Suara.com - Mengelola uang termasuk keahlian dalam hidup yang perlu dikuasai setiap orang, terutama saat telah memiliki penghasilan sendiri.
Uang sebagai nilai tukar tentu perlu digunakan secara bijak agar bisa memberikan manfaat dan tidak menimbulkan masalah.
Ada tiga aspek dari literasi keuangan yaitu pengelolaan uang, perencanaan tujuan keuangan, dan investasi.
Jika kamu tidak menyadari pentingnya tiga aspek literasi keuangan tersebut, bisa jadi menyebabkan timbulnya masalah keuangan juga kesejahteraan hidup di masa depan.
Platform investasi online Bibit ungkap tiga masalah yang bisa terjadi jika seseorang tidak melek literasi keuangan.
1. Tidak Punya Tabungan untuk Masa Depan
Mengelola keuangan jadi salah satu hal dasar tentang finansial. Jika tidak memahami cara mengelola uang yang baik, kemungkinan kamu akan sering mengalami pengeluaran yang berlebihan.
Tidak jarang, orang juga jadi terjebak dalam perilaku belanja mendadak. Misalnya, karena keseringan self reward atau tidak bisa membedakan mana yang menjadi kebutuhan dan keinginan.
Pada akhirnya, akan berujung jadi tidak memiliki tabungan di masa depan karena uang habis dibelanjakan. Agar hal tersebut tidak terjadi, mulai terapkan basic money management.
Misalnya, dengan cara membuat anggaran sebelum hari gajian. Anggaran tersebut diperlukan supaya saat gajian tiba, kamu enggak impulsif beli sesuatu yang tidak perlu karena sudah tahu berapa batas pengeluaran.
Baca Juga: Lima Cerpen Ini Dapat Ajarkan Literasi Keuangan pada Anak Sejak Dini
Alokasi anggaran secara bulanan paling umum yang bisa dilakukan dengan membagi penghasilan jadi tiga pos. Yakni, 50 persen untuk kebutuhan sehari-hari, 30 persen keinginan, dan 20 persen nabung atau investasi.
2. Terlilit Utang
Setiap orang memiliki tujuan keuangan yang berbeda-beda. Namun, ada dua cara perencanaan untuk mencapai tujuan keuangan tersebut, yaitu dengan menabung atau berutang.
Berutang memang tidak selalu menjadi pilihan yang buruk. Tapi dengan catatan tidak mengganggu arus kas bulanan.
Seperti, berutang untuk membeli rumah dengan cicilan bulanannya mencapai 60 persen dari pendapatan bulanan. Hal itu tentu akan memberatkan keuangan untuk kebutuhan lainnya.
Dengan memahami literasi keuangan, kamu jadi tahu kalau batas cicilan utang sebaiknya tidak melebihi 35 persen dari pendapatan bulanan.
Dengan begitu, pos pengeluaran lain tidak akan terganggu dan kamu tidak perlu menambah utang baru untuk memenuhi kebutuhan lainnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Kenali Ciri-Ciri Adidas Samba KW, Jangan Tergiur Harga Bersahabat!
-
Keajaiban Musim Gugur Colorado: Petualangan Kereta Api yang Memukau Hati!
-
Decluttering Mission 2025, Astra Motor Yogyakarta Ajak Anak SMK 'Beresin' Lemari Jadi Cuan
-
Inovasi Dunia Skincare: Tren Riasan dan Fokus pada Perawatan Pria
-
8 Cara Jitu Bedakan Sepatu Vans Asli dan KW, Jangan Sampai Ketipu!
-
Zulhas Sebut Udang Terpapar Radioaktif Masih Aman Dikonsumsi, Padahal Ini Bahayanya...
-
Onitsuka Tiger Made in Indonesia Apakah Ori? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Tepuk Sakinah Wajib atau Tidak? Simak Penjelasan Pihak KUA
-
Apa Itu Cesium-137? Zat Radioaktif yang Ditemukan di Udang Cikande
-
Intip Jumlah Kekayaan Dedi Mulyadi, Dapat Peringatan dari Prabowo saat Akad Massal KPR