Suara.com - Berhubungan intim atau seks harusnya menjadi hal yang menyenangkan dan memuaskan. Sayangnya hal ini mungkin tak bisa terjadi apabila kamu mengalami vaginismus yang menyebabkan miss v atau vagina menjadi terasa menyakitkan.
Vaginismus dikutip dari laman Hello Sehat pada Senin, (13/3/2023) merupakan kondisi lubang miss V yang menegang dan menutup dikarenakan otot di sekitar miss V ketika penetrasi seksual mengencang dengan sendirinya. Hal inilah yang menyebabkan saat berhubungan intim terasa sakit.
Kondisi ini umum dialami oleh wanita usia berapapun. Meskipun tidak memengaruhi gairah seksual, kondisi ini tentunya akan menghambat hubungan intim serta tak menutup kemungkinan dapat memicu masalah psikologismu juga pasangan.
Gejala Vaginismus
Gejala-gejala dari vaginismus yang sangat umum dialami oleh wanita diantaranya:
- Miss V yang terasa sakit bahkan perih ketika penetrasi.
- Kesulitan bahkan tak bisa melakukan penetrasi.
- Ketika memasang tampon terasa tidak nyaman.
- Saat pemeriksaan ginekologis terasa sakit.
- Kejang otot dan/atau berhenti bernapas saat penetrasi.
- Ketika berhubungan intim jangka panjang terasa sakit dengan atau tanpa penyebab yang diketahui.
Cara Pengobatan Vaginismus
Pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi vaginismus bisa dilakukan dengan beberapa cara, tergantung pada penyebab rasa sakit. Meliputi:
- Obat-obatan, vaginismus yang disebabkan oleh infeksi karena adanya kondisi medis tertentu maka dapat diatasi dengan penggunaan obat-obatan tertentu.
- Senam kegel, cara alami untuk mengatasi vaginismus bisa diatasi dengan cara latihan senam kegel yang berguna untuk memberikan relaksasi kendali otot panggul termasuk otot miss V.
- Konseling dan terapi seks, vaginismus yang disebabkan karena adanya masalah psikis seperti ketakutan tertentu dan trauma, maka dibutuhkan bantuan konseling dan terapis. Jangan merasa malu untuk berbicara kepada ahli terkait disfungsi seksual yang sedang dialami.
- Operasi, cara terakhir merupakan opsi lain yang dapat digunakan untuk memperlebar miss V dampak dari episiotomi saat persalinan.
Oleh karena itu, jangan sungkan untuk melakukan konsultasi bersama dokter spesialis kandungan dan psikilog apabila hal tersebut masih mengganggu.
(Penulis: Shilvia Restu Dwicahyani)
Baca Juga: Mengenal Neovagina Alias Vagina Hasil Operasi, Bedanya Apa dengan Organ Intim Perempuan yang Alami?
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
Terkini
-
Niacinamide atau Vitamin C, Mana yang Lebih Ampuh Mencerahkan Wajah?
-
9 Ide Kado Natal untuk Cowok yang Pasti Berguna, Bikin Hadiahmu Berkesan
-
Urutan Skincare Wardah yang Benar untuk Atasi Kulit Kusam, Toner atau Serum Dulu?
-
5 Rekomendasi Sepatu Brodo Murah: Cocok untuk Jalan-Jalan dan Liburan, Mulai Rp200 Ribuan
-
10 Kartu Ucapan Selamat Hari Ibu 2025 yang Elegan dan Penuh Makna, Bisa Didownload Gratis!
-
Rekomendasi Sepatu On Cloud yang Diskon Natal di Foot Locker
-
Link Download Logo Hari Ibu 2025 Resmi dari KemenPPPA, Gratis Siap Pakai
-
Festival of Twenties 2025 "Into the Unknown"
-
Bukan Anti Aging, 5 Moisturizer untuk Perbaiki Skin Barrier Usia Matang
-
Kapan Waktu Terbaik Minum Teh Hijau? Ketahui agar Manfaat yang Didapat Maksimal