Suara.com - Fenomena work from anywhere ini ternyata tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga seluruh dunia. Dari hasil survey terkait digital nomad, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menjelaskan bahwa tercatat sebanyak 95 persen menunjukkan Indonesia khususnya Bali menjadi tujuan pertama bagi penikmat remote worker.
Oleh karena itu, ia berusaha merampungkan visa digital nomad yang menjadi satu inovasi baru dalam merespons arus digitalisasi dan pola perilaku karyawan yang diperbolehkan untuk bekerja secara jarak jauh atau remote worker telah mencapai tahap akhir pembahasan.
“Visa digital nomad ini sudah memasuki tahap akhir pembahasan dan akan terus kami koordinasikan dengan teman-teman kita di kementerian dan lembaga terkait. Ini kita harapkan bisa menjadi salah satu terobosan dari regulasi karena salah satu poin daripada travel and tourism development index kita yang sangat membaik adalah koordinasi antara kementerian/lembaga. Kita harapkan dalam waktu segera akan kami berikan update-nya,” kata Menparekraf Sandiaga dalam keterangannya, Rabu, (29/6/2022).
Dikatakan Menparekraf Sandiaga kebijakan visa digital nomad juga selaras dalam mendukung tercapainya target 1,5 juta wisatawan mancanegara untuk berwisata di Bali. Ia juga berharap kualitas kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali bisa mencapai antara 50 hingga 60 persen, dengan length of stay yang lebih panjang dan quality of spending atau jumlah belanja yang semakin tinggi.
Sehingga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat.
“Kami ingin mereka lebih lama tinggal di Bali dan kami ingin pengeluarannya lebih berdampak terhadap ekonomi lokal saat mereka berkunjung dan berwisata di Bali,” kata Sandiaga.
Menparekraf Sandiaga menjabarkan pengeluaran yang dilakukan selama wisman selama berada di Indonesia. Di antaranya untuk akomodasi 40 persen, makan dan minum 27,5 persen, belanja 7,89 persen, dan kesehatan 4,9 persen.
Sementara lima negara dengan penyumbang wisman ke Bali paling tinggi adalah Australia, Singapura, Inggris, Amerika Serikat, dan Prancis.
“Kami akan terus melakukan orkestrasi dan sinkronisasi agar rencana promosi ke depan Bali menjadi top of mind dari wisatawan mancanegara. Kami juga akan terus menggelar event internasional serta mendukung Bali sebagai kawasan workcation bagi para digital nomad dengan length of stay yang panjang dan berkualitas dengan kemudahan-kemudahan yang kami berikan,” ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terpopuler: Breaking News Pelatih Timnas Indonesia hingga Jokowi Melemah
-
Menu Sarapan Rendah Gula yang Cocok untuk Program Diet Harianmu: Praktis, Kenyang Lebih Lama
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan
-
7 Rekomendasi Serum Retinol untuk Usia 50 Tahun, Samarkan Tanda Penuaan