Suara.com - Seorang TikToker asal Turki, Efecan Kultur yang dikenal melalui konten mukbang atau makan dalam jumlah besar, meninggal dunia secara tragis di usia 24 tahun akibat komplikasi kesehatan yang berkaitan dengan obesitas.
Fenomena mukbang, yang berasal dari Korea Selatan, telah menjadi tren global meskipun menuai kekhawatiran terkait obesitas dan pemborosan makanan.
Efecan Kultur, dengan lebih dari 156.000 pengikut di TikTok dan 12.000 pengikut di Instagram, adalah salah satu kreator mukbang paling populer di Turki.
Namun, popularitasnya harus dibayar mahal dengan memburuknya kondisi kesehatannya.
Seiring bertambahnya berat badan, Kultur mulai mengalami berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung.
Pada Oktober tahun lalu, ia mengumumkan rencananya untuk menjalani diet dan menghindari garam tambahan demi menurunkan berat badan.
Sayangnya, usahanya tidak cukup untuk membalikkan dampak kebiasaan makannya, dan ia meninggal dunia pada 7 Maret 2025 setelah menjalani perawatan di rumah sakit selama tiga bulan.
Media Turki melaporkan bahwa Kultur sebenarnya telah lama berjuang melawan obesitas, namun tekanan dari kesuksesan media sosialnya membuatnya terus melakukan mukbang.
Video-videonya, yang telah ditonton jutaan kali di TikTok, membuat banyak orang tertarik menyaksikan dirinya makan berlebihan.
Akibatnya, kesehatannya semakin memburuk hingga ia mengalami kesulitan bernapas, didiagnosis menderita penyakit jantung, dan hampir tidak bisa bangun dari tempat tidur.
Konten YouTube terakhirnya diunggah delapan bulan lalu, sementara video mukbang terakhirnya dibuat pada Oktober, saat ia mengungkapkan niatnya untuk mulai diet.
Baca Juga: Krisis Obat Imunosupresan: Pasien Transplantasi Ginjal Terancam Kehilangan Harapan Hidup
Pada Januari 2025, ia mulai membagikan postingan dari rumah sakit, namun kondisinya semakin memburuk hingga akhirnya meninggal dunia.
Kematian Efecan Kultur kembali memicu diskusi tentang bahaya mukbang, terutama bagi mereka yang menjalankannya demi ketenaran dan keuntungan finansial.
Tren ini semakin disorot sebagai salah satu faktor yang dapat membahayakan kesehatan jika tidak dilakukan secara bertanggung jawab.
Obesitas bukan sekadar masalah estetika, tetapi juga ancaman serius bagi kesehatan. Kondisi ini terjadi ketika tubuh memiliki kelebihan lemak akibat ketidakseimbangan antara asupan kalori dan energi yang digunakan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan mengklasifikasikan obesitas sebagai epidemi global, karena jumlah penderitanya terus meningkat setiap tahun.
Obesitas dapat memicu berbagai penyakit kronis yang membahayakan kehidupan, antara lain:
1.Penyakit Jantung dan Stroke
Kelebihan berat badan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan penyumbatan pembuluh darah, yang dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.
2. Diabetes Tipe 2
Lemak berlebih dalam tubuh menyebabkan resistensi insulin, sehingga kadar gula dalam darah sulit dikontrol dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
3. Gangguan Pernapasan
Lemak yang menumpuk di sekitar dada dan leher dapat mempersempit saluran pernapasan, menyebabkan gangguan seperti sleep apnea, yang membuat penderitanya sering berhenti bernapas saat tidur.
4. Penyakit Hati
Obesitas berkontribusi pada penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD), yang dapat berkembang menjadi sirosis dan gagal hati jika tidak ditangani.
5. Gangguan Sendi dan Tulang
Berat badan berlebih memberi tekanan ekstra pada sendi, terutama di lutut dan pinggul, yang dapat menyebabkan osteoarthritis atau peradangan sendi yang menyakitkan.
6. Kanker
Penelitian menunjukkan bahwa obesitas meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara, usus besar, hati, ginjal, dan pankreas.
7. Gangguan Mental dan Emosional
Obesitas juga berdampak pada kesehatan mental. Penderitanya sering mengalami stigma sosial, depresi, kecemasan, dan rendah diri akibat tekanan dari lingkungan.
Penyebab Obesitas
Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap obesitas meliputi:
- Pola makan tidak sehat – konsumsi makanan tinggi kalori, gula, dan lemak berlebih
- Kurang aktivitas fisik – gaya hidup sedentari atau minim bergerak
- Faktor genetik – riwayat keluarga dengan obesitas
- Gangguan hormon – seperti hipotiroidisme atau sindrom ovarium polikistik (PCOS)
- Kurang tidur – mengganggu metabolisme dan meningkatkan nafsu makan
Berita Terkait
-
Krisis Obat Imunosupresan: Pasien Transplantasi Ginjal Terancam Kehilangan Harapan Hidup
-
Puasa Lancar Tanpa GERD, Ini Rahasia Pola Makan yang Benar untuk Penderita Asam Lambung
-
Mukbang Maut: TikToker Populer Meninggal karena Komplikasi Obesitas di Usia Muda
-
6 Hikmah Salat Tarawih Bagi Kesehatan, Melancarkan Peredaran Darah ke Otak
-
Penyakit Ginjal Kronik di Indonesia Jadi Ancaman: Mengapa Deteksi Dini Sangat Penting?
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Menilik Jabatan Rizky Irmansyah, Ikut Turun Tangan Kasus Wali Kota Prabumulih
-
Di Balik Kontroversi Ijazah Gibran Rakabuming Raka, Ini Profil Kampus MDIS Singapura
-
Gak Pake Mahal! 5 Rekomendasi Bedak Gatal Anti Jamur Mengandung Salicylic Acid
-
5 Urutan Skincare Malam dari Wardah untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Mulai Rp40 Ribuan
-
5 Fakta Menarik M Qodari, Penggagas Jokowi 3 Periode Kini Jadi Kepala Staf Kepresidenan Prabowo
-
7 Rekomendasi Skincare Pria Alfamart yang Efektif Mengatasi Wajah Kusam
-
Adu Kekayaan Hendrar Prihadi dan Sarah Sadiqa: Mantan vs Kepala LKPP Baru
-
Ajang Manhattan Photo Competition 2025 Umumkan Para Fotografer Terbaik
-
Profil Khaby Lame: Dari Pekerja Pabrik ke Bintang TikTok Dunia
-
Sering Dibilang Redflag, Ini 5 Sifat Unik Gemini yang Bikin Penasaran