Suara.com - Sosok Nana Mirdad baru saja membagikan kabar mengejutkan, di mana sang Asisten Rumah Tangga (ART) menemukan bayi terlantar yang tergeletak di semak-semak dekat rumahnya, Sabtu (20/1/2024).
Lewat Instagram, ia menyebut bahwa kondisi bayi baru lahir itu saat ditemukan begitu memprihatinkan, di mana tak dibalut sehelai kain pun.
"Siang ini, emba dirumah nemuin bayi baru lahir dibuang di semak dekat rumah. Telanjang, masih ada tali pusar. Tanpa alas, tanpa kain sepotongpun di badan anak ini. Ditaruh ditanah begitu saja," tulis Nana Mirdad, dikutip dari unggahan Instagram Story-nya.
Padahal disampaikan oleh Nana Mirdad, lokasi bayi tersebut ditemukan cukup bahaya, karena banyak biawak, anjing bahkan ular piton.
Nana Mirdad pun cukup panik dan sempat khawatir nyawa bayi itu tak tertolong, lantaran kulitnya mulai membiru dan mengalami hipotermia.
"Hati aku hancur bawa anak bayi yang mulai kebiruan ini ke RS terdekat. Pergerakan sudah minim, kaki membiru. Khawatir bayi ini tidak selamat di tanganku," sambungnya.
Beruntung, Nana Mirdad langsung membawa bayi itu ke UGD dan berhasil diselamatkan. Terkini, bayi tersebut sudah ada di tangan medis dan diserahkan ke dinas sosial.
Menangani Penemuan Bayi Terlantar
Sebagai informasi, kejadian penemuan bayi terlantar seperti yang dialami Nana Mirdad cukup sering terjadi di Indonesia. Lantas apa saja yang harus dilakukan jika kita menemukan bayi terlantar?
Baca Juga: Hati Nana Mirdad Hancur Lihat Bayi yang Ditemukannya Dalam Kondisi Membiru
Perlu diketahui bahwa ada penanganan khusus dalam penemuan bayi terlantar. Melansir laman menpan.go.id, adapun sistem, mekanisme, da prosedurnya meliputi:
1. Masyarakat perlu membuat laporan penemuan bayi kepada kepolisian
2. Masyarakat Membawa bayi ke fasilitas kesehatan terdekat
3. Pihak kepolisian mengirim surat permohonan penanganan ke Dinas Sosial
4. Dinas Sosial kemudian menugaskan Pendamping Rehabilitasi Sosial untuk melakukan pendampingan
5. Pendamping Rehabilitasi Sosial melakukan koordinasi dengan Rumah Sakit serta Kepolisian terkait perkembangan kasus maupun kesehatan bayi
6. Pendamping Rehabilitasi Sosial membuat laporan sosial dan Case Conferense untuk menentukan rujukan ke Balai/Panti
7. Setelahnya, Dinas Sosial Merujuk Bayi ke Balai/Panti
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Dapur Bukan Lagi Sekadar Ruang Masak: Mengapa Kompor Tanam Jadi Pilihan Utama di Rumah Modern
-
Apakah Marina SPF 30 Bisa Mencerahkan Kulit? Cek Manfaat dan Harga Terbarunya
-
6 Lip Scrub untuk Bikin Bibir Sehat, Halus, dan Lembap, Harga Mulai Rp19 Ribuan
-
Bahaya Sinar UVA di Lapangan Indoor: Mengapa Sunscreen Wajib Saat Main Padel?
-
5 Body Lotion Mengandung Vitamin C untuk Mencerahkan Kulit Kusam, Mulai Rp20 Ribuan
-
7 Rekomendasi Lipstik yang Tidak Bikin Bibir Kering untuk Usia 50 Tahun ke Atas
-
5 Sabun Mandi untuk Menyembuhkan Jerawat Punggung, Bikin Kulit Mulus
-
7 Cara Mengatasi Sepatu Suede Jika Terkena Air Agar Tetap Awet
-
5 Rekomendasi Vitamin Kulit Biar Glowing Luar Dalam, Mulai Rp 40 Ribuan
-
5 Lip Balm Mengandung Peptide untuk Tampilan Bibir Lebih Halus dan Sehat