Suara.com - Seorang ibu tiga anak berhasil menjadi kaya raya setelah membuka bisnis yang tidak biasa. Ibu itu membuat dan menjual perhiasan dari ASI.
Melansir Mirror, wanita bernama Safiyya Riyadh tersebut awalnya memiliki bisnis mengawetkan bunga yang dinamai Magenta Flowers. Bisnis tersebut dibangun bersama sang suami, Adam.
Safiyya lantas mendapat ide soal membuat perhiasan dari ASI setelah membaca sebuah artikel ketika lockdown. Pasangan suami-istri asal London ini pun ingin mencoba bisnis baru.
Di luar dugaan, bisnis membuat perhiasan dari ASI tersebut laku keras. Pasangan ini pun diperkirakan akan mendapat 1,5 juta poundsterling atau Rp28,4 miliar per tahun 2023 nanti.
Menurut pasangan ini, bisnis membuat perhiasan dari ASI tersebut dimaksudkan untuk memberi kenang-kenangan semasa menyusui kepada para ibu.
"Secara pribadi aku tidak bisa menyusui untuk waktu yang lama. Masyarakat memberikan banyak tekanan pada wanita untuk bisa melakukan apa saja, termasuk menyusui," jelas Safiyya.
"Ketika aku pertama tahu kau bisa mengawetkan ASI, aku harap aku tahu soal itu ketika melahirkan anak terakhirku, karena aku akan senang bisa membuat perhiasan untuk mengenang waktu tersebut."
Safiyya juga menjelaskan jika masih ada stigma soal menyusui dan ASI. Padahal, menyusui merupakan momen penting bagi ibu dan anak.
"Ini memberikan koneksi yang sentimental antara ibu dan bayi mereka, dan merayakan hubungan tersebut."
Baca Juga: Ibu Menikah Lagi, Ayah Tiri Hanya Berbeda 3 Tahun dengan Anak: 'Bingung Manggil Sebutan Apa'
Sejak tahun 2019, Safiyya dan suami sudah menerima lebih dari 4 ribu pesanan. Mereka mengubah ASI menjadi anting-anting, bandul kalung, dan cincin.
Untuk memesan perhiasan dari ASI, seseorang perlu mengirimkan paling tidak 30 ml dari ASI mereka. Setelah itu, Safiyya akan mengubah ASI tersebut menjadi perhiasan dengan cara mengeringkannya dan mencampurnya dengan resin.
Tidak hanya itu, Safiyya dan suami juga bisa membuat perhiasan dari susu bayi.
"Kami tahu tidak semua ibu mendapat kesempatan untuk menyusui bayi mereka, tapi mereka masih ingin mengingat momen spesial tersebut, jadi kami memakai susu botolan, susu yang dibekukan, hingga susu bubuk."
"Banyak dari konsumen kami yang sedih karena perjalanan menyusui sudah selesai, jadi perhiasan ini adalah cara untuk mengabadikan dan merayakan pengalaman menyusui, dan para ibu bisa menunjukkan perjalanan mereka dengan bangga."
"Perhiasan kami adalah tentang menyimpan memori tersebut, baik bagi bayi yang mendapat ASI atau susu botol. Ini untuk semua ibu yang ingin mengingat momen bersama bayi mereka," tutup Safiyya menjelaskan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Viral Video Syur 27 Detik Diduga Libatkan Oknum Dokter di Riau
-
Dokter Lulusan Filsafat yang 'Semprot' DPR Soal Makan Gratis: Siapa Sih dr. Tan Shot Yen?
-
Gile Lo Dro! Pemain Keturunan Filipina Debut Bersama Barcelona di LaLiga
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
Terkini
-
5 Universitas dengan Jurusan Marketing Terbaik di Singapura, Kampus Wapres Gibran Termasuk?
-
Duduk Perkara Konflik Eks Dosen UIN Malang dengan Sahara yang Viral, Sampai Diusir Warga?
-
Pakai Gamis Longgar Melulu, 3 Momen Perut Buncit Nissa Sabyan Jadi Sorotan
-
Kalender Jawa 29 September 2025: Rahasia Weton Senin Wage Agar Sukses Karir dan Asmara
-
Siapa Dian Hunafa? Dituding Bohong usai Pasang Badan soal Ijazah Gibran
-
Ramalan Zodiak 29 September 2025: Peluang, Tantangan, dan Nasihat Keuangan
-
Makna Lagu Enta Eih yang Diposting Tasya Farasya, Gambaran Sakit Hati Terdalam
-
Siapa Founder Spotify? Platformnya Ramai Ditinggalkan Musisi Internasional
-
Oase Literasi di Pesisir Tangerang: Lebih dari Sekadar Membaca, Ada Tawa dan Harapan!
-
Apa Perbedaan Padel dan Tenis? Begini Aturan Mainnya