Apakah Hanya Sekadar Memaksa Warga Diam di Rumah, Kamis (15/7/2021).
Ia mengkritisi pembukaan pintu internasional bagi wisatawan asing yang tidak memiliki kapital, atau biasa disebut sebagai backpacker.
Menurutnya, wisatawan asing dengan kapital dan modalitas rendah inilah yang memperburuk kondisi ekonomi para pelaku pariwisata.
Sebab, mereka berpotensi membawa masuk virus Corona dari luar negeri namun dengan gaya hidup yang serba hemat, tidak membelanjakan uangnya di Indonesia.
"Mereka mempercepat transimisi (penularan virus -red), sementara uang dari mereka berapa? kecil sekali," tuturnya.
Daripada membuka pinte internasional bagi wisatawan asing yang tidak memiliki uang, ia menyarankan ada seleksi khusus agar sektor pariwisata tetap berjalan.
Misalnya, wisatawan asing yang ingin ke Indonesia diwajibkan memiliki asuransi internasional dan menyewa kamar di hotel berbintang selama minimal dua pekan, dengan protokol kesehatan ketat.
Baca Juga: Disparbud Bandung Barat Pesimis Bisa Kasih Kompensasi Biaya Perawatan Tempat Wisata
"Jadi nanti kalau mereka sakit atau positif, sudah ada asuransi yang tangani, sudah ada tempat isolasi mandirinya," paparnya.
Bagaimana dengan wisatawan domestik alias pelancong lokal? Menurut Masdalina, wisata dalam negeri juga bisa dilakukan dengan mudah.
Taman kota misalnya, bisa dibuka gratis untuk penduduk dengan pengawasan langsung oleh petugas. Sehingga berwisata bisa dilakukan dengan aman, nyaman, dan sesuai protokol kesehatan.
Berita Terkait
-
Menyelam ke Keindahan: Tempat Snorkeling Terbaik di Karimunjawa
-
Aksi River Clean Up di Bali
-
Ngobrol Santai Bareng Para Duta Besar, Menpar Bicara Peningkatan Turis dan Kualitas Pariwisata
-
Industri MICE RI Diprediksi Terus Tumbuh
-
Harmoni Manusia dan Alam, Tradisi Sedekah Bumi Jadi Inspirasi Pariwisata Berkelanjutan
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Terpopuler: Raisa dan Hamish Sepakat Cerai, Warganet Debat Makan Pakai Tangan
-
Tak Cuma Produk Skincare, 5 Bahan Alami Ini Juga Ampuh Hilangkan Flek Hitam di Wajah
-
5 Artis dengan Pernikahan Tersingkat, Ada yang Cuma Bertahan 2 Hari
-
Rangkaian Produk Wardah untuk Hilangkan Flek Hitam, Mengandung Alpha Arbutin dan Niacinamide
-
5 Rekomendasi Sunscreen dengan Tekstur Gel: Ringan, Cepat Meresap, Perlindungan Maksimal
-
Kepedesan Makan Mi, Ahn Hyo Seop Bikin Histeris Fans
-
Cara Baru Manusia Hadapi Kecanggihan AI: Kuncinya Ada di Kolaborasi!
-
Prof. Elisabeth Rukmini: Menenun Sains, Makna, dan Masa Depan Perguruan Tinggi
-
Umrah Kini Bisa Mandiri, Segini Beda Harganya Dibanding Pakai Travel Agent
-
5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung Alpha Arbutin untuk Hempas Flek Hitam Membandel di Usia 40