Suara.com - Kehamilan anak pertama bagi Jessica Mila rupanya cukup membekas baginya. Istri Yakup Hasibuan itu mengaku kalau alami perubahan emosi selama hamil. Meski seolah terlihat baik-baik saja lewat berbagai postingannya di media sosial, namun Jessica Mila nyatanya kerap juga merasakan berbagai perasaan khawatir.
Pemain sinetron Ganteng-Ganteng Serigala itu mengatakan kalau kondisi psikisnya jadi lebih sensitif selama hamil.
"Meskipun selama ini di sosial media aku sering menampilkan momen terbaik, bukan berarti aku tidak pernah merasa khawatir. Selama hamil perasaanku jadi lebih sensitif dan tidak menentu, bisa tiba-tiba sedih lalu menangis," curhat Jessica Mila lewat postingan di Instagram, dikutip Rabu (6/3/2024).
Saat kondisinya seperti itu, Jessica Mila bersyukur memiliki dukungan dari keluarga. Tidak hanya dari sang suami, tapi ibunya juga turut mendampingi Jessica Mila selama proses kehamilannya. Dia pun memberikan semangat kepada para ibu hamil lainnya.
"Aku sangat bersyukur karena aku punya support system yang baik, salah satunya adalah Mama. Untuk kalian yang sedang merasakan hal yang sama, ingat ya kalian tidak sendirian dalam perjalanan ini. Meski terkadang terasa berat, ada kekuatan di setiap langkah dan keindahan di setiap momen," tutur Jessica Mila.
Kondisi yang dialami Jessica Mila memang umum terjadi pada ibu hamil. Perubahan suasana hati itu akibat jumlah hormon yang fluktuatif. Hormon yang naik turun ini menyebabkan perubahan bahan kimia otak yang mengatur suasana hati. Akibatnya, ibu mungkin lebih sensitif dan mudah menangis selama kehamilan.
Melansir dari WebMD, perubahan suasana hati dan menangis termasuk hal normal dari kehamilan, terutama selama trimester pertama saat hormon sedang tinggi.
Pergeseran hormon itu masih berlanjut hingga kehamilan trimester kedua dan ketiga. Salah satu tandanya seperti yamg dialami Jessica Mila, yakni mudah menangis. Dikutip dari Halodoc, perubahan tubuh yang berlangsung cepat juga meningkatkan tingkat kecemasan. Akibatnya, beberapa ibu hamil mungkin merasa lebih gelisah pada saat trimester kedua.
Tingkat kecemasan tersebut bisa jadi akan berlanjut hingga trimester ketiga, mengingat kelahiran sudah semakin dekat. Selain faktor hormon, ibu hamil juga bisa merasa cemas karena memikirkan berbagai hal, seperti kondisi kesehatan bayi, rasa sakit selama proses kelahiran, sampai masalah finansial.
Baca Juga: 10 Potret Baby Bump Jessica Mila bareng Yakup Hasibuan jelang Melahirkan Anak Pertama
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
Terkini
-
Tidur Malam yang Cukup Berapa Jam? Ini Kata Sleep Coach Vishal Dashan
-
Menurut Penelitian, Ini 5 Kebiasaan Sehari-hari yang Diam-Diam Merusak Otak
-
Umur 15 Tahun Sebaiknya Pakai Sunscreen SPF Berapa? Ini 5 Pilihan Aman Mulai Rp12 Ribuan
-
5 Moisturizer Ringan untuk Menenangkan Kulit Kemerahan, Sensitive Skin Friendly
-
Rahasia 26 Tahun Kino: Filosofi 'Synergy in Diversity' yang Mengubah Perbedaan Jadi Kekuatan Bisnis
-
5 Body Lotion di Alfamart untuk Kulit Kering, Murah Mulai Rp9 Ribuan
-
3 Toner AHA BHA untuk Menghilangkan Bekas Jerawat bagi Pemilik Kulit Kombinasi, Eksfoliasi Aman
-
Pet Kingdom & Paw Friends Berhasil Kumpulkan 13 Ton Makanan untuk 17 Shelter di Indonesia
-
3 Shio Paling Beruntung Selama Akhir Pekan 15-16 November 2025, Kamu Termasuk?
-
Kesenjangan Pendidikan di Desa Masih Lebar, Kolaborasi Program Beasiswa Ini Jadi Harapan Baru