Suara.com - Dampak akibat serangan Israel kepada Palestina rupanya ikut terasa di Indonesia, terutama oleh para pengusaha. Dampak tersebut terjadi imbas dari adanya gerakan boikot produk luar negeri di Indonesia yang diduga mendukung atau berikan dana kepada tentara Israel.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Dia mengatakan bahwa peperangan tersebut memang tidak berdampak terhadap kunjungan turis luar negeri datang ke Indonesia. Namun, dampak dirasakan langsung oleh para pengusaha yang produknya terkena gerakan boikot.
"Belum ada dampak dari kunjungan wisatawan mancanegara dan pergerakan wisatawan nusantara berkaitan konflik di Palestina. Kami sangat prihatin dengan kekerasan yang menimpa saudara-saudara kita di Palestina. Tapi, yang telah terjadi dampak, dan ini sedang dalam proses laporan kepada kami, adalah boikot produk ekonomi kreatif yang dirasakan oleh para pengusaha," tutur Sandi saat konferensi pers di Jakarta, Senin (4/12/2023).
Imbas dari gerakan boikot tersebut menyebabkan pembelian pada sektor ekonomi kreatif tersebut jadi menurun. Hal itu tetap terjadi meski para pengusaha telah memberikan pernyataan kalau produknya tidak ada kaitannya dengan Israel.
"Tapi diakibatkan dengan boikot yang sudah banyak disuarakan di kalangan masyarakat, walaupun sudah beberapa kali dibantah, ini telah mengakibatkan penurunan penjualan. Oleh karena itu kita harus betul-betul mensinergikan langkah kita," pesan Sandi.
Dia berharap, jelang perayaan Natal serta tahun baru 2024, daya beli masyarakat bisa meningkat. Di sisi lain, pemerintah juga tetap fokus untuk mengajak masyarakat untuk tetap melakukan gerakan bangga buatan Indonesia alias memakai produk lokal.
"Apalagi nanti ada harbolnas 12.12, kita harapkan masyarakat meningkatkan pengeluaran konsumsi yang akan mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi, khususnya dalam bingkai bangga buatan Indonesia," pungkas Sandi.
Gerakan boikot produk pro Israel itu telah digaungkan sejak awal serangan terjadi di Palestina pada awal Oktober 2023. Gerakan tersebut makin masif di Indonesia setelah Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga mengeluarkan fatwa haram mendukung produk yang ada kaitannya dengan Israel.
Fatwa tersebut berlaku sejak 10 November 2023 lalu. Selain larangan tersebut, seluruh umat muslim di Indonesia juga diwajibkan untuk mendukung Palestina.
Baca Juga: Investor Bobol Bursa Saham Israel Jelang Serangan Hamas di 7 Oktober, Seolah Tahu Akan Ada Perang
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
Terkini
-
7 Rekomendasi Deodoran Alami Bebas Aluminium dan Paraben untuk Kulit Sensitif
-
5 Sepatu Padel Nike Murah, Berkualitas dan Nyaman Harga Mulai Rp500 Ribuan
-
5 Sepatu Badminton Terbaik untuk Kelas Profesional, Harga Mulai Rp 700 Ribuan
-
7 Serum untuk Mencerahkan Bibir Gelap, Bikin Cerah Merona Seketika
-
Ogah Pasang AC Ribet? 5 AC Portable Ini Solusinya, Dinginnya Semriwing!
-
5 Bedak Padat yang Mengandung Salicylic Acid, Ampuh Atasi Jerawat dan Minyak di Wajah
-
3 Moisturizer Wardah untuk Mencerahkan dan Memudarkan Flek Hitam, Harga Terjangkau
-
Pak Amin Siapanya Nikita Mirzani? Ekspresi Sedihnya saat Dampingi Sidang Vonis Jadi Sorotan
-
5 Pilihan Liptint Glossy Buat Kulit Sawo Matang, Mulai Rp40 Ribuan!
-
FEB UI Gelar Lagi Pengabdian Masyarakat di RW 10 Manggarai: dari Nganggur ke Peluang Usaha