Tak Perlu Pakai Pawang, Baca Doa Ini Agar Hujan Berhenti

Artinya: "Ya Allah, sungguh aku mohon kepada-Mu kebaikan angin ini, serta aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya."

Atau bisa juga membaca doa berikut:

Allahumma innii as'aluka khairahaa wa khaira maa fiiha wa khaira maa ursilat bihi wa a'uudzubika min syarrihaa wa syarri maa fiiha wa syarri maa ursilat bihi.

Artinya: "Ya Allah, sungguh aku mohon kepada-Mu kebaikan angin ini, kebaikan apa yang ada padanya, dan kebaikan pada tujuan angin ini dihembuskan. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan angin ini, keburukan apa yang ada padanya, dan keburukan tujuan angin ini diembuskan."

3. Doa Rasulullah SAW untuk menghentikan dan mengalihkan hujan

Mengutip dari laman NU, Rasulullah SAW juga pernah menghentikan hujan dan mengalihkannya ke tempat lain dengan izin Allah SWT. Berikut bacaan doanya:

Allahumma hawalayna wa la'alayna, allahumma alal akami wad thirobi, wa buthunil audiyyati wa manabitis-syahari.

Artinya: "Ya Allah turunkanlah hujan di sekitar kami, dan jangan turunkan kepada kami untuk merusak kami. Ya Allah turunkanlah hujan di dataran tinggi, beberapa anak bukit, perut lembah dan beberapa tanah yang menumbuhkan pepohonan."

Menanggapi kabar pemulangannya dari Aceh, Mbak Rara mengatakan akan pulang setelah pekerjaannya selesai. Mbak Rara tampak cuek dengan teguran yang ia terima dari pemerintah setempat lantaran merasa ia harus menjalankan tanggung jawab dalam pekerjaannya.

Baca Juga: Kronologi Mbak Rara Pawang Hujan Diminta Pulang dari Aceh, Apa Alasannya?

Sebelumnya, masyarakat Aceh dihebohkan dengan sebuah video yang memperlihatkan Mbak Rara sedang menjalankan ritual pengusiran hujan di SHB. Dalam video viral itu tampak Rara, sedang berjalan di pinggir stadion sambil memegang benda yang diduga sesajen, sambil menadahkan kepala ke atas langit. Konten yang kemudian diunggah ke akun sosial media itu langsung mendapat komentar negatif dari netizen Aceh.

Demikian tadi bacaan doa agar hujan berhenti. Mbak Rara pawang hujan dipulangkan dari Aceh karena diduga melakukan ritual yang menentang syariat Islam.

Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari