Suara.com - Industri fesyen muslim dalam negeri memiliki potensi yang besar untuk terus berkembang dan bersaing ke pasar global. Dengan hal tersebut, branding Indonesia sebagai kiblat dunia untuk produk muslim dan produk halal bisa semakin menguat.
Untuk mencapai hal tersebut, Founder and Chief Executive Officer HIJUP, Diajeng Lestari mengungkap jika brand-brand fesyen muslim lokal harus bisa melahirkan produk yang semakin berkualitas dengan produktivitasnya yang tinggi terlebih dahulu.
Menurut Diajeng, sejak pengembangan selama satu dekade ini banyak ditemui brand-brand lokal yang memiliki kualitas bagus dan diminati konsumen hingga mancanegara. Namun lantaran produktivitas yang terbatas akibat minimnya modal peluang pasar tersebut belum dapat dioptimalkan.
Untuk itulah, sebagai e-commerce fesyen muslim, pihaknya mengumumkan peluncuran program Hijup Growth Fund. Program pembiayaan hingga maksimal sebesar Rp 100 miliar yang ditujukan kepada para pelaku usaha di industri fesyen muslim dan modest lokal di Indonesia.
"Kami berinisiatif melakukan pendanaan dan pendampingan kepada lokal brand untuk dapat memaksimalkan potensi dan produktivitasnya. Program ini sekaligus menjadi bukti dari komitmen dan konsistensi dalam mengembangan industri fesyen muslim di Indonesia selama 10 tahun ini," jelasnya dalam jumpa pers virtual Rabu (25/8/2021).
Diajeng menjelaskan, bagi pelaku usaha yang berminat mengikuti program tersebut mereka harus menjadi tenant dan menjual produknya di situs Hijup. Brand tersebut kemudian akan melewati beberapa tahapan sebelum mendapatkan pendanaan. Misalnya mulai dari tahap pengajuan, verifikasi, persetujuan, pencairan hingga tahap kesepakatan pengembalian dana.
Program ini menawarkan beberapa skema pendanaan. Pertama, skema “Special Collection” yang diperuntukkan bagi brand yang berminat menciptakan koleksi produk yang akan dikolaborasikan dengan dengan nominal pendanaan up to Rp5 miliar.
Kedua, skema “Modal Kerja” dengan nominal up to Rp2 miliar untuk meningkatkan kapasitas produksi. Terakhir, skema “Investasi Corporate” dengan konsep Hijup akan menjadi salah satu pemegang saham brand tersebut dengan nominal pendanaan up to Rp20 miliar.
“Pilihan skema pendanaannya akan kami sesuaikan dengan karakteristik dan kondisi brand masing-masing. Kami membuka ruang pembiayaan hingga maksimal senilai Rp20 miliar kepada satu brand jika proposal bisnis mereka mampu meyakinan komite program tadi," jelasnya lagi.
Baca Juga: Homeleisure Wear, Tren Fesyen yang Muncul di Era Pandemi
Sejak disosialisasikan di awal bulan Juli 2021 ini, Diajeng mengungkapkan, banyak brand yang tertarik untuk bergabung dalam program ini.
Saat ini Hijup sudah menyetujui dan menandatangani kesepakatan pendanaan kepada dua tenant dengan total pembiayaan senilai Rp 22 miliar. Per Agustus 2021, Hijup memiliki tenant lebih dari 300 brand lokal.
Linda Anggrea, pemilik brand Buttonscarves sebagai salah satu penerima program tadi mengungkapkan bahwa program pendanaan ini menjadi bukti bahwa konsistensi membangun ekosistem yang positif untuk local brand Indonesia, khususnya pada fesyen muslim.
“Sejak awal Buttonscarves berdiri, kami telah banyak didukung oleh dan kini kami dipercaya untuk menjadi salah satu local brand terpilih dalam program ini. Tentu kami sangat bersyukur dan mengapresiasi program ini. Suatu kebanggaan bisa terus bekerja sama, berkarya dan tumbuh bersama untuk memajukan industri fesyen muslim Indonesia” ungkap Linda Anggrea.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan
-
7 Rekomendasi Serum Retinol untuk Usia 50 Tahun, Samarkan Tanda Penuaan
-
7 Sunscreen untuk Flek Hitam Usia 70 Tahun ke Atas, Rawat Kulit Tipis
-
Bukan Hanya Tren: Indonesia Pimpin Gerakan 'Slow Fashion' Global di BRICS+ Fashion Summit Moskow