Suara.com - Sutradara pementasan Under The Volcano, Yusril Katil mengungkapkan, pementasan yang satu ini terinspirasi Syair Lampung Karam karya Muhammad Saleh soal bencana alam. Apa penjelasannya?
Segala hal yang berada di alam, nyatanya dapat menjadi inspirasi pada sebuah karya. Entah itu keindahan, sumber daya, makhluk hidup, hingga bencana alam.
Gagasan tersebut yang mendorong Bakti Budaya Djarum Foundation, Bumi Purnati Indonesia dan Ciputra Artpreneur mempersembahkan karya Under The Volcano. Karya ini akan dipentaskan oleh Komunitas Seni Hitam Putih dan Jajang C. Noer.
Yusril Katil mengungkapkan, salah satu alasan lain dirinya mengangkat kisah ini karena beberapa tahun terakhir Indonesia mengalami bencana alam.
"Karena beberapa tahun terakhir, itu 15 tahun terakhir kita (Indonesia) tidak lepas dari bencana, tsunami, gempa bumi, dan kita seakan terbiasa dengan bencana tersebut," kata Yusril saat diwawancarai di Ciputra Artpreneur Theater, Jumat (26/8/2022).
Selain itu, Yusril mengaku kalau ia memang tinggal di dekat gunung berapi. Oleh karena itu, ia sudah sangat terbiasa dengan bencana alam khususnya gunung berapi.
Under The Volcano juga menjadi pementasan yang telah ditampilkan berulang kali. Yusril menuturkan, naskah Under The Volcano telah dibuat sejak 12 tahun lalu. Bahkan karya ini juha telan dipentaskan pada beberapa acara besar seperti Olimpiade Teater ke-6 di Dayin Theater Beijing, pementasan di TheatreWorks Singapura, dan Borobudur Writers & Cultural Festival (BWCF) 2018.
Meskipun telah dipentaskan berulang kali, Yusril mengungkapkan, setiap pementasannya memiliki perubahan dan ciri khasnya tersendiri.
"Ini prosesnya udah lama hampir 12 tahun, pertama saya pentaskan di Teater Olympic di Beijing, saya eksplorasi lagi bentuknya berubah-ubah, nah ini yang keempat, setiap pentas dia akan berubah, pemainnya diganti maka ada yang berubah," jelas Yusril.
Baca Juga: Diproduseri Happy Salma dan Nicholas Saputra, Pertunjukkan Sudamala Gandeng 90 Seniman Lokal
Pertunjukkan Under The Volcano juga menggunakan bahasa Minang. Menurutnya, penggunaan bahasa daerah akan membantu apa hang disampaikan lebih ekspresif.
Dialog yang terdapat pada karya ini juga tidak banyak. Menurut Yusril, seni teater tidak memerlukan banyak dialog. Namun, teater tentang bagaimana para penonton menginterpretasikan apa yang dilihatnya saat itu.
"Setiap orang memiliki kesukaan yang berbeda-beda sehingga dibuat tidak naratif. Jadi ada yang menyukai gerak, warna, naratif. Menurut saya kenapa lebih banyak gerak karena saya jadi setiap penonton memiliki pemakanaan-pemaknaan sendiri," pungkas Yusril.
Pertunjukan ini akan dipentaskan pada 27 Agustus pukul 16.00 & 20.00 WIB di Ciputra Artpreneur.
Berita Terkait
-
Peringatan 16 tahun Gempa Padang
-
Gempa 5,7 Magnitudo Guncang Banyuwangi, 7 Bangunan Rusak
-
Penanganan dampak banjir bandang di Nagekeo NTT
-
Festival Teater Indonesia 2025: Panggung Kolaborasi Teater Lintas Pulau Siap Guncang Indonesia!
-
Musim Hujan 2025/2026 Maju, BMKG Ingatkan Risiko Banjir hingga Demam Berdarah
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Kenali Ciri-Ciri Adidas Samba KW, Jangan Tergiur Harga Bersahabat!
-
Keajaiban Musim Gugur Colorado: Petualangan Kereta Api yang Memukau Hati!
-
Decluttering Mission 2025, Astra Motor Yogyakarta Ajak Anak SMK 'Beresin' Lemari Jadi Cuan
-
Inovasi Dunia Skincare: Tren Riasan dan Fokus pada Perawatan Pria
-
8 Cara Jitu Bedakan Sepatu Vans Asli dan KW, Jangan Sampai Ketipu!
-
Zulhas Sebut Udang Terpapar Radioaktif Masih Aman Dikonsumsi, Padahal Ini Bahayanya...
-
Onitsuka Tiger Made in Indonesia Apakah Ori? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Tepuk Sakinah Wajib atau Tidak? Simak Penjelasan Pihak KUA
-
Apa Itu Cesium-137? Zat Radioaktif yang Ditemukan di Udang Cikande
-
Intip Jumlah Kekayaan Dedi Mulyadi, Dapat Peringatan dari Prabowo saat Akad Massal KPR