Suara.com - Meski banyak orang sudah beralih ke kalender Masehi, kalender Jawa tetap digunakan dalam berbagai perencanaan penting. Hingga kini, kalender Jawa masih berfungsi menjadi panduan bagi masyarakat Jawa yang tetap menjaga nilai-nilai budaya leluhur. Berikut adalah kalender Jawa Februari 2025.
Banyak masyarakat Jawa yang masih memperhitungkan weton dan pasaran dalam merencanakan acara-acara besar. Dalam budaya Jawa, weton memiliki makna yang lebih dari sekadar tanggal kelahiran.
Weton digunakan untuk berbagai aspek kehidupan, termasuk memilih hari yang baik, menentukan pasangan hidup, hingga nasib seseorang. Oleh karena itu, kalender Jawa menjadi acuan penting bagi banyak orang.
Berikut adalah informasi lengkap kalender Jawa Februari 2025 dan ulasan terkait pasaran, weton, serta makna filosofis yang terkandung di dalamnya.
Kalender Februari 2025 Lengkap dengan Pasaran Jawa
- 1 Februari 2025 = Sabtu Wage, 2 Ruwah 1958 = 2 Syakban 1446 H
- 2 Februari 2025 = Minggu Kliwon, 3 Ruwah 1958 = 3 Syakban 1446 H
- 3 Februari 2025 = Senin Legi, 4 Ruwah 1958 = 4 Syakban 1446 H
- 4 Februari 2025 = Selasa Pahing, 5 Ruwah 1958 = 5 Syakban 1446 H
- 5 Februari 2025 = Rabu Pon, 6 Ruwah 1958 = 6 Syakban 1446 H
- 6 Februari 2025 = Kamis Wage, 7 Ruwah 1958 = 7 Syakban 1446 H
- 7 Februari 2025 = Jumat Kliwon, 8 Ruwah 1958 = 8 Syakban 1446 H
- 8 Februari 2025 = Sabtu Legi, 9 Ruwah 1958 = 9 Syakban 1446 H
- 9 Februari 2025 = Minggu Pahing, 10 Ruwah 1958 = 10 Syakban 1446 H
- 10 Februari 2025 = Senin Pon, 11 Ruwah 1958 = 11 Syakban 1446 H
- 11 Februari 2025 = Selasa Wage, 12 Ruwah 1958 = 12 Syakban 1446 H
- 12 Februari 2025 = Rabu Kliwon, 13 Ruwah 1958 = 13 Syakban 1446 H
- 13 Februari 2025 = Kamis Legi, 14 Ruwah 1958 = 14 Syakban 1446 H
- 14 Februari 2025 = Jumat Pahing, 15 Ruwah 1958 = 15 Syakban 1446 H
- 15 Februari 2025 = Sabtu Pon, 16 Ruwah 1958 = 16 Syakban 1446 H
- 16 Februari 2025 = Minggu Wage, 17 Ruwah 1958 = 17 Syakban 1446 H
- 17 Februari 2025 = Senin Kliwon, 18 Ruwah 1958 = 18 Syakban 1446 H
- 18 Februari 2025 = Selasa Legi, 19 Ruwah 1958 = 19 Syakban 1446 H
- 19 Februari 2025 = Rabu Pahing, 20 Ruwah 1958 = 20 Syakban 1446 H
- 20 Februari 2025 = Kamis Pon, 21 Ruwah 1958 = 21 Syakban 1446 H
- 21 Februari 2025 = Jumat Wage, 22 Ruwah 1958 = 22 Syakban 1446 H
- 22 Februari 2025 = Sabtu Kliwon, 23 Ruwah 1958 = 23 Syakban 1446 H
- 23 Februari 2025 = Minggu Legi, 24 Ruwah 1958 = 24 Syakban 1446 H
- 24 Februari 2025 = Senin Pahing, 25 Ruwah 1958 = 25 Syakban 1446 H
- 25 Februari 2025 = Selasa Pon, 26 Ruwah 1958 = 26 Syakban 1446 H
- 26 Februari 2025 = Rabu Wage, 27 Ruwah 1958 = 27 Syakban 1446 H
- 27 Februari 2025 = Kamis Kliwon, 28 Ruwah 1958 = 28 Syakban 1446 H
- 28 Februari 2025 = Jumat Legi, 29 Ruwah 1958 = 29 Syakban 1446 H
Makna dan Fungsi Weton dalam Tradisi Jawa
Weton dalam tradisi Jawa tidak hanya sekadar menunjukkan tanggal kelahiran seseorang, tetapi juga untuk menggambarkan karakter dan potensi hidupnya. Misalnya, seseorang yang lahir pada hari Minggu Kliwon dipercaya memiliki sifat kepemimpinan yang kuat.
Selain itu, weton sering digunakan untuk menentukan kecocokan pasangan hidup serta memilih hari yang baik untuk berbagai aktivitas penting, seperti pernikahan.
Baca Juga: Kenapa Bulan Februari Cuma 28-29 Hari Saja?
Kepercayaan terhadap weton ini masih tetap hidup dalam kehidupan masyarakat Jawa, terutama di wilayah pedesaan. Banyak orang yang menggunakan kalender Jawa untuk menentukan waktu yang tepat untuk kegiatan sehari-hari, seperti memulai tanam padi. Ini mencerminkan bagaimana tradisi leluhur tetap relevan meskipun kehidupan modern terus berkembang.
Selain itu, weton juga sering dikaitkan dengan primbon Jawa, sebuah buku ramalan yang memberikan petunjuk tentang berbagai aspek kehidupan, mulai dari rezeki hingga kesehatan. Ini menjadi bukti bahwa nilai-nilai tradisional terus diwariskan dari generasi ke generasi.
Demikianlah informasi terkait kalender Jawa Februari 2025. Semoga bermanfaat.
Kontributor : Dini Sukmaningtyas
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Kenali Ciri-Ciri Adidas Samba KW, Jangan Tergiur Harga Bersahabat!
-
Keajaiban Musim Gugur Colorado: Petualangan Kereta Api yang Memukau Hati!
-
Decluttering Mission 2025, Astra Motor Yogyakarta Ajak Anak SMK 'Beresin' Lemari Jadi Cuan
-
Inovasi Dunia Skincare: Tren Riasan dan Fokus pada Perawatan Pria
-
8 Cara Jitu Bedakan Sepatu Vans Asli dan KW, Jangan Sampai Ketipu!
-
Zulhas Sebut Udang Terpapar Radioaktif Masih Aman Dikonsumsi, Padahal Ini Bahayanya...
-
Onitsuka Tiger Made in Indonesia Apakah Ori? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Tepuk Sakinah Wajib atau Tidak? Simak Penjelasan Pihak KUA
-
Apa Itu Cesium-137? Zat Radioaktif yang Ditemukan di Udang Cikande
-
Intip Jumlah Kekayaan Dedi Mulyadi, Dapat Peringatan dari Prabowo saat Akad Massal KPR