Suara.com - Baru-baru ini viral tangkapan layar seorang guru yang mengirimkan pesan cabul kepada seorang perempuan. Dalam tangkapan layar yang diunggah akun @tanyakanrl, memperlihatkan isi pesan guru tersebut kepada perempuan yang menjadi korban pesan mesum.
Pada tangkapan layar tersebut, perempuan itu tampak mengunggah Instagram Story di akun pribadinya. Namun, guru bernama Entah tersebut tiba-tiba mengirimkan pesan tidak pantas yang menyindir ukuran payudara perempuan tersebut
“Gak ada susunya,” tulis guru tersebut dalam tangkapan layar itu.
Tidak terima dengan pesan guru tersebut, perempuan itu langsung membalas balik. Ia menuliskan, apa yang diucapkan guru tersebut bukanlah suatu hal yang pantas dilakukan. Bahkan perempuan itu lantas mengancam untuk memviralkan pesan cabul yang dikirimkan guru tersebut.
“Busett. Guru kok ngomongnya begitu, gak malu pake kopiah? Viralin gak nih? Viralih ah mumpung tau ngajarnya di mana,” sahut perempuan tersebut.
Namun, bukannya meminta maaf guru tersebut malah menyalahkan gaya berpakaian perempuan itu. Guru tersebut menuliskan, kalau hal tersebut merupakan salah perempuan karena telah memamerkan auratnya di media.
“Ya salah sendiri yang mulai, tau ini di media malah dipamerin, dosa lo,” balas guru tersebut.
Sementara itu, perempuan itu mengatakan, seharusnya guru itu bisa menghargai bukan melecehkan. Apalagi guru tersebut memakai kopiah sehingga tidak pantas mengirimkan pesan kepadanya.
“Walahh, manusia dikasih kan dan logika buat gak melecehkan, harusnya ngasih tau yang bener, malu gak tuh sama kopiah,” jawab perempuan tersebut lagi.
Baca Juga: Nursyah Terus-terusan Sebar Fitnah Soal Suami Indah Permatasari, Kini Sebut Arie Kriting Main Santet
Dalam pesan WhatsApp, perempuan tersebut kembali mengirimkan tangkapan layar pesan cabul guru tersebut. Namun, menurut guru tersebut apa yang dilakukan perempuan tersebut berlebihan sampai dibahas segitunya.
Terkait pesan cabul sendiri pada dasarnya masih bisa termasuk sebagai pelecehan seksual secara verbal. Mengutip laman Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, pelecehan secara verbal merupakan ucapan seseorang untuk menyerang, mendominasi, mengejek, memanipulasi, dan menghina orang lain serta mempengaruhi kesehatan mental orang tersebut.
Bentuk umum pelecehan secara verbal juga beragam, di antaranya sebagai berikut.
1. Menyalahkan
Pelecehan verbal dapat berupa menyalahkan korban untuk bertanggung jawab atas perilakunya sendiri. Korban akan disalahkan dan dinilai mendapat pelecehan karena perbuatannya sendiri.
2. Merendahkan
Merendahkan orang lain juga bisa menjadi bentuk pelecehan secara verbal. Mereka sering kali meremehkan atau merendahkan orang lain.
3. Kritik
Pelecehan verbal juga bisa dilakukan dalam bentuk kritik. Namun, kritik yang diberikan ini bersifat menyakitkan dan merendahkan orang lain.
4. Gaslighting
Pelecehan verbal lainnya yaitu gaslighting. Pelecehan ini bisanya membuat korban mempertanyakan penilain dan kenyataan mereka sendiri.
5. Penghinaan
Penghinaan juga bisa menjadi bentuk dari pelecehan verbal. Mereka yang melakukan penghinaan di depan umum, keluarga, atau orang lain dapat menjadi pelecehan secara verbal.
6. Manipulasi
Pelecehan verbal lainnya yaitu bisa dalam bentuk manipulasi. Pelaku biasanya akan mengendalikan orang lain dan melakukan pelecehan dengan membuat nama korban menjadi buruk.
7. Atribusi
Pelaku yang menuliskan bahasa kasar, menjatuhkan harga diri, dapat menjadi bagian dari pelecehan verbal. Hal tersebut membuat korban merasa sakit hati dan tidak nyaman atas tindakan para pelaku.
8. Menggoda
Bentuk pelecehan verbal lainnya yaitu mengirimkan pesan menggoda. Biasanya pelaku menganggap itu adalah humor atau hal lucu. Namun, apa yang disampaikan pelaku itu membuat para korban menjadi tidak nyaman.
9. Ancaman
Ancaman juga merupakan bagian dari pelecehan verbal. Ancaman dapat berupa intimidasi, mengendalikan, memanipulasi, agar korban turut akan kemauannya.
10. Penolakan
Penolakan kasih sayang atau perhatian rupanya juga bisa menjadi bagian dari pelecehan verbal. Biasanya, penolakan itu membuat korban merasa direndahkan sehingga itu menjadi bagian dari pelecehan verbal.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
Pilihan
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
-
Dipecat PSSI, Ini 3 Pekerjaan Baru yang Cocok untuk Patrick Kluivert
-
4 Fakta Radiasi Cs-137 PT PMT Cikande: Pemilik Diduga WNA Kabur ke Luar Negeri?
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
Terkini
-
Harga Kado Mobil Raffi Ahmad untuk Irfan Hakim: Setara 200 Kali Gaji Utusan Khusus Presiden
-
Berapa Gaji Karyawan RANS Entertainment? Kini Banyak Pegawai Resign
-
Biodata dan Pekerjaan Erin Taulany, Berkali-kali Digugat Cerai Andre Taulany gegara Tabiat?
-
Siapa Orang Tua Dheninda Chaerunnisa? Anggota DPRD Viral Dituding Meledek Pendemo
-
4 Pilihan Cat Interior Anti Panas Waterproof Harga Mulai 200 Ribuan
-
Sunscreen Pinkberry Cocok untuk Kulit Apa? Ini Review dan Harganya
-
Sunscreen untuk Flek Hitam SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Murah dan Bagus
-
15 Tahun Atelier Riri: Pameran Unik di Rumah Belum Jadi, Ini Alasannya!
-
Harta Kekayaan Dheninda Chaerunnisa, Anggota DPRD yang Dituding Meledek Pendemo
-
Jadwal Magang Kemnaker Batch 2 Lengkap dengan Kuota, Syarat, dan Cara Daftar