Suara.com - Profil Harjanto Halim, Pemilik Marimas yang Tawarkan Rp30 Juta Bagi Penemu Kaos Promosi Pertama
Profil Harjanto Halim, pengusaha minuman instan Marimas viral di media sosial berkat sebuah sayembara unik. Dia menantang netizen untuk menemukan kaus promosi Marimas pertama yang dirilis pada 1995. Kaus tersebut kemudian dibagikan kepada masyarakat.
Kaus dengan warna dasar putih dan lengan pendek hijau cerah itu menampakkan logo marimas, yang juga berwarna hijau senada dengan kombinasi oranye. Bagi yang dapat menemukannya, hadiah uang Rp30 juta menanti di depan mata.
Warna – warna cerah memang identik dengan Marimas pada pertengahan 1990-an hingga 2000-an. Minuman serbuk rasa buah dalam kemasan saset ini memang menawarkan kesegaran. Rasa buah yang menjadi andalan antara lain jeruk dan mangga.
CEO PT Marimas Putra Kencana tersebut bercerita bahwa di tahun ketika Marimas pertama kali diluncurkan ia membagikan 10.000 kaus promosi kepada berbagai kalangan, mulai dari pelanggan, pekerja, hingga pedagang pasar. Namun ternyata kaus tersebut memiliki kode khusus yang hanya diketahui oleh Harjanto.
"Nah hari ini, tahun ini kan 30 tahun Marimas, saya tuh pengen dapet t-shirt yang tahun 1995 saya bagikan," ungkap Harjanto di akun TikTok resmi miliknya seperti dikutip Suara.com awal pekan ini. Harjanto mengaku bahwa kaus tersebut memiliki makna yang sangat sentimental sehingga dia siap memberikan hadiah uang tunai bernilai fantastis.
Awalnya, ia menawarkan hadiah Rp10 juta, tetapi kemudian menaikkannya menjadi Rp30 juta karena semakin banyak netizen yang tertarik dengan tantangan ini. "Siapapun yang bisa menyerahkan kaus promosi Marimas tahun 1995 tersebut karena sangat romantis buat saya akan saya kasih hadiah ya, yang bisa menyerahkan saya kasih hadiah," ucap dia.
Postingan TikTok ini langsung viral dan memicu berbagai reaksi warganet. Beberapa warganet antusias mencari di lemari lama milik keluarga mereka, sementara yang lain bercanda bahwa menyimpan kaus selama 30 tahun adalah hal yang mustahil.
Profil Harjanto Halim
Baca Juga: Fenomena The Vengeance of Seher: Film Lokal Lombok Viral di YouTube!
Harjanto Halim memiliki nama lahir Liem Tun Hian, pengusaha sekaligus filantropis Indonesia keturunan Tionghoa yang dikenal luas sebagai CEO PT Marimas Putera Kencana. Lahir di Semarang, Jawa Tengah, Harjanto juga dikenal sebagai pengusaha sukses di bidang kuliner.
Sebelum memiliki pabrik di Kawasan Industri Candi, Semarang, Harjanto Halim memulai Marimas dari skala industri rumah tangga. Saat itu, dia ingin menawarkan minuman kemasan alternatif di tengah mulai masifnya produk – produk minuman manis.
Kini, 30 tahun berlalu, Marimas menawarkan puluhan rasa. Pionirnya, rasa mangga, jeruk, dan jambu biji yang tetap eksis hingga sekarang. Ada juga varian rasa baru seperti cincau dan black currant.
Tak hanya berbisnis, Harjanto juga terkenal dengan segudang kegiatan sosial. Dia aktif dalam perkumpulan sosial budaya Tionghoa di Semarang, Boen Hiang Tong atau Rasa Dharma Semarang. Organisasi ini berusaha memperkenalkan tradisi Tionghoa secara lebih inklusif. Perkumpulan ini kerap menyelenggarakan acara masak bersama kudapan Tionghoa, belajar alat musik Tionghoa, juga belajar memainkan wayang potehi yang merupakan kesenian khas Tionghoa.
Kegiatan sosial di komunitas ini kemudian diadopsi Harjanto Halim saat memimpin Marimas. Mereka tak sekadar memproduksi minuman kemasan, namun juga datang ke sekolah – sekolah untuk berkegiatan sosial. Pada pertengahan 2024 misalnya, Marimas mengunjungi SDN 2 Sidorekso Kudus. Bersama para siswa, mereka mengolah sampah plastik menjadi ecobrick.
Marimas juga memiliki program Factory Tour untuk siswa sekolah dari level SD – SMA, organisasi, komunitas, maupun masyarakat umum. Selain belajar mengenai operasional pabrik, dengan Factory Tour masyarakat umum juga bisa melihat proses pembuatan Marimas.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Bunga Acuan Sudah Turun 5 Kali, BI Minta Perbankan Cepat Turunkan Bunga
-
7 Ide Usaha Modal 1 Juta, Anti Gagal dan Auto Cuan
-
Cara Daftar WiFi Internet Rakyat, Surge Buka Akses Biaya Rp100 Ribu per Bulan
-
Operasikan 108 Kapal, PIS Angkut Energi 127,35 juta KL Sepanjang Tahun 2025
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Kilang Minyak Indonesia Tetap Relevan di Tengah Pergeseran ke EBT
-
Blockchain Dianggap Mampu Merevolusi Pengelolaan Data Nasional, Benarkah?
-
Dukung Kemajuan Industri Sawit, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun bagi PT SSMS
-
Perlukah BBM Bobibos Lakukan Pengujian Sebelum Dijual, Begini Kata Pakar
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi