Suara.com - Mendaki gunung masih sering dikaitkan dengan kegiatan laki-laki yang berbahaya. Padahal kenyataannya, akhir-akhir ini terlihat semakin banyak perempuan yang menggeluti kegiatan ini.
Menurut informasi yang didapat oleh EIGER Adventure Service Team (EAST) menunjukkan bahwa hampir 55% pendaki saat ini adalah perempuan.
Meski begitu, tentu saja ada beberapa hal-hal yang harus lebih diperhatikan oleh pendaki perempuan saat mendaki gunung. Apa saja?
Mengutip siaran pers yang diterima Suara.com, inilah 4 hal yang penting menjadi perhatian para pendaki perempuan, seperti yang telah dibahas pada acara Women Adventure Camp (WAC), kegiatan tahunan EIGER.
1. Kenali bahaya objektif dan subjektif dalam perjalanan
Iwan “Kwecheng” Irawan, salah satu World Seven Summiter asal Indonesia, mengatakan, “Sebagai seorang petualang, tekad merupakan hal paling penting. Semangat saja tidak cukup!”
Iwan menekankan bahwa tekad harus diimbangi dengan pengetahuan tentang kegiatan luar ruang, khususnya mengenai jenis-jenis bahaya.
Kang Kwecheng menjelaskan, ada dua jenis bahaya dalam kegiatan luar ruang, yaitu bahaya objektif dan subjektif. Bahaya objektif merupakan bahaya yang diakibatkan oleh faktor alam seperti ketinggian, cuaca, oksigen, medan, dan curah hujan. Sedangkan bahaya subjektif merupakan bahaya yang diakibatkan oleh faktor manusia atau keterbatasan sumber daya manusia.
“Ketika bahaya subjektif lebih besar dari bahaya objektif, artinya semua orang bisa ikut berkegiatan selama semua kondisi alam sudah diprediksi dan diperhitungkan. Sedangkan ketika bahaya objektif sama dengan bahaya subjektif, artinya kegiatan tersebut mengandung bahaya dan para penggiatnya harus memiliki kemampuan lebih. Jika bahaya objektif lebih besar dari bahaya subjektif, artinya kegiatan tersebut mengundang bahaya dari kondisi alam yang tidak bisa diprediksi, seperti saat melakukan ekspedisi,” ujar Iwan yang juga merupakan anggota EIGER Adventure Service Team (EAST).
2. Tetap menajaga higienitas dalam berkegiatan luar ruang
Salah satu yang juga perlu diperhatikan adalah bagaimana pendaki perempuan tetap dapat menjaga higienitas selama berkegiatan. Menurut dr.Ratih Citra Sari yang merupakan lulusan Wilderness Medicine di Stanford University, masih banyak pendaki perempuan yang abai dengan higienitas saat berkegiatan dengan berbagai alasan. Padahal jika tidak diperhatikan sejak dini, hal ini dapat berdampak besar di kemudian hari seperti vaginitis atau infeksi vagina hingga sulitnya memiliki keturunan.
Hal utama dalam menjaga higienitas adalah selalu mengganti pakaian dalam sebelum tidur dan membasuh organ intim dengan air setidaknya sekali sehari, bukan menggunakan tissue basah.
Baca Juga: Nenek 80 Tahun Ini Panen Pujian, Cuma Butuh Waktu 2 Jam untuk Mendaki Gunung
Dr.Ratih menjelaskan, dengan melakukan dua hal sederhana ini, para perempuan sudah mengurangi kemungkinan infeksi di area luar dan dalam organ kewanitaan.
Hal lain yang harus diperhatikan para pendaki perempuan adalah sampah pembalut. Dokter ini menekankan untuk selalu membawa turun sampah pembalut selama berkegiatan.
3. Menyiapkan perbekalan yang ramah lingkungan
Siska Nirmala yang dikenal melalui akun instagram @zerowasteadventure dan juga salah satu brand ambassador EIGER Adventure, menjelaskan filosofi zero waste yang berarti mengurangi penggunaan barang sekali pakai dan menggunakan kembali barang-barang yang masih bisa dipakai berulang kali.
Ketika mendaki gunung, Siska sebisa mungkin menghindari makanan kemasan dan menggantinya dengan buah-buahan, sayur, atau bahan masakan lain yang dibungkus dengan kotak atau tas jaring untuk menjaga ketahanan buah dan sayur.
Tidak hanya itu, Siska kemudian memilah sampah yang dihasilkan untuk dijadikan kompos ataupun diberikan ke bank sampah untuk sampah-sampah yang tidak dapat terurai.
“Meskipun masih banyak orang yang melihat ini kegiatan yang rumit, namun jika sudah terbiasa, justru perjalanan jadi lebih simple dan sederhana. Kuncinya adalah perencanaan perjalanan,” ujar Siska.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
30 Balasan Ucapan Selamat Natal 2025 untuk Teman Beda Agama, Jangan Cuma 'Makasih'!
-
8 Promo Minuman Spesial Hari Natal 2025: Ada Starbucks, Kopi Kenangan, Chatime, dan Point Coffe
-
26 Sepatu Lari Under Armour yang Diskon 80% di Sneakers Dept Khusus Natal dan Tahun Baru
-
13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
-
5 Kombinasi Terbaik Lipstik Ombre untuk Kulit Sawo Matang, Wajah Tampak Segar dan Cerah
-
5 Zodiak dengan Ramalan Terbaik di Hari Natal 25 Desember 2025
-
5 Alternatif Sepatu Slip-On Senyaman Skechers Go Walk, Harga Lebih Terjangkau
-
5 Sepatu Jalan Kaki Terbaik untuk Penderita Nyeri Sendi, Ada Brand Lokal Maupun Luar
-
7 Peeling Serum Ampuh untuk Pemula, Kulit Cerah Bebas Kusam Mulai dari Rp20 Ribuan!
-
5 Rekomendasi Parfum Pria Outdoor yang Segar dan Tahan Lama Buat Liburan