Suara.com - Isu mengenai masa depan dan kesehatan Ratu Elizabeth II sebagai pemegang takhta tertinggi Kerajaan Inggris kembali menjadi perbincangan publik.
Pasalnya, orang dalam istana menyebut bahwa mendiskusikan berbagai macam kemungkinan-kemungkinan terkait masa depan Kerajaan Inggris sudah tidak bisa dihindari lagi.
Terlebih, kini Ratu berusia 96 tahun dan diketahui absen dari agenda Commonwealth Day atau Hari Persemakmuran tahunan di Westminster Abbey beberapa waktu lalu.
Ketidakhadiran Ratu disampaikan secara mendadak sehingga namanya masih tercatat dalam daftar hadir acara tersebut.
Dikutip dari New Idea, keputusan untuk membatalkan kehadiran Ratu dalam acara Hari Persemakmuran semata-mata setelah mempertimbangkan kenyamanan Ratu setelah pulih dari Covid-19 serta sebagai upaya mengatasi masalah mobilitas yang membuat Ratu terpaksa harus berjalan memegang tongkat.
Sumber dalam istana mengatakan perjalanan dari Kastil Windsor, tempat Ratu tinggal, ke arena acara di London yang hampir satu jam akan terlalu melelahkan.
Karena itu juga, kantor Istana mengumumkan bahwa Pangeran Charles hadir sebagai tamu kehormatan menggantikan sang ibu, bersama istrinya Camilla, Duches of Cornwall, serta pasangan Pangeran William dan Kate Middleton, Duke dan Duchess of Cambridge.
"Bisa dibilang mereka hanya memasang wajah berani. Mereka banyak bicara dengan banyak orang seperti biasa, dan ketika ada yang bertanya tentang Ratu, mereka memberikan jawaban yang ramah,"
"Semua orang ingin melihat Ratu mengakhiri masa jabatannya secara alami. Tetapi beberapa obrolan yang agak tidak nyaman hanya dilakukan di tingkat anggota senior," tambah orang dalam istana.
Selain Hari Persemakmuran, ada juga keraguan kalau Ratu Elizabeth bisa hadir dalam acara peringatan setahun kepergian sang suami, mendiang Pangeran Philip yang akan digelar akhir bulan ini.
Ada juga omongan bahwa kalau pun Ratu hadir, ia akan terpaksa menggunakan kursi roda.
"Pertanyaan yang lebih besar adalah apakah dia akan secara fisik dapat menghadiri Platinum Jubilee-nya sendiri pada bulan Juni. Diharapkan mereka setidaknya bisa membawa Ratu ke sana, dan tidak mungkin dia ingin melewatkannya, tetapi ini adalah masalah sensitif."
Terakhir, orang yang sama mengatakan bagaimana putra Ratu yaitu Pangeran Charles "sudah menjadi Raja dalam segala hal kecuali nama, dengan cara dia bekerja untuk ibunya baru-baru ini".
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
8 Promo Viva Cosmetics Terbaru September 2025, Ada Serum Kulit Glowing
-
Skandal Video Perempuan Bareng DPRD Wahyudin Moridu, Benarkah Sedang Hamil?
-
Polda Jatim Sita 11 Buku 'Kiri' dan Anarkisme Tersangka Demo, Benarkah Berisi Paham Terlarang?
-
Berapa Kekayaan Wanda Hamidah yang Berlayar ke Gaza? Bawa Bantuan untuk Warga Palestina
-
Prompt Gemini AI untuk Foto Ulang Tahun, Hasil Natural dan Elegan
-
5 Prompt ChatGPT Photobox bareng Pemimpin Dunia yang Viral di TikTok
-
Pendidikan Wanda Hamidah yang Berlayar ke Gaza bareng Greta Thunberg
-
Viral Kapolsek Digerebek di Rumah Janda, Kini Terancam Karier Hancur
-
Sekolah Paket C, Intip Pendidikan Anggota DPRD Gorontalo yang Dipecat usai Ucap Rampok Uang Negara
-
UTS Insearch Sydney Sekolah Apa? Tercantum di Riwayat Pendidikan Gibran