Suara.com - Maraknya platform belanja daring yang menawarkan pembayaran dengan mencicil atau dikenal dengan paylater, telah membuat sebagian orang menjadikannya solusi untuk membeli barang.
Kemudahan yang ditawarkan ini membuat banyak masyarakat terlena dan tidak berpikir panjang, bahwa menunda pembayaran memang mudah, tetapi melakukan kewajiban membayar sangat sulit jika saat jatuh tempo pembayaran belum memiliki dana.
Pada akhirnya, ketidakpatuhan membayar utang membuat kondisi keuangan menjadi rumit dan ternyata bisa berujung pada kondisi finansial yang buruk, bahkan menjadi jatuh miskin.
Bahaya paylater juga mengancam para gen Z yang baru lulus kuliah dalam mencari pekerjaan. Beberapa waktu lalu, beredar kabar tentang sejumlah fresh graduate kesulitan mencari pekerjaan akibat menunggak pinjaman di paylater.
Kondisi finansial para fresh graduate ini diketahui tidak dalam keadaan baik oleh perusahaan tempat mereka melamar karena skor kreditnya rendah di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK. Siapa sangka, status tagihan atau keuangan pelamar kerja kini menjadi bahan pertimbangan banyak perusahaan.
Faculty Head Sequis Quality Builder Sequis Training Academy of Excellence Fandi Murdani mengingatkan masyarakat, terutama anak muda, agar membatasi belanja dan disiplin menjalankan perencanaan keuangan agar tidak terjebak dalam budaya konsumtif.
Jika merasa perlu menggunakan paylater, cek dulu kekuatan finansial apakah saat jatuh tempo akan mampu membayar cicilan dan ketahui dulu cara kerjanya.
Berikut hal yang harus dipahami sebelum memutuskan pakai paylater agar kondisi finansial tetap sehat.
1. Cicilan bukan hanya pokok tapi ada bunga dan denda
Baca Juga: Belanja ke Superindo Ada Promo Melimpah Pas Gajian
Jika memaksakan diri harus belanja dengan cara bayar belakangan atau dengan pinjaman, terlebih jika saat ini masih ada pinjaman berjalan yang belum lunas, maka ingatlah ada bunga yang nanti harus dibayar dan denda jika tidak dibayar tepat waktu.
Jika membayar tagihan dengan jumlah minimum, berarti beban utang dan bunga pada bulan berikutnya akan bertambah.
2. Apakah sebutuh itu harus menggunakan paylater?
Sebelum membeli sesuatu yang bukan kebutuhan pokok, pertimbangkan peruntukan barang tersebut apakah sangat penting, bisa ditunda, atau tidak harus dibeli. Jika memang harus dibeli, apakah harus dipenuhi dengan paylater?
3. Pahami skema pembayaran
Penyedia layanan paylater dan pinjol memiliki skema pembayaran yang berbeda dan akan memberlakukan denda jika peminjam terlambat membayar tagihan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Lompatan Baru Wisata Jakarta: Destinasi Terintegrasi dari Pantai, Mangrove, hingga Outbound
-
5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
-
OMG Creator Fest 2025, Ruang Kreatif Baru untuk Mendorong Perempuan Muda Berkarya dan Berkarier
-
Wangi Nusantara, Ini 7 Merek Parfum Indonesia yang sedang Naik Daun!
-
10 Rekomendasi Bedak untuk Ibu Rumah Tangga yang Mencerahkan dan Anti Menor
-
10 Ide Buket Hari Guru yang Murah tapi Tetap Cantik dan Berkesan
-
5 Rekomendasi Tone Up Cream untuk Mencerahkan Kulit Instan, Mulai Rp20 Ribuan
-
KUIS Uji Nyali: Tebak Nama Gunung-Gunung Megah Ini
-
Aero Sport di Era Liburan Keluarga: Ketika Langit Jadi Ruang Rekreasi Baru
-
Viral! Turis India Ngamuk di McD Malaysia karena Dapat Burger Daging Sapi Bukannya Vegetarian