Suara.com - Viralnya penghapusan mural Jokowi 404:Not Found di media sosial menjadi perhatian publik. Apakah seni jalanan tidak boleh menjadi bentuk protes masyarakat?
Mural yang berada di tembok Jembatan Layang Jalan Pembangunan I, Batu Ceper, Kota Tangerang, Banten, ini dihapus aparat karena dianggap menghina lambang negara.
Padahal jika dilihat sejarahnya, penggunaan mural, graffiti, dan seni jalanan lain sebagai bentuk protes bukanlah hal yang aneh.
Dilansir dari Imural.id, mural berasal dari bahasa latin “Murus” yang berarti adalah tembok. Secara luas, pengertian mural adalah menggambar atau melukis sebagai media penyaluran kreatif secara permanen di tembok.
Seni mural sudah ada sejak 31.500 tahun yang lalu, tepatnya pada zaman pra-sejarah. Mural tertua di dunia ditemukan di Prancis, yang menggambarkan Gua di Lascaux di Prancis Selatan, dan diduga dibuat menggunakan cat air jus.
Hubungan Mural Terhadap Protes Politik dan Sosial
Pada jurnal berjudul Street Art Sebagai Komunikasi Politik: Seni, Protes, Dan Memori Politik yang dilakukan oleh Gede Indra Pramana dan Azhar Irfansyah dari Universitas Udayana, Street Art seperti mural merupakan bagian dari komunikasi politik.
Mereka menjelaskan bahwa seni mural dilakukan sebagai wadah untuk melakukan aksi protes dengan cara kreatif, mulai dari isu politik, sosial, hingga budaya.
Karya mural yang awalnya tumbuh di tembok perkotaan, kini menjadi ikon protes terhadap situasi sosial dan politik di Indonesia. Dalam penelitian ini, salah satu wajah skesta mural yang dibuat adalah wajah Munir, yang merupakan pembela Hak Asasi Manusia yang meninggal di dalam pesawat akibat diracun.
Baca Juga: 7 Fakta Mural Jokowi 404: Not Found, Disoal Mensesneg hingga Pemural Diburu Polisi
Karya tersebut merupakan milik Antitank (Yogyakarta), yang menjadi simbol ikonik perlawanan masyarakat sipil Indonesia.
Selain itu, melansir dari New York Times, protes lewat seni mural juga dilakukan di Amerika Serikat, di mana protes tersebut digunakan sebagai bentuk pembelaan kaum kulit hitam yaitu ‘Black Lives Matter’.
Mural ‘Black Lives Matter’ ini dilakukan di sekitaran Trump Tower, di mana mural ini merupakan bentuk protes terhadap presiden Trump. Lewat protes tersebut, aksi ini dilakukan sebagai bentuk seruan sekaligus suara perjuangan bagi kaum kulit hitam di Amerika Serikat.
Perbedaan Graffiti dan Mural
Sebagian orang mungkin menganggap mural dan graffiti adalah bentuk karya yang sama. Padahal jika dilihat, seni graffiti merupakan coretan yang menggunakan komposisi warna, garis, bentuk, dan volume untuk menuliskan kata, simbol, dan frase tertentu.
Biasanya alat yang digunakan adalah cat pylox semprot, yang umumnya digunakan dalam seni graffiti.
Tag
Berita Terkait
-
Saat Kreativitas Dibungkam, Lahirlah Sindiran: Perang Mural dan Masa Depan Ekspresi Seni
-
Mural One Piece Dibungkam, Viral Warga Sragen Balas dengan Sindiran Keras Koruptor
-
Penantian Puluhan Tahun Berakhir Saat Ajal Tiba, Kisah Cinta Mbah Arifin Getarkan Tegal
-
Setia Seumur Hidup Tunggu Kekasih Tak Kembali, Kisah Mural Mbah Arifin Bikin Hati Pilu
-
Suara Live: One Piece "Invasi" Solo hingga Kementerian PMK Soroti Polemik Royalti Musisi
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
5 Zodiak Paling Beruntung 6 Oktober 2025, Energi Baru Merkurius Bawa Perubahan Besar
-
Terpopuler: Heboh Isu Cerai Konglomerat Putri Tanjung, Suami Chikita Meidy Minta Mahar Dikembalikan
-
Dari Melepas Penat Hingga Pemberdayaan UMKM: Inilah Kekuatan Sentra Kuliner!
-
4 Rekomendasi Krim Malam untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Samarkan Kerutan
-
Apa Saja Bisnis Putri Tanjung? Rumah Tangganya Dikabarkan Retak
-
Apa Saja Larangan untuk Wanita selama Masa Iddah? Azizah Salsha Diduga Mau Liburan ke Jepang
-
Fesyen Lokal Lawan Gempuran Barang Murah Impor: Bisakah Bertahan?
-
Taqy Malik Anak Siapa? Ramai soal Kasus Bangun Masjid di Tanah Sengketa
-
Transformasi Platform E-Commerce, Belanja Fashion Bakal Lebih Cepat, Mudah, dan Personal
-
Jadwal MotoGP Mandalika 2025, Simak Kejutan dan Dramanya!