Suara.com - Universitas Gadjah Mada mengklarifikasi polemik keaslian ijazah mantan presiden Joko Widodo. UGM juga menjelaskan soal penggunaan font Times New Roman yang digunakan di sertifikat kelulusan tahun 1985 tersebut.
Seperti diketahui, mantan dosen Universitas Mataram, Rismon Hasiholan Sianipar meragukan keaslian ijazah dan skripsi Jokowi dinyatakan sebagai lulusan UGM. Rismon menilai. Menurutnya, penggunaan font Times New Roman pada lembar pengesahan dan sampul skripsi merupakan hal yang tidak lazim untuk era 1980-an hingga 1990-an.
Pasalnya, font tersebut baru dirilis pada tahun 1992 lalu.
Tak kunjung usai polemik keaslian ijazah Jokowi, UGM pun kembali mengklarifikasi. Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta, menyatakan keprihatinannya atas informasi yang dianggap menyesatkan tersebut. Ia menegaskan, seorang dosen seharusnya menyajikan data dengan mengedepankan fakta dan metode penelitian yang akurat.
“Kita sangat menyesalkan informasi menyesatkan yang disampaikan oleh seorang dosen yang seharusnya bisa mencerahkan dan mendidik masyarakat dengan informasi yang bermanfaat,” kata Sigit, Jumat (21/3) dikutip dari laman resmi UGM.
Terkait penggunaan font Times New Roman di sampul dan lembar pengesahan, Sigit menjelaskan bahwa pada masa itu banyak mahasiswa yang memanfaatkan font tersebut atau yang hampir serupa, terutama saat mencetak dokumen di percetakan.
Ia menyebutkan keberadaan percetakan seperti Prima dan Sanur (yang kini sudah tidak beroperasi) yang dulu menyediakan layanan cetak untuk sampul skripsi. Menurutnya, fakta ini sudah seharusnya diketahui oleh Rismon, mengingat latar belakang pendidikannya di UGM.
Menurut Sigit, analisis seharusnya tidak hanya menyoroti ijazah dan skripsi Joko Widodo secara terpisah, tetapi juga dibandingkan dengan dokumen serupa dari lulusan lain di Fakultas Kehutanan pada periode yang sama.
Dalam konteks pencetakan, meski skripsi Joko Widodo yang berjumlah 91 halaman masih diketik menggunakan mesin ketik, sampul dan lembar pengesahan dicetak secara profesional.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Ijazah dan Skripsi Joko Widodo Palsu?
Mengenai nomor seri ijazah yang tidak memiliki klaster melainkan hanya angka, Sigit mengungkapkan bahwa hal tersebut merupakan kebijakan khusus Fakultas Kehutanan yang belum diseragamkan di tingkat universitas.
Penomoran tersebut disusun berdasarkan urutan nomor induk mahasiswa dan ditambahkan inisial fakultas, sehingga tidak bisa dijadikan patokan keaslian secara sepihak.
“Nomor tersebut berdasarkan urutan nomor induk mahasiswa yang diluluskan dan ditambahkan FKT, singkatan dari nama fakultas,” katanya.
Dekan Sigit menekankan bahwa ijazah dan skripsi Joko Widodo adalah dokumen asli. Ia menyampaikan bahwa Joko Widodo pernah aktif mengikuti kegiatan mahasiswa, seperti di Silvagama, dan tercatat menyelesaikan berbagai mata kuliah serta skripsi yang menandakan keaslian dokumen kelulusannya.
Ketua Senat Fakultas Kehutanan, San Afri Awang, juga menyesalkan informasi yang dianggap meragukan itu. San Afri mengingatkan pengalamannya sendiri dalam mencetak sampul skripsi di percetakan ternama pada masa itu, dan menambahkan bahwa tidak semua mahasiswa mampu mencetak secara profesional karena faktor ekonomi.
“Saya masih ingat waktu saya buat cover (skripsi), lari ke Prima. Di zaman itu sudah ada tempat cetak sampul yang terkenal, Prima dan Sanur. Soal diketik pakai mesin komputer, jangan heran di sekitar UGM juga sudah ada jasa pengetikan menggunakan komputer IBM PC. Saya sempat pakai buat mengolah data statistik,” kata kakak angkatan Joko Widodo ini.
Berita Terkait
-
NasDem Gelar Buka Puasa Bersama, Jokowi Hingga Puan Hadir, Anies Baswedan Belum Terlihat
-
Momen Langka Surya Paloh, Jokowi dan Puan Duduk Semeja Ngobrol Sambil Santap Sate, Bahas Apa?
-
CEK FAKTA: Benarkah Ijazah dan Skripsi Joko Widodo Palsu?
-
Hasto Ungkap Tekanan Dahsyat Usai Podcast Bareng Connie, Diincar Jadi Tersangka Jika Pecat Jokowi
-
Pabrik Nikel PT GNI Asal China yang Diresmikan Jokowi Terancam Tutup Total
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
5 Rekomendasi Lip Balm Terbaik yang Bisa Mencerahkan Bibir Jadi Pink
-
5 Fakta Unik Keraton Solo: Berdiri Sejak Kapan?
-
7 Facial Wash Mengandung Niacinamide dan Salicylic Acid untuk Kulit Cerah Bebas Jerawat
-
5 Produk Viva yang Ampuh Hilangkan Bekas Jerawat, Harga Mulai Rp6 Ribu Saja
-
3 Rekomendasi Lipstik Viva dan Pilihan Warna Terbaiknya, Mulai Rp14 Ribu
-
5 Fakta Ompreng 'Palsu' MBG: Diduga Tidak Halal dan Pakai Bahan Berbahaya!
-
5 Rekomendasi Sepatu Trail Running Hoka Terbaik Buat Medan Ekstrem
-
4 Moisturizer Viva untuk Flek Hitam dan Kerutan usia 40-an, Harga Murah Meriah
-
5 Lip Balm Terbaik untuk Bibir Hitam Usia 40 Tahun ke Atas, Perbaiki Skin Barrier
-
Gelora Literasi Bangkit di Big Bad Wolf: Ribuan Pengunjung Serbu Bazar Buku Terbesar