Suara.com - PT Gunbuster Nickel Industry (GNI), salah satu perusahaan pemurnian nikel terbesar di Asia Tenggara, dikabarkan tengah menghadapi krisis yang cukup serius.
Pabrik nikel yang diresmikan Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) ini dilaporkan telah memangkas produksi secara signifikan dan bahkan terancam menutup total pabrik fasilitas pemurnian nikelnya.
Kabar ini mencuat akibat dari kebangkrutan perusahaan induknya, Jiangsu Delong Nickel Industry Co. Ltd, pada pertengahan tahun 2024, serta dampak dari anjloknya harga nikel global.
Menurut laporan dari Bloomberg yang dikutip pada Kamis (20/3/2025), PT GNI yang memiliki kapasitas produksi 1,8 juta ton nikel pig iron per tahun, telah menutup sebagian besar lini produksinya sejak awal tahun.
Dari lebih dari 20 lini produksi yang dimiliki, hanya beberapa saja yang masih beroperasi. Selain itu, perusahaan juga dilaporkan telah menunda pembayaran kepada pemasok nikel lokal, yang mengakibatkan terhambatnya pasokan bijih nikel untuk operasional pabrik.
“Hal itu memperburuk keadaan Gunbuster, yang sudah menderita akibat kebangkrutan perusahaan induknya, Delong,” lanjut laporan Bloomberg.
Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza sendiri mengatakan bahwa persoalan yang dihadapi PT GNI berkaitan dengan masalah di negara asalnya, China.
"Itu ada problem di negara asalnya," ujar Faisol di Kantor Kemenperin, Jakarta, Selasa (18/3/2025).
Lebih lanjut, Faisol menjelaskan bahwa akan ada proses takeover atau pengambilalihan perusahaan. Namun, ia tidak memberikan detail lebih lanjut mengenai siapa yang akan mengambil alih PT GNI. Ia meminta semua pihak untuk menunggu perkembangan lebih lanjut dari perusahaan tersebut sambil menahan diri dari isu-isu yang tak relevan.
Baca Juga: Anies Lancar Ngobrol Bahasa Inggris dengan Bule, Publik Sentil Mantan Presiden
"Pasti akan ada takeover. Tunggu saja," katanya.
Pernyataan Wamenperin ini tentu menimbulkan pertanyaan besar mengenai nasib ribuan tenaga kerja yang menggantungkan hidupnya pada PT GNI. Selain itu, kelangsungan industri nikel di Indonesia juga menjadi sorotan, mengingat PT GNI merupakan salah satu pemain kunci dalam sektor ini.
Sebelumnya, Forum Industri Nikel Indonesia (FINI) mengajukan usulan penting kepada pemerintah terkait kondisi industri nikel nasional. Mereka meminta agar pemerintah menunda pemberlakuan kenaikan royalti nikel.
Usulan ini dilatarbelakangi oleh kondisi pasar nikel global yang sedang mengalami tekanan berat.
Diketahui saat ini harga jua nikel di pasar internasional anjlok ke titik terendah sejak 2020.
Sebagai mitra pemerintah, FINI pun berkomitmen untuk menyukseskan hilirisasi nikel dan turunannya. FINI memaparkan sejumlah tantangan berat seperti harga yang sedang jatuh plus tantangan berat akibat perang dagang Cina-Amerika.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Pasar Seni Bermain 2025: Ruang Kolaborasi Seni, Game Lokal, dan Inovasi Industri Kreatif
-
TEI 2025: Punya 7 Sertifikasi, Permen Jahe Produksi Binaan LPEI Ini Berjaya di Amerika
-
Prabowo Bentuk Satgas Percepatan Program Strategis Pemerintah, Diisi Airlangga hingga Purbaya
-
BRI Salurkan Dana Rp55 Triliun untuk UMKM, Perkuat Likuiditas dan Ekonomi Nasional
-
Ribut-ribut Dana Pemda Ngendon di Bank, Mantu Jokowi Hingga KDM Tunjuk Menkeu Purbaya
-
Usai Dedi Mulyadi, Giliran Bobby Nasution Disentil Menkeu Purbaya
-
BPJS Ketenagakerjaan Lindungi 500 Mahasiswa UIN Gus Dur Pekalongan Lewat Program Jaminan Sosial
-
Menkeu Purbaya Pastikan Iuran BPJS Kesehatan Tidak Naik Tahun Depan: Ekonomi Belum Pulih
-
Kacang Mete Indonesia Sukses Jadi Camilan Penerbangan Internasional
-
Target Inflasi 2,5 Persen, Ini Kata Gubernur Bank Indonesia