Suara.com - Delegasi Women20 menyebut dampak pandemi Covid-19 dirasakan lebih banyak pada pekerja perempuan dibandingkan dengan lelaki.
Dalam KTT W20 yang digelar di Danau Toba, Sumatera Utara, dilaporkan bahwa 5 persen perempuan kehilangan pekerjaan pada 2020 akibat pandemi, sementara lelaki lebih sedikit yakni 3,9 persen.
“KTT G20 menawarkan kesempatan penting untuk mengatasi hal ini serta untuk memastikan pemulihan ekonomi yang inklusif, dengan menempatkan peran perempuan di jantung upaya ini,” kata Chair W20 Indonesia Handriani Uli Silalahi ketika membuka KTT W20.
Menjelang KTT November mendatang, Uli mendesak agar para pemimpin G20 mengubah pola pikir mereka untuk memperhatikan isu pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender.
“Pertama, dengan mempromosikan kesetaraan, keamanan, dan kesejahteraan perempuan. Di setiap negara di dunia, perempuan menghadapi diskriminasi berbasis gender, kesenjangan pekerjaan, dan risiko kekerasan dalam kehidupan pribadi dan publik. Ini adalah kemunduran yang harus segera ditangani,” ujar dia.
Kedua, G20 diharapkan memprioritaskan peningkatan jumlah perempuan pada UMKM, dengan kepemilikan perempuan sebesar 38,6 persen UMKM di negara maju dan 31,7 persen UMKM di negara dengan ekonomi menengah ke bawah.
Tantangannya, menurut Uli, adalah memastikan bagaimana hambatan struktural dan legal bagi perempuan yang memimpin dan menjalankan UMKM bisa teratasi, dan pada saat yang sama meningkatkan akses mereka ke sumber daya keuangan dan jejaring untuk mengembangkan bisnisnya.
Ketiga, G20 perlu mendorong respon kesehatan yang berkeadilan gender dengan memastikan layanan kesehatan yang terjangkau dan dapat diakses perempuan dan anak perempuan. Selain itu, investasi untuk inovasi yang berfokus pada kesehatan perempuan juga sangat penting.
Keempat, G20 harus memperhatikan pemberdayaan perempuan dan anak perempuan di pedesaan, yang memainkan peran penting di bidang pertanian, ketahanan pangan dan gizi, pengelolaan lahan dan sumber daya alam, serta usaha pedesaan.
Baca Juga: Delegasi W20 Italia Linda Laura Sabbadini Dorong Perempuan Bersatu Lawan Diskriminasi
Uli menyebut bahwa perempuan di pedesaan seringkali menghadapi kerugian seperti kemiskinan, kerentanan iklim dan konflik, kurangnya konektivitas dan penggunaan layanan digital serta terbatasnya akses ke sumber daya.
“Para pemimpin G20 perlu membuat komitmen untuk memastikan investasi yang responsif gender untuk memperluas infrastruktur dasar, layanan kesehatan, dan perawatan di daerah pedesaan sehingga mereka dapat berpartisipasi secara setara di pasar tenaga kerja dan membangun ketahanan mereka,” ujar Uli.
Terakhir, Uli mendorong pemimpin G20 untuk mendorong pemberdayaan perempuan penyandang disabilitas.
Dia menjelaskan bahwa perempuan penyandang disabilitas secara sistematis terpinggirkan, sehingga menghalangi mereka untuk berpartisipasi secara setara dalam masyarakat.
“Realitas ini menunjukkan kepada kita mengapa kita harus segera memiliki strategi untuk memenuhi kebutuhan mereka,” kata Uli.
Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa W20 sebagai salah satu engagement group G20 berperan untuk mempengaruhi tata kelola ekonomi global guna memajukan pertumbuhan ekonomi inklusif gender dengan mengutamakan pada perdamaian internasional dan perlindungan bagi perempuan dan anak perempuan.
Berita Terkait
-
Wagub Rano Karno: Perda Kawasan Tanpa Rokok Bukan untuk Diskriminasi
-
Hari Ibu 2025, Menteri PPPA Serukan Nol Toleransi Diskriminasi dan Kekerasan terhadap Perempuan
-
Mengenal Fenomena Pink Tax: Kenapa Produk Perempuan Selalu Lebih Mahal?
-
Review Film Suffragette, Mengisahkan Perjuangan Hak Pilih Perempuan
-
Hak Reproduksi Dianggap Beban, Komnas Perempuan Desak Reformasi Kebijakan Ketenagakerjaan
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Hati-Hati Harga Miring! Ini Ciri Sepatu Prada Ori Asli dan KW yang Bikin Malu
-
60 Twibbon Tahun Baru 2026 Paling Keren Siap Pakai, Bisa Dijadikan Foto Profil Medsos
-
Wajib Punya! 7 Sneaker Lokal Kembaran Skechers Go Walk Ori yang Lebih Nyaman
-
3 Zodiak Ini Bakal Banjir Cuan di Januari 2026, Kamu Salah Satunya?
-
4 Rekomendasi Hair Tonic untuk Rambut Beruban, Bye Bye Rambut Putih!
-
5 Moisturizer Lokal Dermatologist Tested untuk Perbaiki Skin Barrier Sensitif
-
Bikin Liburan Makin Seru: Ini Rahasia Nonton Film 3D Super Nyaman di Bioskop Favoritmu
-
5 Shio Paling Hoki Besok 26 Desember 2025, Rezeki Tak Terduga di Akhir Tahun
-
Terlihat Mapan, Tapi Rentan: Mengapa Keluarga Butuh Strategi Keuangan Jangka Panjang
-
5 Wisata Jogja Viral TikTok Cocok Isi Libur Natal dan Tahun Baru 2026, Alternatif selain Malioboro