Suara.com - Baru-baru ini, media sosial kembali dihebohkan dengan klaim dari Rismon Hasiholan Sianipar.
Mantan dosen Universitas Mataram, yang meragukan keaslian ijazah dan skripsi Presiden RI ke-7, Joko Widodo.
Rismon berargumen bahwa sampul skripsi dan lembar pengesahan Joko Widodo menggunakan font Times New Roman.
Menurutnya belum tersedia pada era 1980-an hingga 1990-an.
Klaim ini menimbulkan polemik di kalangan netizen, dengan sebagian meragukan informasi tersebut.
Sementara yang lain percaya karena dibalut dengan analisis forensik digital.
Klarifikasi dari UGM
Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta, menyesalkan pernyataan yang menyesatkan tersebut.
Ia menegaskan bahwa sebagai seorang akademisi, Rismon seharusnya mengedepankan metode penelitian yang baik.
Baca Juga: Cek Fakta: Haris Azhar Ajak Masyarakat Blokir Podcast Bocor Alus Politik Tempo
Dan membandingkan dengan ijazah serta skripsi lain yang diterbitkan pada tahun yang sama di Fakultas Kehutanan.
Terkait penggunaan font Times New Roman, Sigit menjelaskan bahwa pada saat itu, mahasiswa sudah umum menggunakan font serupa.
Untuk mencetak sampul dan lembar pengesahan di percetakan sekitar kampus UGM, seperti Prima dan Sanur.
Seluruh isi skripsi Joko Widodo tetap diketik menggunakan mesin ketik.
Sementara itu, terkait nomor seri ijazah yang disebut tidak menggunakan klaster, Sigit menegaskan bahwa sistem penomoran ijazah di masa itu bervariasi tergantung fakultas.
Fakultas Kehutanan UGM memiliki kebijakan sendiri dalam penomoran, dan sistem yang digunakan pada ijazah Joko Widodo berlaku untuk seluruh lulusan fakultas tersebut pada masa itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah