Suara.com - Dugaan kasus penganiayaan berat yang dilakukan oleh anak pejabat tengah viral di media sosial Twitter. Tindakan kriminal itu terjadi di kawasan Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Senin (20/2/2023), sore menjelang magrib.
Kabar itu pertama kali disebarkan melalui akun @LenteraBangsaa_ yang menyebut bahwa korban penganiayaan bernama David. Sementara, terduga pelaku bernama Mario Dandy yang disebut anak pejabat. Ternyata ia anak Rafael Alun Trisambodo, Kepala Bagian Umum Kanwil DJP Jaksel II. Mario juga disebut bagian dari Taruna Nusantara
Kasus penganiayaan itu juga menjadi viral karena korban yang dipukuli sampai dalam kondisi parah dan dalam keadaan koma di ruang ICU Rumah Sakit Medika Jakarta. Kekinian, Mario pun telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Jakarta Selatan.
Dibalik kasus penganiayaan itu juga, netizen menyoroti kebiasaan Mario yang gemar pamer harta barang mewah di media sosial. Netizen juga heran dengan jumlah kekayaan orang tua Mario sebagai pegawai Ditjen Pajak Kementerian Keuangan tetapi mampu memiliki harta sampai puluhan miliar rupiah.
"David anak sahabat kami, seorang santri. Diculik, dipukuli sampai koma oleh anak pegawai @DitjenPajakRI eselon 3 berkekayaan 56M. Di sosmed pelaku sering memamerkan kekayaan ortunya. Kami tidak rela kalau harta dan relasi ortu bisa membebaskan pelaku," tulis akun Twitter Sandi Alun Samudro.
Publik pun akhirnya tidak hanya mendesak kepolisian untuk menangani kasus penganiayaan. Tetapi, juga meminta KPK untuk menelusuri dugaan harta tidak wajar yang dimiliki orang tua Mario.
Terlepas dari itu, kenapa sebenarnya orang gemar pamer harta di media sosial? Dikutip dari Psychmechanics, berikut 5 alasan seseorang pamer kehidupannya di media sosial.
1. Pengalaman Masa Kecil
Pengalaman-pengalaman yang didapat semasa kecil dapat membentuk perilaku pamer saat anak tumbuh menjadi dewasa. Misalnya, dulu orang tua sering memamerkan keunggulan sang anak di depan para keluarga besar atau tetangga, tak bisa dielakkan bila nantinya sang anak akan tumbuh dengan kebiasaan suka pamer juga.
Baca Juga: Penuh Kebahagiaan dan Suka Cita, Intip 5 Anak Pejabat Menikah di Tahun 2022
2. Rasa Insecure
Perasaan tidak percaya diri atau insecure berpotensi menyebabkan seseorang berusaha menunjukan kelebihan dari sisi lajn, yakni harta. Tujuannya, untuk menarik perhatian orang-orang. Sehingga akan mulai mempublikasikan hal-hal mengenai kesehariannya yang tergolong mewah.
3. Obsesi
Rasa obsesi yang begitu tinggi untuk menjadi pusat perhatian terkadang membuat seseorang jadi suka pamer. Selain itu, ada pula orang yang sengaja memamerkan kesehariannya untuk memikat hati orang yang tengah ia sukai. Bisa jadi pula, mereka ingin membalaskan rasa bencinya terhadap orang yang dulu sempat merendahkannya.
4. Perkuat Identitas Diri
Seseorang yang dipuji mempunyai kualitas otak yang cerdas, biasanya suka memamerkan segala hal yang berkaitan dengan penghargaan yang mereka miliki. Alasannya karena ingin memperkuat identitas diri yang dikenal sebagai "si pintar". Bisa juga, mereka akan memamerkan kegiatan seperti seminar yang mereka ikuti agar orang lain benar-benar mengakui kualitas diri mereka.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Menu Sarapan Rendah Gula yang Cocok untuk Program Diet Harianmu: Praktis, Kenyang Lebih Lama
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan
-
7 Rekomendasi Serum Retinol untuk Usia 50 Tahun, Samarkan Tanda Penuaan
-
7 Sunscreen untuk Flek Hitam Usia 70 Tahun ke Atas, Rawat Kulit Tipis