Suara.com - Musim liburan sekolah, masyarakat harus mulai berhati-hati dengan fenomena revenge tourism alias liburan balas dendam setelah pandemi Covid-19.
Fenomena ini terekam dalam data kartu kredit yang bisa membaca pergerakan masyarakat Indonesia saat menggunakan uang.
“Kami melihat fenomena revenge tourism turut berdampak pada penggunaan kartu kredit, yang mengalami pertumbuhan lebih dari 30%," ujar Head of Card and Loan Business PT Bank DBS Indonesia melalui keterangan yang diterima suara.com, Kamis (23/6/2023)
Agar tidak terjebak dengan orang yang pemikirannya sama, yang hasilnya malah membuat destinasi favorit jadi membludak dan tidak nyaman saat liburan. Berikut ini tips liburan anti revenge tourism, yang perlu diwaspadai:
1. Pelajari Destinasi Wisata
Hal dasar yang harus dipertimbangkan saat hendak berlibur adalah periode liburan dan budget yang dimiliki. Dengan mengetahui dua hal tersebut, akan mudah untuk menentukan negara tujuan, transportasi, penginapan, pilihan makanan, hingga destinasi mana saja yang akan didatangi.
Jika berminat bepergian ke luar negeri, penting untuk memperhatikan bahasa yang dipakai di negara tujuan. Setidaknya penggunaan kalimat-kalimat penting seperti menanyakan arah, memberikan salam, dan lainnya.
Apabila tidak menguasai bahasa tersebut, bisa dengan mengandalkan keluarga, teman, atau tour guide untuk membantu berkomunikasi.
2. Cari Diskon dan Promo
Baca Juga: Kapal Selam Wisata Titanic Ditemukan, Semua Penumpang Tewas
Ada banyak cara untuk memaksimalkan budget yang dimiliki, termasuk dengan memanfaatkan diskon. Bisa juga berkunjung ke acara travel fair dengan berbagai penawaran yang menarik.
Jika tidak sempat berkunjung ke acara travel fair, bisa dengan memanfaatkan penawaran yang dihadirkan oleh berbagai penyedia jasa, seperti penerbangan, tempat makan, hotel, hingga kartu kredit yang dapat meringankan pengeluaran.
3. Siapkan Dompet Khusus
Jika kaget biaya liburan membengkak, maka sudah saatnya lakukan perencanaan anggaran yang lebih matang. Caranya persiapkan anggaran untuk pengeluaran tak terduga atau menahan diri untuk berhenti menghabiskan uang ketika sudah melebihi budget yang ditentukan di awal.
Pengeluaran tak terduga ini sulit untuk dilacak, khususnya apabila terlanjur menggabungkan uang untuk kebutuhan sehari-hari dengan budget bepergian.
4. Jangan Sembarang Pakai Paylater
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
-
Ngeri Tapi Nagih! Ini Lho Alasan Psikologis Kenapa Kita Doyan Banget Nonton Film Horor
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
Terkini
-
Heboh Pengakuan dari Australia: Gibran Lulusan UTS Insearch Setara Bimbel atau SMA?
-
Mineral Sunscreen Cocok untuk Kulit Apa? Intip 6 Rekomendasi yang Murah dan Bagus
-
Sosok Rosyida Istri Yai Mim, Ternyata Berpendidikan Sarjana Hukum
-
Makna Pengibaran Bendera Setengah Tiang 30 September dan Satu Tiang Penuh 1 Oktober
-
Awal Mula Tagar #SIWON_OUT Menggema, Fans Minta Siwon Keluar dari Super Junior
-
Juknis Lengkap Upacara Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2025, Resmi Kemenbud!
-
Rekomendasi 5 Sepatu Lari Terbaik Tahun 2025, Nyaman dan Stylish
-
Anggap Anjing Jadi Sumber Kebahagiaan, Apa Agama Sabrina Chairunnisa?
-
7 Cara Jitu Bedakan Sepatu Converse Ori dengan Palsu: Jangan Sampai Tertipu!
-
Siapa Yai Mim? Viral Ribut dengan Tetangga sampai Beber Alasan Pura-pura Stroke