Suara.com - Gugusan pulau di Indonesia dikabarkan akan dilelang di salah satu situs penjualan real estat milik asing Sotheby's Concierge Auctions yang berbasis di New York, AS. Kepulauan tersebut yakni Kepulauan Widi yang berada di Halmahera Selatan, Maluku Utara.
CNN melaporkan, ada lebih dari 100 pulau di Kepulauan Widi, atau yang dalam pelelangan disebut Widi Reserve, yang tersebar di kawasan seluas 10.000 hektar.
Adapun lelang tersebut akan dilakukan mulai 8-14 Desember 2022 mendatang. Menanggapi kabar itu, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi langsung angkat bicara.
Juru Bicara kementerian tersebut, Jodi Mahardi mengatakan, tidak ada yang bisa memiliki pulau-pulau di Indonesia, karena hal tersebut telah tercantum dalam peraturan perundangan di Indonesia.
Meski begitu, ia membuka peluang pihak swasta yang ingin mengelola pulau-pulau di Indonesia, selama mengantongi izin yang resmi.
"Pulau kecil hanya bisa dikelola oleh privat/individu tertentu dengan batasan area maksimal tertentu," ujar Jodi dalam keterangan resmi, Rabu (23/11/2022).
Berdasarkan laporan yang ia terima, sudah ada pihak swasta yang memiliki izin untuk mengelola Kepulauan Widi, yakni PT Leadership Islands Indonesia (LII).
Namun, hingga kini memang belum ada realisasi pembangunan apa-apa di pulau tersebut.
Lantas, seperti apa keunikan dari Kepulauan Widi, sehingga bisa masuk dalam situs lelang milik asing? Berikut ulasannya.
Masuk dalam Cagar Alam Widi
Kepulauan Widi berada di Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara. Kepulauan ini masuk dalam Cagar Alam Widi yang terdiri lebih dari 100 pulau tak berpenghuni.
Adapun luas keseluruhannya mencapai 315 hektare. Luas itu disebut-sebut setara dengan keseluruhan Pulau Bora-Bora di Samudera Pasifik.
Luas Cagar Alam Widi juga terhitung 50 kali lebih besar dari Tetiaroa,kepulauan tol karang resor The Brando.
Rumah bagi ratusan spesies langka
Dikutip dari laman resmi Sotheby's Concierge Auctions, Kepulaiuan Widi yang masuk dalam Cagar Alam Widi ternyata merupakan akawasan yang menjadi rumah bagi ratusan spesies langka dan terancam punah.
Di sana ada sejumlah spesies yakni paus biru, hiu paus, tarusan mamalia laut,ikan,burung hingga serangga dan kadal yang belum teridentifikasi.
Memiliki keindahan alam yang luar biasa
Selain menjadi rumah bagi ratusan spesies langka, laman resmi Sotheby's Concierge Auctions juga menyebut Kepulauan Widi terletak di jantung Coral Triangle.
Karena itulah kawasan ini memiliki bentangan alam yang luar biasa indah, seperti pantai berpasir putih sepanjang 150 kilometer.
Sementara di kawasan perairannya terdapat terumbu karang, perairan pribadi hingga lautdalam yang kaya nutrisi.
Akan dibangun Eco-Resort
Dengan semua kelebihan yang telah disebutkan di atas, prospek bisnis di Kepulauan Widi tentu sangat menjanjikan.
Karena itulah PT LII yang memiliki hak eksklusif dalam membangun dan mengembangkan lahan seluas 10 ribu hektare di kepulauan tersebut, berencana akan membangun Resor yang dengan konsep sadar lingkungan atau Eco-Resort.
Adapun tujuan membangun resor dengan konsep ramah lingkungan tersebut adalah untuk menyelaraskan keberadaan resor tersebut dengan keberadaan Cagar Alam Widi yang telah dulu ada disana.
Kerja sama dengan arsitek asing
Sebagai pihak swasta yang memiliki hak eksklusif membagun dan mengembangkan kawasan Kepulauan Widi, PT LII akan menggandeng Bill Bensley yang merupakan arsitek asing yang berbasis di Bangkok dan bali.
Bensley disebutkan telah merancang tiga buah resor yang ramah lingkungan di kawasan cagar alam. Ia mengatakan, konsumen nantinya bisa memilih dan menggunakan desain tersebut, namun sifatnya tetap opsional.
Kontributor : Damayanti Kahyangan
Tag
Berita Terkait
-
Kepulauan Widi Akan Dilelang di Situs Asing, Jubir Luhut: Tak Bisa Dimiliki Pihak Manapun!
-
Ribuan Pengemudi Ojek Pangkalan di Kota Ternate Terima Kompensasi Kenaikan BBM, Akan Ada Koperasi untuk Pemberdayaan
-
Bola 'Tangan Tuhan' Maradona Dilelang, Harga Mencapai Rp 36 Miliar
-
Antam Maksimalkan Pengelolaan Nikel di Obvitnas Sulawesi Tenggara dan Maluku Utara sebagai Komitmen Obvitnas
-
Pertumbuhan Ekonomi Maluku Utara di Atas Nasional, Jokowi Minta Jaga Situasi Tetap Kondusif
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Ahmad Sahroni Titip Minta Maaf ke Masyarakat Indonesia, Ferry Irwandi Balas Menohok
-
Urutan Skincare yang Benar, Moisturizer Dulu atau Sunscreen Dulu?
-
5 Rekomendasi Toko Batik Murah di Jogja: Pilihan Beragam, Harga Terjangkau
-
Terpopuler: Pidato Kahiyang Ayu Disorot, Ayah Ojak Pamer Emas Segambreng
-
Moisturizer Glowsophy untuk Umur Berapa? Ini 2 Rekomendasinya Agar Kulit Glowing Sejak Remaja
-
Siapa Hera Lubis yang Laporkan Ferry Irwandi ke Polisi? Ini Profilnya
-
Hari My Girl 1 Oktober Apa Itu? Asal Usulnya dan Perbedaan dengan National Girlfriend Day
-
Opsi RS Bayi Tabung di Malaysia dan Prakiraan Biayanya
-
Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
-
Cerita Donita Sembuh dari Kista, Ini Deretan Manfaat Air Zamzam bagi Kesehatan