3. Menghilangkan Kredibilitas Partai Politik
Dampak selanjutnya yaitu menurunkan kredibilitas partai politik bisa terjadi di masyarakat. Hal itu karena minat masyarakat yang menurun dan merasa tidak puas. Bahkan, akibat dari polarisasi ini bisa menimbulkan aksi demontrasi dari masyarakat.
4. Meningkatkan Intoleransi Masyarakat
Polarisasi juga bisa membuat masyarakat menjadi intoleransi. Hal itu karena konflik antar kelompok masyarakat akan mudah muncul akibat adanya gesekan antara dua kubu.
Hati-Hati Polarisasi
Tak dapat dipungkiri kalau dampak dari polarisasi ini memang bahayanya tidak main-main. Mengingat pada Pemilu 2024 ini didominasi oleh kaum muda, maka tak heran jika polarisasi ini menjadi concern.
Hal itu pun disampaikan pada lirik lagu baru yang dirilis oleh mantan Youtuber yakni Jovial da Lopez dan Andovi da Lopez. Lagu ciptaan mereka berjudul 'Hati-Hati Polarisasi'.
Singkatnya, lagu tersebut mengisahkan para mahasiswa yang merasa bingung untuk memilih pemimpin negara. Lirik lagunya pun dibumbui dengan lirik-lirik yang rayuan dan janji-janji yang digaungkan oleh para calon pemimpin.
Selain itu, pada liriknya juga menyinggung diksi-diksi yang seolah saling menjatuhkan antar calon pemimpin negara. Salah satunya seperti diksi 'boneka partai' yang mana hal itu menjadi sebuah sentimen.
Baca Juga: Istilah 'Pesta Demokrasi' yang Dipopulerkan Soeharto, Dianggap Aneh?
Tak hanya itu, liriknya pun menggambarka kegelisahan anak muda zaman sekarang dengan media sosial yang menjadi tempat polarisasi politik itu terjadi.
"Setiap pemilu kita selalu (pecah belah) berlawanan arah, penuh emosi amarah, terhanyut arus dunia maya, terjebak lautan algoritma," bunyi lirik lagu 'Hati-hati Polarisasi'
Namun, pada lagu itu tentu membawa pesan yang sangat penting untuk Pemilu 2024 nantinya.
"Pemilu sudah di depan mata, kita semua ikut serta. Dewasa dalam demokrasi. Cari tau fakta-fakta jangan tertipu kata-kata. Hati-hati Polarisasi,"
Dari penggalan lirik di atas, tentu dalam menghadapi situasi politik yang beredar di dunia maya tidak perlu terjebak dalam emosi. Semua orang tentunya memiliki preferensi sendiri dalam memandang politik, namun bukan berarti kita tutup telinga bahkan menutup pikiran dengan preferensi orang lain. Maka dari itu, jangan sampai terpancing emosi hanya dengan kata tanpa fakta. Mari dewasa dalam berdemokrasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
6 Shio Diprediksi Kaya Raya di 2026, Kuda Api Bawa Banyak Rezeki
-
6 Jam Tangan Murah Anti Air, Tak Kalah dari Smartwatch
-
25 Link Twibbon Natal untuk Merayakan Kelahiran Yesus Kristus
-
Wajib Coba, Bintang Ayam Goreng Korea yang Sering Diburu Turis Kini Hadir di Jakarta!
-
5 Tempat Wisata Hits di Solo, Bisa Jadi Destinasi Liburan Akhir Tahun
-
Daftar Kereta Api yang Diskon 30 Persen Selama Libur Panjang Nataru 2025/2026, Ingat Kuota Terbatas!
-
7 Spot Menonton Kembang Api di Jogja untuk Rayakan Tahun Baru 2026
-
Daftar Ruas Tol Diskon 20 Persen Selama Libur Panjang Nataru, Cek Tanggalnya!
-
4 Sepatu Wanita Diskon di Sports Station Mulai Rp200 Ribuan, Pas Buat Kado Hari Ibu
-
7 Spot Menonton Kembang Api di Solo, Mudah Akses dan Minim Halangan