Suara.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengakui turis asing sulit untuk datang ke Indonesia, karena ada serangkaian aturan ketat yang harus dipatuhi.
Aturan ketat itu, di antaranya turis asing harus melakukan karantina mandiri lebih dulu di hotel selama 8 hari, menjalani tes swab PCR untuk Covid-19 dan lain sebagainya.
"Saya tiap hari dikejar kapan buka. Kita ingin sosialisasi baik kepada seluruh pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, lebih dulu kita memastikan bahwa kita siap. Setelah siap, kita pasti akan membuka pariwisata dengan seluruh protokol kesehatan yang ketat," ujar Sandiaga dalam acara Global Tourism Forum, Selasa (14/9/2021).
Kesiapan yang dimaksud Sandiaga, sesuai dengan arahan Presiden Jokowi yang mensyaratkan minimal 70 persen pelaku dan petugas di sektor pariwisata harus sudah divaksinasi, sebelum pariwisata diizinkan dibuka kembali.
"Ini yang sedang disiapkan, dengan kedisiplinan terhadap protokol kesehatan. Jadi narasi tunggalnya adalah vaksinasi dan protokol kesehatan," imbuh Sandiaga.
Seraya menunggu syarat ini terpenuhi, kata Sandiaga, pihaknya berharap sektor pariwisata tidak terkontraksi atau pemasukan berkurang lebih dari 80 persen, seperti yang terjadi pada tahun 2020 lalu.
"Harapan kita tentunya, begitu pariwisata kita sudah siap dibuka dengan kesiapan dari segi vaksinasi dan protokol kesehatan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability) maupun juga fasilitas kesehatan kita," jelas Sandiaga.
Selanjutnya, menurut Sandiaga, tren pariwisata dan ekonomi kreatif di kemudian hari akan berpusat pada sustainable tourism atau pariwisata berkelanjutan, yang berfokus pada lamanya turis berada di daerah destinasi wisata, menginap di akomodasi lebih lama.
Lewat pariwisata berkelanjutan juga, quality spending bisa terwujud, yang nantinya wisatawan diharapkan mampu mengeluarkan uang secara berkelanjutan untuk para pengelola akomodasi penginapan, pelaku kuliner dan pelaku bisnis fesyen karena durasi kunjungan wisatawan jadi lebih lama di satu daerah.
Baca Juga: Puluhan Bus Pariwisata Lolos Masuk Parangtritis, Modusnya Baksos Hingga Datang Dini Hari
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 Oktober 2025, Banjir 16.000 Gems dan Pemain Acak 106-110
Pilihan
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
Terkini
-
6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
-
4 Rekomendasi Parfum yang Tahan Lama, Sekali Semprot Wangi Menempel Sepanjang Hari
-
4 Sunscreen Wardah untuk Mencerahkan Kulit, Cegah Flek Hitam dari Paparan Matahari
-
Glamping Lakeside Alahan Panjang Buka Sejak Kapan? Tak Berizin, Kini Disanksi Buntut Bulan Madu Maut
-
Aries Cocok dengan Zodiak Apa? Ini 5 Pasangan yang Bisa Mengimbangi Energi Api Aries
-
Glamor Kabaret Hadir di Jakarta: Perpaduan Spektakuler Fashion dan Mixology
-
Eau de Parfum Tahan Berapa Lama? Begini Perbedaan Ketahanan Wangi Setiap Jenis Parfum
-
5 Sepatu New Balance Terbaik untuk Lari, Siap Temani Tiap Kilometer
-
Apa Judul Drama Korea yang Dibintangi Kenny Austin? Ini Link Resmi Nontonnya
-
7 Varian Parfum Scarlett yang Wanginya Tahan Lama, Tak Perlu Risaukan Bau Badan Meski Berkeringat!