Momen yang Dinanti: Kaos Akhirnya Ditemukan!
Tanggal 30 Maret menjadi hari bersejarah bagi pencarian ini. Setelah berkali-kali dihubungi dan diminta untuk mengirimkan bukti, akhirnya Khoiri mengirimkan foto kaos yang dimaksud.
"Tau-tau jebret! Dia ngirim foto dan bertanya, ‘Betul yang ini nggak?’" cerita Harjanto dengan penuh antusias.
Ternyata benar! Kaos tersebut memiliki tulisan "Parade Becak" yang ia rancang sendiri. Harjanto Halim menjelaskan bahwa konsep Parade Becak ini sengaja ia buat pada tahun 1995 karena melihat banyaknya becak di Semarang saat itu.
Ia memanfaatkan becak sebagai papan reklame berjalan dengan memberikan kaos dan prodhk gratis kepada para tukang becak.
Lucunya, Harjanto Halim heran, meski telah menemukan kaos tersebut, Khoiri tetap bersikap santai. Bahkan, ketika diajak berbicara lebih lanjut, ia mengaku masih ragu dengan keasliannya.
"Saya bingung, Pak. Ini bener atau nggak?," ujar Khoiri polos yang ditirukan Harjanto Halim saat menghubungi pria tersebut lewat panggilan video.
Bahkan, ketika Harjanto Halim menanyakan mengapa ia tidak segera mengabari, Khoiri menjawab, "Mau ke kuburan dulu, mau ziarah dulu, karena besok Lebaran."
Melihat sikap jujur dan sederhana Khoiri, Harjanto Halim semakin kagum. Ia menyebut Khoiri sebagai "makhluk langka" karena sikapnya yang tidak tergesa-gesa meskipun ada hadiah besar yang menantinya.
Baca Juga: Siapa Harjanto Halim? Bos Marimas Viral Gelar Sayembara Kaos Berhadiah Rp30 Juta
Meski begitu, akhirnya, Harjanto Halim memastikan bahwa Khoiri adalah pemenang sah dari hadiah Rp30 juta. Pertemuan mereka dijadwalkan pada tanggal 8 April untuk menyerahkan hadiah tersebut secara langsung.
Nostalgia dan Makna di Balik Kaos Marimas 1995
Kisah pencarian kaos Marimas 1995 ini tidak hanya menarik perhatian karena tantangan berhadiah besar, tetapi juga karena nilai sentimental yang dikandungnya.
Bagi Harjanto Halim kaos ini bukan sekadar barang promosi, melainkan bagian dari sejarah perusahaannya. Melalui kaos ini, ia mengenang perjuangan awal Marimas dan strategi pemasaran kreatifnya di masa lalu.
Bagi netizen, kisah ini menjadi bukti bahwa benda-benda lama bisa memiliki kenangan yang mendalam dan bahkan bernilai tinggi. Kisah ini juga mengajarkan bahwa kejujuran dan kesederhanaan, seperti yang ditunjukkan oleh Khoiri, bisa membawa berkah yang tak terduga.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Rahasia Kreasi Kopi Kekinian: Coconut Milk, Bahan Lokal yang Mengguncang Industri Minuman!
-
Tren Fesyen Wanita Karier 2025: Ini 5 Item Wajib Ada di Lemari
-
Eye Cream atau Moisturizer Dulu? Ini Urutannya untuk Skincare Malam
-
Berapa Biaya Sekolah di Orchid Park Secondary School seperti Gibran? Segini Kisarannya
-
8 Fakta Pernikahan Selena Gomez dan Benny Blanco, Ini Potret Intimate Wedding Mereka
-
Alasan Kakek Nenek Prabowo Subianto Dimakamkan di Belanda
-
Kurikulum Internasional dan Regulasi Nasional: Formula Baru Pendidikan Masa Depan
-
5.200 Pelari Gaungkan Semangat UMKM Indonesia, Sport dan Empowerment Jadi Satu
-
Wacana akan Jadi Ibukota Politik, Mengapa IKN Dibangun di Kalimantan Timur?
-
Siapa Ayah Prabowo Subianto? Silsilahnya Disorot usai Sang Presiden Ziarah Makam di Belanda