Suara.com - Saat berbuka puasa, kebanyakan orang tentu ingin segera mengonsumsi sesuatu yang menyegarkan untuk meredakan haus. Makanan manis kerap juga jadi pilihan disantap untuk mengeyangkan perut.
Tetapi dibalik kenikmatannya itu, sebaiknya perhatikan lagi menu yang dipilih sebagai takjil untuk berbuka puasa. Ahli gizi Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Banun Ma’rifah Fathsidni, S. Gz., mengatakan, salah pilih takjil bisa-bisa justru picu masalah kesehatan karena makanan atau minuman ternyata tidak sehat.
Banun menjelaskan, tubuh manusia saat berpuasa tidak mendapat asupan selama kurang lebih 14 jam, sehingga dapat meningkatkan risiko hipoglikemi karena minim asupan. Sementara, gizi yang didapat ketika sahur telah digunakan sebagai sumber energi dan proses metabolisme tubuh selama seharian.
“Maka, ketika berbuka memang dianjurkan dengan makanan manis dan minum cukup air putih. Namun, konsumsi makanan dan minuman manis itu disarankan tidak melebihi batas yang dianjurkan,” ujar Banun, dikutip dari situs uns.ac.id.
Ia menerangkan makanan dan minuman manis memang lebih mudah dan cepat diserap sebagai sumber tenaga yang dibutuhkan untuk mengganti energi yang dipakai seharian.
Namun, tidak selamanya makanan dan minuman manis yang dikonsumsi saat berbuka puasa baik bagi tubuh, apalagi jika dikonsumsi terus menerus.
Banun mengingatkan bahwa kandungan gula sederhana dan pemanis yang berasal dari gula, sirup, juga susu kental manis berisiko meningkatkan asupan gula darah dan risiko diabetes mellitus.
“Menurut anjuran kementerian kesehatan takaran konsumsi harian untuk gula, garam, dan lemak adalah G4G1L5, yaitu gula 4 sdm, garam 1 sdt, dan lemak 5 sdm minyak," terangnya.
Perlu diingat bahwa kandungan gula yang cenderung tinggi terdapat pada takjil seperti kolak dan es buah tidak disarankan untuk dikonsumsi setiap hari dan dala. porsi yang banyak.
Selain itu, Banun juga menganjurkan umat Islam yang hendak berbuka untuk menghindari gorengan sebagai takjil. Alasannya, tingginya asupan gorengan berakibat pada banyaknya asupan lemak dari minyak dan tepung sebagai bahan adonan gorengan.
Ia menyampaikan asupan lemak yang tinggi dari gorengan yang disantap berisiko meningkatkan kadar kolesterol darah.
“Perlunya memperhatikan asupan ketika berbuka dengan cara membatasi asupan gorengan dan makanan sumber lemak jenuh lainnya secara berlebihan,” ucap Banun.
Makanan lain yang sebaiknya juga dibatasi saat berbuka puasa ialah, bakso bakar, siomay, dan batagor. Sebab, dalam proses pembuatan biasanya menggunakan penambahan bumbu, terutama garam ataupun penyedap rasa lainnya.
“Selain kandungan garam pada adonannya, bumbu yang digunakan juga biasanya menggunakan garam. Kandungan garam tersebut berisiko meningkatkan asupan natrium harian yang mengakibatkan meningkatnya risiko hipertensi dan gangguan keseimbangan elektrolit tubuh,” imbuhnya.
Jika orang-orang tetap ingin mengonsumsi makanan tersebut sebagai takjil, ia mengingatkan tidak terlalu sering dan berlebihan dalam menyantap itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Solusi Beras Berkelanjutan dari Panggung ISRF 2025: Inovasi, Investasi hingga Insentif
-
5 Promo Sneakers di Foot Locker, Sepatu Nike Cuma Rp400 Ribuan
-
5 Cara Agar Skincare Terserap Maksimal dan Kulit Tetap Lembap
-
ISRF 2025 Dorong Transisi Padi Rendah Emisi Lewat Kemitraan Global
-
Wajib Tahu! Cara Sederhana Ciptakan Ruangan Mindful dengan Aroma Baru yang Bikin Nagih
-
7 Parfum Unisex Lokal Aroma Sabun yang Bisa Dipakai Bersama Pasangan
-
Teras Main Indonesia, Ruang Belajar Nilai Pancasila Lewat Permainan Tradisional
-
5 Bedak Padat dengan SPF Mulai Rp20 Ribuan, Bikin Kulit Tetap Cerah dan Terlindungi
-
Bye-Bye Kulit Sensitif! Rahasia Skincare Menenangkan yang Bikin Kulit Bernapas Lega
-
5 Body Lotion SPF Tinggi untuk Pria: Tidak Lengket, Cocok Buat Aktivitas Outdoor