Suara.com - Beberapa orang tua mungkin memiliki ekspektasi tertentu untuk nilai akademis anak di sekolah. Tetapi, saat nilai rapor anak jelek, bukan berarti orang tua berhak memarahinya.
Psikolog anak Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto mengatakan bahwa guru berperan penting untuk mengingatkan orang tua agar tidak mempermasalahkan nilai sekolah anak. Sebab, yang perlu disadari bahwa kecerdasan anak tidak hanya diukur dari nilai rapor.
"Perlu selalu dikampanyekan kepada para orang tua, 'Ibu, Bapak, kalau nilai putra-putri Anda jelek, kurang bagus, jangan anak yang dimarahi. Enggak apa-apa, nilai itu sesuatu yang sekadar untuk melihat potensi di bidang akademis'," tutur Kak Seto saat dihubungi suara.com, Minggu (26/6/2022).
Baik orangtua juga guru perlu melihat potensi lain pada anak apabila nilai sekolahnya kurang baik. Menurut Kak Seto, anak dengan potensi apa pun akan bisa mencapai prestasi apabila mendapat dukungan dari keluarga dan juga lingkungannya.
"Bersama-sama dan saling mengingatkan. Kalau guru selalu menekankan pada nilai pelajaran, orang tua juga mengingatkan. Begitu sebaliknya. Jadi semua harus memposisikan pendidikan yang ramah anak," ujarnya.
Ia menyampaikan, berdasarkan UU nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional Pasal 1 ayat 1 diatur bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk menciptakan suasana kelompok pelajaran agar potensi peserta didik berkembang optimal.
Kak Seto menekankan bahwa pendidikan tidak hanya menyangkut bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Tetapi, bisa juga kreativitas, estetika, olahraga maupun bidang lainnya.
Meski begitu, bukan berarti anak dibiarkan tidak peduli dengan nilai sekolah. Bagaimana pun, ada standar minimun untuk nilai akademis yang harus dilampaui anak. Sementara prestasi lain masih bisa diraih dari bidang lain.
"Makanya biasakan ada rapat keluarga atau ngobras, ngobrol bareng asik. Jadi sambil berbincang-bincang, berdiskusi, orangtua bisa menanyakan kesukaan anak. Anak juga bisa menyampaikan kegemarannya dan sebagainya," pesan Kak Seto.
Baca Juga: 4 Sikap Orangtua yang Menyebabkan Anak Tak Bahagia, Cepat Ubah!
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Cium Wanginya, Auto Kangen Putih Abu-abu: 7 Parfum Jadul Legendaris Ini
-
Makna Nama Alif Dalam Bahasa Arab, Panggilan Ruben Onsu di Tanah Suci yang Bikin Haru
-
7 Rekomendasi Skincare Aman untuk Anak 10 Tahun, Bikin Kulit Sehat dan Terawat
-
Ameena Pindah ke Sekolah Elite? Biaya SPP-nya Bisa Tembus Belasan Juta Rupiah
-
Seberapa Kaya Rahayu Saraswati? Keponakan Prabowo Resmi Mundur dari DPR
-
Mengenal Apa Itu Mental Pengemis, Disebut Yudo Anak Menkeu sebagai Ciri Orang Miskin
-
Art Jakarta 2025 Siap Berpameran di JIExpo Awal Oktober 2025
-
5 Aroma Parfum Pria Tahan Lama yang Cocok untuk Pekerja Lapangan
-
Viral di Medsos, Edit Foto Jadi Gantungan Kunci Pakai Aplikasi Apa?
-
5 Rekomendasi Hand Body Lotion Marina: Wangi, Murah, dan Bikin Kulit Cerah