Suara.com - Tragedi Kanjuruhan mengungkap rendahnya keselamatan dan perlindungan anak di ruang publik. Tak main-main 20 persen korban jiwa adalah anak-anak.
Hal ini sesuai data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dari total 131 korban jiwa yang meninggal pada 1 Oktober 2022, 33 di antaranya adalah anak-anak.
“Sekitar 25 persen korban jiwa pada tragedi Kanjuruhan adalah anak-anak. Angka ini sangat besar. Ini kemudian menimbulkan pertanyaan sejauh mana upaya-upaya mengutamakan keselamatan dan perlindungan anak di ruang publik menjadi perhatian negara,” ujar Advocacy and External Engagement Manager Wahana Visi Indonesia (WVI), Junito Drias, melalui keterangan yang diterima suara.com, Selasa (11/10/2022).
Ia menambahkan, bahwa selama ini banyak ruang publik dan kegiatan kerumunan, seperti konser, pertandingan olah raga, bazaar, dan lain sebagainya dirancang tanpa mempertimbangkan perlindungan kelompok rentan, khususnya anak-anak.
Proses perijinan kepolisian fokus memeriksa aspek administratif, namun tidak mensyaratkan, misalnya, akses dan mitigasi keselamatan pengunjung anak ataupun kelompok rentan lain.
Pemerintah selaku regulator harusnya mewajibkan penyelenggara kegiatan memperhatikan keselamatan dan perlindungan anak.
“Anak-anak dan kelompok rentan lainnya jadi seperti kehilangan ruang publik. Karena keamanan mereka tidak dijamin. Padahal ruang publik itu milik bersama. Negara harusnya menjamin hal itu dengan menjadikan aspek perlindungan anak sebagai elemen syarat,” sambung Junito.
Child Protection Team Leader WVI, Emmy Lucy Smith menyatakan bahwa perlu ada intervensi secepatnya dari pemerintah, swasta, dan organisasi masyarakat agar anak-anak tidak lagi rentan menjadi korban di setiap kegiatan kerumunan dan di ruang publik.
“Untuk itu, kami mendorong semua pihak untuk bersama-sama mulai merumuskan dan mengintegrasikan aspek perlindungan anak di setiap kegiatan kerumunan dan di ruang publik. Jika tidak, maka hal ini akan menjadi bom waktu yang berpotensi menimbulkan tragedi seperti di stadion Kanjuruhan kembali terulang,” tutup Emmy.
Baca Juga: Konten Tiara Kartika Diduga Settingan, Ustaz Abdul Somad Sebut Manusia dan Jin Tak Bisa Menikah
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
Terkini
-
Ramalan Zodiak 1 Oktober 2025: Peluang Baru di Awal Bulan untuk 12 Bintang
-
Tiket MotoGP Mandalika Hampir Ludes! Apa yang Bikin Event Ini Jadi Magnet Wisata Dunia?
-
Ahmad Sahroni Titip Minta Maaf ke Masyarakat Indonesia, Ferry Irwandi Balas Menohok
-
Urutan Skincare yang Benar, Moisturizer Dulu atau Sunscreen Dulu?
-
5 Rekomendasi Toko Batik Murah di Jogja: Pilihan Beragam, Harga Terjangkau
-
Terpopuler: Pidato Kahiyang Ayu Disorot, Ayah Ojak Pamer Emas Segambreng
-
Moisturizer Glowsophy untuk Umur Berapa? Ini 2 Rekomendasinya Agar Kulit Glowing Sejak Remaja
-
Siapa Hera Lubis yang Laporkan Ferry Irwandi ke Polisi? Ini Profilnya
-
Hari My Girl 1 Oktober Apa Itu? Asal Usulnya dan Perbedaan dengan National Girlfriend Day
-
Opsi RS Bayi Tabung di Malaysia dan Prakiraan Biayanya