Suara.com - Program makan bergizi gratis telah dilaksanakan mulai Senin (6/1/2025) kemarin pada 190 titik di 26 provinsi dan mendapatkan sambutan beragam dari banyak siswa SD.
Mereka pun tampak memberikan testimoni mengenai makanan yang mereka dapatkan secara gratis. Masing-masing memang terlihat mendapatkan nasi, lauk, sayur, dan buah.
Pada video yang terlihat dibagikan akun @pureblood.forever itu beberapa siswa tidak menghabiskan makanan yang sudah mereka dapatkan. Ada yang tidak memakan sayur, hingga lauknya.
Seorang wartawan pun bertanya mengenai alasan para siswa tidak menghabiskan makanannya.
"Kenapa kamu nggak suka sayur?" tanya wartawan tersebut, dikutip pada Selasa (7/1/2025).
"Eneg," jawab siswa SD tersebut singkat.
Siswa SD tersebut tampaknya memang tidak menyukai sayur. Ia mengatakan bahwa tidak menghabiskan sayurnya apabila mendapatkan menu makanan gratis lagi.
"Nah, terus nanti misalnya tiap hari dikasih seperti ini nggak kamu habisin sayurnya?" tanya wartawan.
"Enggak," jawab siswa SD itu sambil tersenyum.
Baca Juga: Garuda Indonesia Ikut Penyediaan Makanan dalam Program Makan Bergizi Gratis
Siswa yang duduk di sebelahnya juga tampak tidak menghabiskan lauk ayam yang masih tersisa di dalam wadah makanan tersebut.
"Soalnya rasanya aneh," jawab siswa laki-laki itu saat ditanya.
Melihat video tersebut, netizen pun lantas menuliskan beragam komentar. Mereka membahas soal food waste yang ke depannya bisa sangat merugikan.
"KAAAN UDAH NGIRA BAKAAL FOOD WASTE!!!!!" ujar @sya****.
"UJUNG2NYA JADI FOOD WASTE GA SIH," tambah @yun****.
"Solusi buat bocil yang picky eater gmn nih? Buang-buang duit doang kalau gak diabisin," ucap @pro****.
"Food waste, orang miskin, pedalaman dan pelosok menangis," tambah @mor****.
Apa itu Food Waste?
Food waste, atau pemborosan makanan, merujuk pada pembuangan makanan yang sebenarnya masih layak untuk dikonsumsi dan akhirnya menumpuk di TPA.
Fenomena ini terjadi di seluruh dunia, baik di rumah tangga, restoran, maupun rantai distribusi makanan. Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), sekitar sepertiga dari makanan yang diproduksi secara global berakhir menjadi limbah setiap tahunnya.
Hal ini tidak hanya menjadi masalah etis, tetapi juga memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap lingkungan, ekonomi, dan sosial.
Dampak Negatif Food Waste
1. Dampak Lingkungan
Makanan yang terbuang sering kali berakhir di tempat pembuangan sampah, di mana makanan ini membusuk dan menghasilkan metana dan karbondioksida. Sedangkan keduanya tidak sehat untuk bumi.
Gas-gas tersebut terbawa ke atmosfer dan berpotensi merusak lapisan ozon. Padahal, salah satu fungsi lapisan ozon adalah menjaga kestabilan suhu di bumi. Jika kestabilan suhu terganggu, maka terjadilah pemanasan global dan kenaikan permukaan air laut akibat dari mencairnya es di bumi.
Selain itu, energi dan air yang digunakan untuk memproduksi makanan juga menjadi sia-sia.
2. Dampak Ekonomi
Food waste menyebabkan kerugian ekonomi besar-besaran, baik pada tingkat individu maupun global. Misalnya, rumah tangga menghabiskan uang untuk membeli makanan yang tidak mereka konsumsi, sementara produsen dan distributor kehilangan potensi keuntungan.
Makanan yang terbuang dalam rantai pasok, seperti selama transportasi dan penyimpanan, menciptakan ketidakseimbangan dalam ekonomi pangan.
3. Dampak Sosial
Di sisi lain dari pemborosan makanan, jutaan orang di seluruh dunia menderita kelaparan. Food waste menunjukkan adanya ketidakseimbangan dalam sistem distribusi pangan global, di mana makanan berlimpah di satu tempat tetapi tidak tersedia di tempat lain.
Membuang makanan yang layak dimakan juga mencerminkan kurangnya kesadaran akan nilai makanan dan perjuangan banyak orang untuk mendapatkan pangan yang cukup.
Berita Terkait
-
Pendaftaran Mitra Makan Bergizi Gratis, Apakah Bayar? Ini Penjelasannya
-
Serba-serbi Siswa Dapat Makan Bergizi Gratis: Ada yang Bilang Aneh sampai Eneg
-
Bandit Negara Dilarang Kenyang Dalam Program Makan Bergizi Gratis
-
Agar Anak Terbiasa Santap Menu MBG, Orang Tua Diminta Ajari Pola Makan Sehat di Rumah
-
Sayur Tak Dihabiskan, Anak SD Ini Review Rasa Makan Bergizi Gratis: Eneg
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
5 Sepatu On Cloud Terbaik untuk Lansia, Nyaman Dipakai Jalan Kaki Maupun Olahraga
-
Liburan Sekolah Seru! Intip Keceriaan Dunia Tayo The Little Bus yang Baru Hadir di Bintaro
-
Siku dan Lutut Gelap? Kenali Penyebab dan Solusi Perawatannya
-
Terpopuler: 7 Fakta Panas Ijazah Jokowi, Promo BRI Hemat Rp1,3 Juta
-
Standar Baru Hunian Modern: Pengalaman, Kesehatan, dan Desain Masa Depan
-
7 Sepatu Trail Running Indonesia Ini Punya Bantalan Nyaman Mirip Hoka Ori Versi Low Budget
-
Wajib Coba! Rekomendasi Moisturizer Viva untuk Kulit Berminyak Usia 30 Tahun ke Atas
-
5 Sabun Cuci Muka untuk Jerawat di Apotek K24, Mulai Rp 16 Ribuan
-
Misteri Micellar Water: Kenali Kandungan, Manfaat, dan Cara Pemakaiannya
-
5 Moisturizer Anti Aging Ibu Rumah Tangga, Kulit Kencang Kerutan Hilang