Suara.com - Ceramah Pendeta Gilbert Lumoindong yang menyinggung salat dan zakat belakangan menjadi perbincangan. Ceramahnya itu bahkan membuat Pendeta Gilbert dilaporkan ke polisi.
Kasus Pendeta Gilbert sontak mengundang berbagai respons, salah satunya dari Ustaz Adi Hidayat. Dengan adem, Ustaz Adi Hidayat malah berterimakasih pada Pendeta Gilbert karena telah mengenalkan salat dan zakat pada jemaatnya.
Merespons santai Pendeta Gilbert, Ustaz Adi Hidayat rupanya punya gelar pendidikan yang tak main-main. Berikut beda latar belakang pendidikan Pendeta Gilbert dan Ustaz Adi Hidayat.
Beda Pendidikan Pendeta Gilbert dan Ustaz Adi Hidayat
Pendeta Gilbert Lumoindong merupakan lulusan dari SMA Negeri 3 Setiabudi, Jakarta. Ia kemudian mendalami agama Kristen dan memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di Institut Theologia dan Keguruan Indonesia (ITKI) Petamburan, Jakarta.
Gilbert dikenal rajin mengikuti kebaktian dan tergabung dalam School of Ministry (Morris Cerullo). Ia juga berhasil menyelesaikan pendidikan di STT Bethel Indonesia Jakarta, serta ikut dalam Kursus Alkitab di GBI Mawar Sharon.
Pada tahun 1998, Gilbert lantas mendirikan GL Ministry. Ia menjadi pemimpin atau gembala sidang Jemaat di Gereja Bethel Indonesia, Glow Fellowship Centre, Jakarta.
Berbeda dari Pendeta Gilbert, Ustadz Adi Hidayat menghabiskan masa pendidikannya di pesantren. Usai lulus Madrasah Aliyah melanjutkan pendidikan melalui jalur PMDK di Fakultas Dirasat Islamiyyah (FDI) UIN Syarif Hidayatullah pada tahun 2003.
Kemudian pada tahun 2005, Ustadz Adi Hidayat mendapatkan kesempatan melanjutkan pendidikan di Kulliya Dakwah Islamiyyah di Tripoli, Libya. Di Libya, Ustaz Adi Hidayat Hidayat belajar lebih insentif tentang agama islam mulai dari Al-Qur'an, Hadits, Fiqh, Ushul Fiqh, Tarikh, Lughah, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Hampir jadi Besan! Ini Perbandingan Harta Kekayaan Pendeta Gilbert vs Sunan Kalijaga
Ustaz Adi Hidayat juga diketahui menyelesaikan pendidikan jenjang pascasarjana di Islamic Call College Tripoli, Libya. Lalu ia menyelesaikan gelar master di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.
Terbaru, ia dianugerahi gelar doktor honoris kausa dari Program Studi S3 Manajemen Pendidikan Islam Sekolah Pascasarjana universitas Muhammadiyah Jakarta.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Apa Saja Amalan Selama Bulan Rajab? Ini Kata Buya Yahya
-
4 Sepatu Lari Teknologi Tinggi Rekomendasi Dokter Tirta untuk Kecepatan Maksimal
-
5 Sunscreen Mengandung Antioksidan untuk Usia 60-an, Rahasia Awet Muda
-
Mahasiswa Perlu Kompetensi Lintas Budaya, Prasmul-Canterbury Jawab Lewat Experiential Learning
-
5 Lipstik untuk Usia 40-an, Wajah Segar dan Terlihat Lebih Muda
-
5 Rekomendasi Bedak Viva untuk Natalan di Gereja, Awet Seharian!
-
6 Rekomendasi Parfum Miniso Terbaik untuk Kado Natal
-
Food Street Baru di Aeon Pakuwon Mall Suguhkan Sushi Geprek dan Menu Spicy Fusion yang Bikin Nagih!
-
Fashion Paling Diburu untuk Liburan Akhir Tahun di Musim Hujan, Ada 2 Item Terlaris
-
Elegan di Ujung Tahun: Intip Jade Series Terbaru dari Merche yang Wajib Dimiliki!