Suara.com - Netizen duga Jeje Govinda pilih mempertahankan rumah tangganya demi anak, padahal Syahnaz Sadiqah sudah berkali-kali selingkuh. Kira-kira apa ya dampaknya?
Dugaan ini dilontarkan netizen, karena alih-alih seperti Lady Nayoan yang berani melawan suaminya, Rendy Kjaernett yang berselingkuh dengan adik Raffi Ahmad, Jeje Govinda pilih memperlihatkan keluarganya masih baik-baik saja.
Bahkan Jeje Govinda disebut sempat meminta Lady Nayoan menghapus unggahan tentang perselingkuhan adik ipar Nagita Slavina itu di Instagram pribadinya.
Tidak hanya itu, Jeje juga terlihat masih asik menemani Syahnaz menonton pertandingan Tiba-Tiba Tenis di Tennis Indoor, Senayan Jakarta, Jumat, 16 Juni 2023. Meski keduanya tengah disorot karena isu perselingkuhan.
Selain itu, meski Jeje tidak mengunggah kebersamaanya dengan Syahnaz, lelaki yang terpaut 10 tahun dengan istrinya itu pilih mengunggah kebersamaan dan kebahagiaan anak-anaknya.
"Anak jadi alasan besar untuk bertahan. Semangat Jeje," komentar netizen.
"Paham banget. Sama anak-anak pun sudah bahagia, walaupun hatinya pun sakit," timpal netizen lain.
"Bertahan demi anak pasti benar, tapi happy parent will bring happy family indeed. Jadi nggak semua bertahan adalah tepat," tulis netizen yang lain.
Melansir Psychology Today, banyak orangtua percaya perceraian akan berdampak buruk pada anak-anak, sehingga merasa tidak masalah berkorban perasaan dan pilih tetap bersama demi kebaikan sang buah hati.
Faktanya dari hasil penelitian menyebutkan bertahan demi kebaikan anak hanya bersifat sementara, dan memang anak merasa aman saat merasa orang tuanya saling mencintai. Ini karena perpisahan meresahkan dan membuat stres.
Sedangkan dalam jangka panjang, perceraian bisa memberikan dampak anak lebih bahagia. Terlebih jika anak dihadapkan pemandangan orangtua yang bertengkar, cekcok, dan sering berdebat hampir setiap hari.
Tapi setelah perceraian anak-anak akan merasa lega, lebih bebas dari ketegangan hingga bisa menghirup udara lebih sehat.
"Apalagi jika setelah perceraian, masalah keluarga bisa ditangani dengan baik, anak hanya akan alami gangguan sementara tapi akan lebih lebih kuat di masa depan," ujar Psikolog Donna Matthews, Ph.DM dikutip suara.com, Selasa (27/6/2023).
Jadi jangan coba-coba menjadikan anak sebagai kunci kebahagiaan orangtua, karena pernikahan yang berhasil harus diusahakan dari pasangan suami istri itu sendiri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Elegansi Waktu: Jam Tangan Perhiasan 2025 dengan Horologi Tinggi dan Seni
-
5 Pilihan Merek Bedak Padat yang Tahan Lama untuk Guru Usia 40 Tahun ke Atas
-
4 Jam dari Jakarta, Pesona Air Terjun Citambur Setinggi 100 Meter yang Bikin Terpana
-
5 Serum Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun, Kulit Jadi Kencang dan Awet Muda
-
4 Zodiak Paling Beruntung Besok 22 November 2025: Dompet Tebal, Asmara Anti Gagal
-
5 Contoh Amanat Pembina Upacara Hari Guru Nasional 2025, Sarat Makna dan Menggugah Jiwa
-
5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
-
7 Rekomendasi Parfum Wangi Ringan yang Fresh di Indomaret untuk Guru
-
5 Serum Vitamin C untuk Ibu Rumah Tangga, Bye-bye Kusam dan Tanda Penuaan Kulit
-
Lompatan Baru Wisata Jakarta: Destinasi Terintegrasi dari Pantai, Mangrove, hingga Outbound