Suara.com - Salah satu anggota keluarga mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarif dilaporkan menjadi korban ledakan tungku smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Kabar duka ini pun membuat biodata Laode M Syarif menuai sorotan.
Seperti yang diketahui, kabar meninggalnya salah satu anghota Laode M Syarif ini disampaikan oleh Laode lewat akun X (Twitter) miliknya pada hari Senin (25/12/2023).
"Salah seorang keluarga saya La Ode Abdul Mursalim meninggal dalam ledakan ini," tulis Laode dalam cuitannya.
Lebih lanjut, dia juga mengungkapkan bahwa pekerjaan di tambang nikel tersehut adalah pekerjaan pertama Abdul sejak ia lulus kuliah. Nahas, Abdul harus meregang nyawa saat bekerja.
Ucapan belasungkawa pun langsung membanjiri kolom komentar pada unggahan Laode, mulai dari Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Gadjah, Mada Zainal Arifin Mochtar hingga simpati dari dokter spesialis penyakit dalam hematologi onkologi, Zubairi Djoerban.
Diketahui bahwa, tungku smelter milik ITSS dilaporkan meledak pada Minggu (24/12/2023). Sebanyak 13 pekerja tewas dan 39 lainnya mengalami luka-luka. Dari 13 korban meninggal dunia itu, 9 di antaranya adalah warga negara Indonesia sementara 4 lainnya meruoajan tenaga kerja asing asal China.
Meninggalnya La Ode Abdul Mursalim dalam peristiwa meledaknya tungku smelter milik ITSS ini tentu menjadi pukulan berat bagi keluarga besar Laode M Syarif. Hal ini pun membuat publik penasaran dengan sosok mantan pimpinan KPK itu.
Biodata Laode M Syarif
Pria dengan nama lengkap Laode Muhannad Syarif ini merupakan kelahiran Muna, Sulawesi Tenggara,16 Juni 1965. Laode M Syarif merupakan anak dari pasangan La Ode Hasidu dan Wa Ode Esi. Laode menghabiskan masa kecilnya di kota kelahirannnya. Termasuk menempuh sekolah dasar sampai menengahnya di sana.
Baca Juga: Buntut Meledaknya Tungku Smelter, Operasional ITSS di Morowali Dihentikan
Usai lulus dari SMA, ia memutuskan hijrah ke Makassar, Sulawesi Selatan. Laode kemudian kuliah di Universitas Hasanuddin, Fakultas Hukum, dengan mengambil Jurusan Hukum Internasional. Mantan pimpinan KPK ini sukses meraih gelar sarjana di usia ke 26 tahun dengan mengambil judul skripsi Penanggulangan Pencemaran Udara Melalui Pendekatan Hukum Internasional.
Diketahui, Laode memiliki minat tentang dunia hukum, khususnya pada linkungan. Dia lantas memulai karier akademisnya di kampusnya. Kemudian, guna memperdalam dan mengembangkan intelektualitasnya, Laode melanjutkan pendidikan S2 dan S3-nya di Australia.
Kala itu, dia mengambil masternya di Queensland University of Technology, dengan Program Studi Hukum Lingkungan dan pendidikan doktornya di University of Sydney, Australia, dengan mengambil Program Studi International Environmental Law. Selama di negeri kanguru ini, Laode Syarif tidak hanya belajar, namun ia juga bekerja dan jadi guru lepas.
Ia pernah bekerja di Pusat Hukum Iklim dan Lingkungan Australia atau yang terkenal dengan nama Australian Centre for Climate and Environmental Law (ACCEL) dari Sydney University. Serta mengajar pada Program Master untuk Perbandingan Hukum Lingkungan dan juga Hukum Lingkungan Internasional.
Saat kembali ke Indonesia, Laode Muhamad Syarif konsentrasi memulai kariernya di Universitas Hasanudin. Selain aktif mengajar, ia juga sering mengisi acara di lembaga-lembaga anti korupsi dalam bentuk pedidikan serta pelatihan.
Kala itu dia ditunjuk sebagai konsultan hukum, bahkan Laode juga anggota aktif dari Akademi Hukum Lingkungan IUCN serta salah satu anggota komite IUCN pada bidang pengajaran serta pengembangan kapasitas. Tak sampai di situ, ia bahkan menjadi salah satu perancang kurikulum jug pelatih utama dari Kode Etik Hakim dan Pelatihan Hukum Lingkungan Hidup yang diterapkan di Mahkamah Agung (MA) RI.
Berita Terkait
-
Buntut Meledaknya Tungku Smelter, Operasional ITSS di Morowali Dihentikan
-
Korban Tewas Ledakan Tungku Smelter ITSS Morowali Bertambah jadi 18 Orang: 8 TKA dan 10 TKI
-
Pilu! Keluarga Eks Petinggi KPK Jadi Korban Ledakan Tungku Smelter PT ITSS, Padahal Baru Lulus Kuliah
-
Kabar Terkini Kebakaran Tungku Smelter PT ITSS, 4 Korban Tewas Adalah Tenaga Kerja Asing
-
Ini Daftar Korban Tewas dan Luka Ledakan di Tungku Smelter ITSS Morowali
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Ini Dia Destinasi Liburan Akhir Tahun Ramah Anak yang Wajib Dikunjungi
-
Bijak Finansial: Mengapa Asuransi Jiwa Harus Jadi Prioritas Utama
-
Dari Boots Hingga Backpack: Tren Warna Wajib untuk Tampilan Musim Dingin yang Kuat dan Tenang
-
Sambut Harbolnas 12.12: Ini Cara Gudang Modern Mengelola Lonjakan Pesanan dengan AI dan Skala Besar
-
5 Cara Cek Resi JNT Lewat HP, Lacak Paket Jadi Lebih Cepat dan Praktis
-
5 Sepatu Lokal Murah tapi Kualitas Setara On Cloud Original, Cocok untuk Kaki Datar
-
Mengapa Minuman Teh dan Es Krim Lokal Kini Jadi Gaya Hidup Baru Gen Z di Indonesia?
-
7 Promo Hotel Malam Tahun Baru 2026 Bogor, Dapatkan Diskon Gede-gedean!
-
Teknologi Cerdas untuk Bumi Lebih Bersih: Mengelola Emisi dengan Data
-
7 Serum Eksfoliasi untuk Kulit Berminyak dan Berjerawat, Wajah Mulus Seketika