Suara.com - Sutradara film, Kamila Andini, menyampaikan kritik terhadap pejabat kementerian. Ia merasa dongkol karena yang bersangkutan malah datang telat sehingga Festival Film Indonesia (FFI) menjadi molor sampai tengah malam.
Terkait hal itu, Dokter Irvan Kartawiria melalui akun X-nya, @Pak_Irv, ikut buka suara. Menurut penelusurannya, memang ada alasan mengapa para pejabat sering datang terlambat. Khususnya, di acara-acara resmi.
Irvan mengatakan bahwa keterlambatan itu memang tercantum dalam Undang-Undang (UU) tentang Keprotokolan. Secara singkat, aturan ini berisi soal pejabat yang paling tinggi datang terakhir dan pulang duluan.
"Beberapa hari lalu iseng-iseng cari tau kenapa kok kelakuan pejabat sering bikin acara telat. Ternyata memang ada Peraturan Pemerintah yg merupakan turunan dari Undang-undang ttg keprotokolan yg singkatnya ngatur kalau "pejabat yg paling tinggi dateng belakangan, pulang duluan"," tulis Irvan, dikutip Sabtu (23/11/2024).
Rupanya, kehadiran pejabat yang telat itu memang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 39 Tahun 2018. Aturan ini merupakan turunan dari Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2010 tentang Keprotokolan.
Adapun soal keterlambatan tersebut dijelaskan secara spesifik pada nomor 4. Bunyi isinya, "Pada kedatangan dan pulang, orang yang paling dihormati selalu datang paling akhir dan pulang paling dahulu."
Aturan itu mencerminkan kebiasaan protokoler yang berlaku di Indonesia. Di mana pejabat tertinggi di suatu acara diberikan waktu kedatangan paling akhir. Lalu, mereka juga diizinkan meninggalkan acara lebih awal.
Sementara itu, jika seorang pejabat tidak terlambat dan datang sesuai jadwal acara, maka panitia akan mengarahkannya ke ruang tunggu VIP. Mereka diminta menunggu agar tetap menjadi orang terakhir yang hadir.
"Nah, gimana caranya? Ya nyampe setelah semua tamu dateng sesuai jam yg tertera di undangan.. walhasil, datengnya pasti SETELAH jam di undangan. Kalau kebetulan datengnya awal, disimpen dulu di "ruang tunggu VIP", sambil nunggu yg lain dateng. Hasilnya acara molor juga," tulis Irvan lagi.
Baca Juga: Adu Rekam Jejak Kamila Andini vs Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Disindir Gegara Bikin Acara Molor
Kemudian, usai memberikan sambutan atau menjalankan tugas protokoler mereka, pejabat itu juga seringkali meninggalkan acara terlebih dahulu. Hal ini juga ada kaitannya dengan aturan yang berlaku.
Protokoler memang perlu menyesuaikan dengan kebiasaan yang berkembang serta norma-norma dalam hubungan internasional. Fenomena keterlambatan itu juga dianggap sebagai salah satu bentuk penghormatan dalam acara resmi.
Dalam cuitannya, Irvan juga menyampaikan persepsinya soal rombongan pejabat yang terburu-buru hingga sering membunyikan klakson di jalan. Menurutnya, karena mereka menghindari kehadiran setelah para atasan.
"Jadi kenapa rombongan pejabat tetot tetot di jalan, padahal mereka "harus" telat? Karena yg "harus" telat cuma pejabat tertinggi. Kalau masih ada atasnya, maka dia WAJIB ada di lokasi sebelum pejabat di atasnya. Makanya grabag grubug," kata dia.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti
Berita Terkait
-
Adu Rekam Jejak Kamila Andini vs Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Disindir Gegara Bikin Acara Molor
-
Profil Kamila Andini, Sutradara Ternama Sentil Kementerian Kebudayaan Karena Telat
-
Berani Kritik Pejabat Kementerian karena Datang Telat, Kamila Andini Ternyata Anak Sosok Terkenal
-
Intip Kekayaan Fadli Zon, Rekan Kerja Giring Ganesha Diduga Kena Sindir Kamila Andini gegara FFI
-
Giring Ganesha Kena Semprot Usai Dikritik Kamila Andini Soal Wamen Telat Viral: Malu-maluin Aja!
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan
-
5 Cushion yang Bagus untuk Usia 40-an, Garis Halus dan Flek Hitam Tersamarkan
-
5 Cushion dengan SPF 50 untuk Aktivitas Outdoor, Lindungi dari Sinar UV
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan
-
7 Rekomendasi Serum Retinol untuk Usia 50 Tahun, Samarkan Tanda Penuaan
-
7 Sunscreen untuk Flek Hitam Usia 70 Tahun ke Atas, Rawat Kulit Tipis
-
Bukan Hanya Tren: Indonesia Pimpin Gerakan 'Slow Fashion' Global di BRICS+ Fashion Summit Moskow