Suara.com - Obsesi seorang pria bernama Bryan Johnson untuk punya hidup abadi terbilang absurd dan tak masuk akal. Bryan rela menggelontorkan ratusan juta Dollar untuk memenuhi impiannya tersebut dan mencoba berbagai cara untuk mencegah penuaan dan bisa hidup selamanya tanpa khawatir akan meninggal dunia suatu saat.
Untungnya, sumber kekayaan Bryan Johnson untuk mendukung cita-citanya seakan tak pernah habis.
Bryan Johnson diketahui punya perusahaan besar yang meraup cuan melimpah. Lantas, dari mana saja keran uang seorang Bryan Johnson?
Pimpin riset saraf
Bryan Johnson tak lain adalah CEO dari Kernel, sebuah perusahaan berbasis di California, Amerika Serikat yang bergerak memproduksi teknologi untuk membuat citra struktur otak dan saraf manusia tanpa harus operasi.
Perusahaan ini didanai oleh Bryan Johnson dengan investasi awal senilai USD54 juta dan mulai mengadakan riset tentang saraf dan sistem otak manusia.
Kernel banyak memperoleh dukungan finansial lantaran memproduksi berbagai implan saraf yang berguna untuk penelitian cara kerja otak.
Terjun ke dunia e-commerce
Gurita bisnis yang dijalankan Bryan Johnson tak terbatas di penelitian saraf. Ia juga memperluas bisnisnya ke e-commerce atau pasar berbasis daring.
Baca Juga: Sumber Kekayaan Arya Saloka, Resmi Jadian dengan Amanda Manopo?
Tamatan Brigham Young University dan University of Chicago ini mendirikan perusahaan Braintree yang kini dibeli oleh PayPal.
Braintree tak lain adalah salah satu perusahaan yang mempelopori sistem pembayaran berbasis digital seperti Venmo dan PayPal yang digunakan di berbagai situs jual beli daring di Amerika Serikat.
Perusahaan rintisan Bryan Johnson tersebut bahkan bisa meraup USD50 miliar di tahun 2015 setelah memilih bekerja di bawah naungan PayPal.
Perjalanan hidup Bryan Johnson dan cita-citanya untuk hidup abadi
Sebelum menjadi seorang pengusaha kaya raya, Bryan Johnson memulai bisnis kecil menjual telepon seluler alias ponsel saat ia kuliah.
Ia turut menggandeng teman-teman satu kampusnya untuk menjual ponsel dan mendapat komisi sebesar USD300 tiap penjualan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Rahasia Kreasi Kopi Kekinian: Coconut Milk, Bahan Lokal yang Mengguncang Industri Minuman!
-
Tren Fesyen Wanita Karier 2025: Ini 5 Item Wajib Ada di Lemari
-
Eye Cream atau Moisturizer Dulu? Ini Urutannya untuk Skincare Malam
-
Berapa Biaya Sekolah di Orchid Park Secondary School seperti Gibran? Segini Kisarannya
-
8 Fakta Pernikahan Selena Gomez dan Benny Blanco, Ini Potret Intimate Wedding Mereka
-
Alasan Kakek Nenek Prabowo Subianto Dimakamkan di Belanda
-
Kurikulum Internasional dan Regulasi Nasional: Formula Baru Pendidikan Masa Depan
-
5.200 Pelari Gaungkan Semangat UMKM Indonesia, Sport dan Empowerment Jadi Satu
-
Wacana akan Jadi Ibukota Politik, Mengapa IKN Dibangun di Kalimantan Timur?
-
Siapa Ayah Prabowo Subianto? Silsilahnya Disorot usai Sang Presiden Ziarah Makam di Belanda