Suara.com - Kanker adalah penyakit paling mematikan di dunia, termasuk Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan jenis kanker paling banyak di Tanah Air adalah kanker payudara, kanker kolorektal, kanker paru-paru, kanker serviks, dan kanker liver. Namun, ada juga jenis kanker lain yang paling banyak diderita anak-anak Indonesia, tepatnya usia 0-19 tahun.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sempat merilis data Globocan pada 2020 tentang penderita kanker di Indonesia. Dari penelitian itu, leukemia atau kanker darah menduduki peringkat pertama sebagai kanker yang paling banyak menggerogoti anak-anak Indonesia dengan presentase 34,8 persen. Disusul kanker getah bening 5,7 persen dan kanker otak 5,7 persen. Sedangkan sisanya adalah kanker jenis lain.
Ironinya, presentase kesembuhan kanker anak di Indonesia hanya 30 persen. Situasi ini menekankan pentingnya tindakan pencegahan. Meski penyebab kanker beragam, tetapi ada sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi potensi terkena kanker di usia muda.
Menyadur UW Medicine, berikut ini 7 cara mencegah kanker dari usia 10 tahun sampai 20 tahun.
1. Melakukan vaksin
Vaksin untuk mencegah beberapa jenis kanker sudah bisa dilakukan di Indonesia, yaitu vaksinasi HPV. Vaksinasi HPV diberikan untuk melindungi tubuh dari infeksi human papillomavirus pemicu kanker mulut, kanker serviks hingga kanker penis. Vaksinasi ini penting dilakukan saat anak-anak, mengingat sebagian besar manusia terinfeksi HPV selama hidup mereka.
Berdasarkan data WHO, sekitar 625.600 wanita dan hampir 70.000 pria didiagnosis menderita kanker terkait HPV setiap tahun. Maka dengan melakukan vaksinasi HPV, orang bisa mencegah terkena kanker terkait HPV hingga presentase 90 persen.
Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan semua anak melakukan vaksinasi HPV pada usia 11 atau 12 tahun. Anak-anak juga bisa memulai vaksinasi HPV sedini mungkin, mulai 9 tahun. Vaksinasi HPV di Indonesia sudah bisa diakses di puskesmas hingga rumah sakit terdekat.
2. Jangan merokok
Baca Juga: Lee Joo Shil, Aktris Pemain Squid Game 2 Meninggal Dunia Usai Lawan Kanker
Tidak merokok adalah salah satu cara pencegahan kanker yang cukup efektif bagi anak usia 10 tahun sampai 20 tahun. Pasalnya, sekarang banyak kasus anak di Indonesia berani merokok meski masih di bawah umur. Padahal, produk tembakau yang dijual sangat adiktif dan sudah dikaitkan dengan banyak jenis kanker, tidak cuma kanker paru-paru.
Dengan tidak merokok, maka anak usia 10 tahun sampai 20 tahun bisa menurunkan risiko terkena 12 jenis kanker. Selain itu, mereka juga bisa mendapatkan banyak manfaat kesehatan lainnya. Ajuran ini tidak cuma berlaku untuk rokok tembakau, tetapi juga rokok elektrik. Penelitian menunjukkan bahwa merokok elektrik mengandung risiko sama besarnya dengan mengunyah tembakau.
Maka bagi anak usia 10 tahun sampai 20 tahun, alangkah baiknya untuk tidak merokok sekalian sebelum terlambat. Namun jika Anda sudah memulai merokok, mulailah mengurangi sampai menghentikannya.
Anda juga bisa memanfaatkan aplikasi pintar buatan ilmuwan Jonathan Bricker untuk membantu mengatasi kecanduan merokok. Aplikasi bernama QuitBot ini bisa diakses gratis di Google Play Store.
3. Hindari berjemur
Upaya pencegahan kanker yang bisa dilakukan anak sejak kecil adalah menghindari hobi berjemur di bawah sinar Matahari. Pasalnya, banyak berjemur saat masih muda berpotensi meningkatkan risiko terkena melanoma atau kanker kulit. Selain itu, Anda harus rutin menggunakan suncreen atau tabir surya setiap hari untuk mengurangi risiko terkena kanker kulit.
Tag
Berita Terkait
-
Lee Joo Shil, Aktris Pemain Squid Game 2 Meninggal Dunia Usai Lawan Kanker
-
Kumpulan Gambar Hari Kanker Sedunia 2025, Ini Cara Downloadnya
-
Konsumsi Alkohol Picu Kanker Hati? Ini Penjelasannya
-
Kanker Serviks Bisa Muncul Setelah Menopause, Ini Penyebabnya
-
Di Balik Kehidupan Keras Radja Nainggolan, Rawat Istri Melawan Kanker
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Dari Serpong ke Vietnam: Kisah Inspiratif Siswa SMP Raih Medali Matematika Internasional!
-
Pendidikan Widiyanti Putri vs Sandiaga Uno, Kinerja Jadi Menteri Pariwisata Dibandingkan
-
Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
-
Kumpulan Prompt Gemini AI untuk Foto Prewedding Adat Jawa, Solo, Bali, hingga Modern
-
Integritas Sophan Sophiaan saat Jadi Anggota DPR Dibongkar Andy F. Noya: Batinku Berontak!
-
Siapa Salsa Erwina Hutagalung yang Trending di X?
-
Jepit Rambut Bentuk Pakaian Dalam Wanita Viral di Jepang, Harganya Bikin Dompet Menangis!
-
Dari Mana Saja Sumber Penghasilan Mongol? Duit Rp53 Miliar Raib Dibawa Cagub Korup
-
Perjalanan Mualaf Elizabeth Tjandra Istri Erick Thohir
-
Apa Akun IG Elizabeth Tjandra Istri Menpora Erick Thohir?