Suara.com - Seorang influencer bernama Clara Dao membagikan kisahnya sering diejek karena memiliki dada rata. Selama 19 tahun, Clara Dao tidak percaya dengan bentuk tubuh hingga sering diejek maskulin.
Menyadur The Sun, Clara sering mendapat komentar bully karena berdada rata. Bahkan, ada yang menyebutnya tidak akan bisa menyusui anak.
Meski begitu, Clara Dao kini menjadi salah satu influencer yang mengampanyekan body positivity. Ia juga belajar mencintai bentuk tubuhnya sendiri.
"Lekuk tubuh tidak mendefinisikan seorang wanita," ujar Clara. "Begitu juga dengan mereka yang tidak memilikinya."
Sebelum ini, Clara sering diejek karena memiliki tubuh kurus. Selain disebut mirip pria, ada yang mengiranya mengidap anoreksia.
Bahkan, Clara Dao kerap mengalami body shaming dari orangtuanya sendiri hingga membuatnya kehilangan rasa percaya diri.
Meski begitu, Clara berhasil membuktikan bahwa tidak membutuhkan operasi untuk mengubah bentuk tubuh. Lewat TikTok, wanita ini kerap membagikan video untuk membalas orang-orang yang melakukan body shaming.
"Kau lihat, tidak punya lekuk tubuh tidak berarti aku bukan seorang wanita," ujarnya pada salah satu video.
Tak hanya itu, Clara mengungkap bahwa melakukan body shaming kepada wanita dengan tubuh kurus sama buruknya dengan melakukan body shaming ke mereka yang kelebihan berat badan.
Baca Juga: Diejek Mirip Binatang karena Warna Kulit, Evi Masamba Beri Balasan Menohok
Sebaliknya, wanita ini mengajak agar orang-orang mau menerima bentuk tubuh alami masing-masing terlepas dari perbedaan yang ada.
"Ketika kau akhirnya belajar untuk mencintai dadamu yang rata setelah 19 tahun membencinya dan berharap bisa mengubahnya," tulis Clara di salah satu videonya.
"Aku dengan bangga menunjukkan dadaku yang rata untuk mempromosikan body positivity dan self love," tambahnya dalam video yang sudah ditonton 4,5 juta kali.
Video Clara Dao sendiri mendapat banyak komentar positif dari warganet. Tidak sedikit yang turut mendukungnya menyuarakan body positivity.
"Ukuran dada tidak ada korelasinya dengan produksi ASI," tulis salah satu komentar turut menanggapi kritik yang diberikan.
"Kita adalah orang yang sama," tambah komentar lain yang turut bersimpati.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Dari Bisnis ke Pemberdayaan: Kisah Lian Tje Mendorong Perempuan Berani Melangkah Lebih Jauh
-
Kepedulian Lingkungan Berubah Jadi Gaya Hidup, Pasar Karbon Mulai Jadi Perbincangan
-
Apakah Tabir Surya yang Diperkaya Memang Efektif Melawan Sinar UV?
-
Tak Perlu Perawatan Mahal! Ini 9 Rahasia Awet Muda yang Bisa Dilakukan Hari Ini
-
Apa Beda Deodorant dan Antiperspiran? Ini 7 Produk Ampuh Kontrol Keringat dan Bau Badan
-
5 Foundation Anti-Aging Terbaik untuk Usia 60 Tahun ke Atas
-
Heboh Raket Padel Rp 7 Juta Dicuri, Merk Apa? Ini 7 Pilihan untuk Pro hingga Pemula
-
7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
-
6 Pilihan Toner Viva Berdasarkan Tipe Kulit Mulai Rp7 Ribuan
-
5 Bedak Padat untuk Usia 50 Tahun ke Atas yang Samarkan Garis Halus