Suara.com - Alih-alih memakai kacamata, beberapa orang lebih memilih untuk menggunakan lensa kontak. Selain alasan kepraktisan, beberapa lensa kontak memiliki motif menarik sehingga bisa membuat bola mata jadi terlihat lebih indah.
Tapi sayangnya, masih banyak orang yang menggunakan lensa kontak tanpa memerhatikan faktor kebersihan dan hal-hal lain yang dapat memberikan dampak buruk bagi mata.
Dilansir dari laman Guardian, berikut beberapa kesalahan penggunaan lensa kontak yang masih banyak dilakukan orang.
1. Memakai lensa kontak terlalu lama
Sering kali kita tidak memperhatikan durasi penggunaan lensa kontak yang digunakan. Padahal, penggunaan lensa kontak yang terlalu lama dapat berdampak buruk pada kornea mata. Hal ini karena mata membutuhkan oksigen, tetapi lensa kontak tersebut menghalanginya.
Lensa kontak sendiri juga biasanya hangat dan basah, yang merupakan lingkungan ideal untuk pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri, parasit, dan jamur. Jadi, bayangkan jika lensa kontak digunakan dalam waktu lama, pastinya akan semakin banyak juga menumpuk bakteri yang berbahaya bagi kesehatan mata.
2. Memakai lensa kontak saat berenang
Tak sedikit orang yang menggunakan lensa kontak saat berenang, padahal air kolam bisa saja mengandung bakteri yang berpotensi merusak mata. Terlebih jika kamu berenang atau berendam di air panas, lensa kontak bisa rusak dan memengaruhi kesehatan mata.
Jadi, penting untuk melepas lensa kontak saat ingin melakukan kegiatan yang berhubungan dengan air, termasuk berenang atau berendam, ya. Jika memang harus memakainya, usahakan untuk menutup mata agar air tidak mengenao lensa kontak.
3. Mengenakan maskara
Serpihan maskara yang menempel pada bulu mata bisa jatuh dan masuk ke dalam mata, mengenai lensa kontak dan membuat iritasi. Sesesorang akan secara tidak sadar menggosok mata, dan berpotensi memasukkan kuman atau bakteri yang menempel pada jari.
4. Tidur dengan lensa kontak
Salah satu hal yang sering kali dilakukan banyak orang yaitu tidur dengan menggunakan lensa kontak. Hal ini akan membuat lensa kontak semakin menempel erat pada bola mata, membuatnya kekurangan oksigen sehingga membuat mata merah saat bangun tidur.
5. Tidak memakai cairan pembersih lensa kontak yang sesuai
Untuk membersihkan lensa kontak sendiri tidak bisa menggunakan sembarangan produk. Membersihkan lensa kontak membutuhkan cairan pembersih yang sesuai. Kemudian pastikan juga cairan pembersih lensa kontak sesuai dengan yang direkomendasikan oleh merek. Jadi jangan asal menggunakan cairan pembersih, ya.
Baca Juga: Dari Segitiga hingga Bintang, Viral Bentuk Lensa Kontak Ini Malah Dibilang Mirip Cireng
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan
-
7 Rekomendasi Serum Retinol untuk Usia 50 Tahun, Samarkan Tanda Penuaan
-
7 Sunscreen untuk Flek Hitam Usia 70 Tahun ke Atas, Rawat Kulit Tipis
-
Bukan Hanya Tren: Indonesia Pimpin Gerakan 'Slow Fashion' Global di BRICS+ Fashion Summit Moskow