Suara.com - Tunjangan Hari Raya (THR) memegang peranan penting dalam pendapatan karyawan sebelum perayaan Hari Raya keagamaan. THR merupakan hak yang wajib diberikan kepada karyawan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah. Namun, bagaimana cara menghitung THR proporsional dan siapa saja yang berhak menerimanya? Mari kita telusuri lebih lanjut mengenai hal ini.
Peraturan THR 2024
Perayaan Hari Raya Keagamaan meliputi berbagai agama seperti Islam (Idulfitri), Kristen Katolik dan Protestan (Natal), Hindu (Nyepi), dan Buddha (Waisak). THR harus diberikan kepada semua karyawan, sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 6 Tahun 2016.
Meskipun undang-undang lain seperti UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan Perppu Cipta Kerja tidak secara spesifik mengatur tentang THR, Permenaker No. 6/2016 menegaskan bahwa THR harus diberikan kepada karyawan yang telah bekerja selama satu bulan atau lebih secara terus-menerus.
Peraturan ini berlaku bagi semua jenis karyawan, termasuk karyawan tetap, kontrak atau paruh waktu. Meskipun karyawan masih berstatus kontrak, perusahaan tetap diwajibkan membayarkan THR kepada mereka. Namun, terdapat perbedaan dalam hak THR terkait dengan berakhirnya hubungan kerja. Jika hubungan kerja berakhir sebelum 30 hari menjelang Hari Raya, karyawan tidak berhak atas THR.
Cara Menghitung THR Proporsional
Di bawah ini akan dijelaskan cara menghitung THR proporsional sesuai dengan status ketenagakerjaan masing-masing lengkap dengan simulasi penghitungannya secara proporsional.
1. Karyawan Kontrak
THR untuk karyawan kontrak dihitung secara proporsional. Rumusnya adalah masa kerja dalam bulan dibagi 12, kemudian hasilnya dikalikan dengan jumlah gaji per bulan. Contoh, jika seorang karyawan kontrak telah bekerja selama 3 bulan dengan gaji Rp 6.000.000 per bulan, maka THR yang akan diterima adalah (3/12) x Rp 6.000.000 = Rp 1.500.000.
2. Karyawan Tetap
Karyawan tetap yang telah bekerja minimal 12 bulan berhak mendapatkan THR sebesar satu kali gaji bulanan. Namun, hanya gaji pokok dan tunjangan tetap yang dimasukkan dalam perhitungan ini.
3. Karyawan dengan Masa Kerja Kurang dari 1 Tahun
Bagi karyawan yang belum genap satu tahun bekerja, THR dihitung berdasarkan jumlah gaji per bulan dan masa kerja. Jika seorang karyawan telah bekerja selama satu tahun atau lebih, THR yang diterima adalah satu bulan gaji.
4. Pekerja Harian Lepas
Pekerja harian lepas yang bekerja kurang dari satu tahun akan mendapatkan THR berdasarkan rata-rata upah yang diterima setiap bulan. Contoh, jika seorang pekerja lepas bernama Agus telah bekerja selama 3 bulan dengan upah berbeda-beda setiap bulan (Rp 2.500.000, Rp 3.500.000, dan Rp 2.000.000), maka THR yang akan diterima adalah rata-rata upah per bulan, kemudian dibagi 12 dan dikalikan dengan jumlah bulan bekerja.
Baca Juga: Siap-siap Bagi THR! Ini Syarat, Jadwal, Pemesanan hingga Cara Tukar Uang Baru Lebaran 2024
Hitung rata-rata upah per bulan
THR Agus = (Rp 2.500.000 + Rp 3.500.000 + Rp 2.000.000) / 3 bulan
= Rp 8.000.000 : 3 bulan
= Rp 2.666.666
Hitung THR proporsional
THR Agus = 3/12 x Rp 2.666.666
= Rp 666.666
Jadi, Agus akan menerima THR sebesar Rp 666.666 sebagai pekerja lepas.
Dengan memahami peraturan dan cara menghitung THR proporsional untuk karyawan tetap, pekerja harian lepas, karyawan kontrak dan karyawan yang belum 1 tahun bekerja. Perusahaan dapat memastikan bahwa hak-hak karyawan terpenuhi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
7 Pilihan Sabun Muka Terbaik untuk Flek Hitam di Apotek, Harga Mulai Rp10 Ribuan Aja
-
55 Kartu Ucapan Natal 2025 dengan Desain Terbaru, Download Gratis Siap Diedit!
-
7 Sepatu Jalan Lokal Kembaran New Balance Ori, Harga Murah Kualitas Tak Perlu Diragukan
-
5 Alternatif Tempat Wisata Bali Viral selain Taman Wisata Luih, Hidden Gem yang Eksotik!
-
8 Manfaat Bangun Pagi untuk Kesehatan Mental, Produktivitas, dan Fokus Harian
-
7 Sepatu Running Lokal Rasa Premium dengan Max Cushion: Bantalan Nyaman, Lari Jadi Ringan
-
Toba Pulp Lestari Punya Siapa? Disorot Buntut Bencana Banjir dan Longsor Sumatera
-
Urutan Basic Skincare Pagi Menurut Dokter Tompi, Cuma Butuh 3 Langkah
-
6 Shio Paling Beruntung pada 19 Desember 2025, Rezeki Mengalir Deras
-
Bagaimana Awal Mula Ijazah Jokowi Dituduh Palsu?