Suara.com - Viral kabar di media sosial X yang menyebut jika pengharum ruangan semprot dan kamar lembap bisa sebabkan pneumonia.
Hal tersebut diposting oleh akun komunitas @tanyarl yang membagikan pengalaman dari salah satu anggotanya.
“Jaga kesehatan gais. Sender habis didiagnosis pneumonia gara-gara kamar lembap dan sering pake pengharum ruangan yang semprotan,” tulis akun tersebut.
Alhasil, cuitan tersebut mendapat banyak respons dari warga X lainnya, termasuk yang mengalami pengalaman serupa.
“Anakku jugaa, awalnya ga ngerti gara-gara kamar lembap, tapi anakku tuh langganan batuk, tidur ngorok, dan bangun tidur selalu muntah dahak,” komentar salah seorang netizen.
Kabar ini langsung menjadi topik hangat yang membuat banyak orang khawatir sehingga mencari tahu kebenarannya.
Apakah kamar yang lembap dan menggunakan pengharum ruangan semprot bisa menyebabkan pneumonia?
Menanggapi kabar viral ini, Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Erlang Samudero, menjelaskan bahwa pneumonia tidak secara langsung disebabkan oleh kondisi kamar yang lembap atau penggunaan pengharum ruangan semprot.
Pneumonia yang kerap dikenal sebagai paru-paru basah merupakan kondisi peradangan pada jaringan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi dari bakteri, jamur, protozoa, maupun virus.
Baca Juga: Vatikan Rilis Foto Paus Fransiskus di Rumah Sakit, Begini Kondisinya
Alhasil, peradangan tersebut menyebabkan alveolus atau kantong udara di paru-paru terisi cairan, sehingga mengganggu fungsi normal paru-paru.
“Menimbulkan langsung sih enggak, tapi ruangan yang lembap memudahkan pertumbuhan bakteri dan jamur,” papar Erlang Samudero.
Kendati demikian, ia mengingatkan bahwa ruangan yang lembap juga menjadi bakteri atau virus terhirup ketika manusia bernapas.
Kemudian, terkait pengharum ruangan semprot, dijelaskan kadang mengandung zat alergen yang berpotensi menimbulkan iritasi saluran pernapasan.
Beberapa zat berbahaya bagi pernapasan dalam cairan pengharum ruangan semprot seperti senyawa organik volatil (VOCs) dan phthalates yang mengganggu fungsi paru dan berisiko membuat iritasi pernapasan.
Namun ada kondisi khusus yang bisa membuat orang lebih rentan terkena dampak negatifnya, seperti penciuman sensitif, penderita asma, paru kronik, serta alergi.
Dijelaskan pula urutan terjadinya pneumonia diawali dengan iritasi terlebih dahulu, barulah memicu terjadinya infeksi saluran napas.
Tak hanya itu, kondisi pneumonia juga bisa diperparah ketika seseorang memiliki kebiasaan tak sehat, seperti merokok dan kebiasaan begadang.
Sementara itu, dokter spesialis paru Columbia Asia Hospital Medan, Moh Ramadhani Soeroso menuturkan jika kamar lembap dan pengharum ruangan tak bisa dianggap remeh karena berisiko menimbulkan gangguan pada saluran pernapasan lainnya.
Salah satu masalah pernapasan yang sering muncul adalah Tuberkulosis (TB) paru.
“Kamar lembap lebih cenderung bisa kena penyakit TB (Tuberkulosis) paru,” ujarnya.
Tuberkulosis (TB) paru merupakan peradangan kronis pada paru-paru yang menyebabkan saluran napas menyempit, sehingga penderitanya mengalami kesulitan bernapas.
"Kalau pengharum ruangan bisa kena penyakit asma atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)," paparnya.
Kendati pengharum ruangan dan kamar lembap dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan pernapasan, ada pencegahan yang bisa dilakukan, yakni memperbaiki sirkulasi udara.
Jika kamar tidak dilengkapi dengan ventilasi yang baik, maka bisa menggunakan alat dehumidifier untuk mengontrol kelembapan ruangan.
Dijelaskan bahwa suhu kelembapan ideal suatu ruangan adalah sekira 30-50 persen. Sebab, jika terlalu lembap akan berpotensi tumbuh jamur dan kering. Sementara jika suhu kering akan membuat tubuh kering pula.
Hal senada disampaikan oleh Spesialis paru dr Agus Susanto, SpP, yang menjelaskan bahwa sirkulasi udara yang buruk dapat memengaruhi kualitas udara di dalam kamar dan menyebabkan tingkat kelembapan meningkat.
"Sebaiknya, kalau kita menggunakan pengharum ruangan, aspek kelembapan dan aspek sirkulasi udara itu harus betul-betul bagus supaya tidak ada akumulasi. Kalau sudah keluar kan, ruangannya wangi, tidak numpuk-numpuk," terang dr Agus.
Kontributor : Damayanti Kahyangan
Berita Terkait
-
Vatikan Rilis Foto Paus Fransiskus di Rumah Sakit, Begini Kondisinya
-
Berjuang dari Ranjang Sakit, Paus Fransiskus Tetap Pimpin Vatikan dan Angkat Santo Baru
-
Dari Tabu Menjadi Terbuka: Vatikan Kini Transparan soal Kesehatan Paus Fransiskus
-
Apa Gejala Pneumonia Ganda? Infeksi yang Membuat Paus Fransiskus Kritis
-
Apa itu Double Pneumonia? Diagnosis Penyakit Paus Fransiskus yang Mengancam Nyawa
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Makna Nama Alif Dalam Bahasa Arab, Panggilan Ruben Onsu di Tanah Suci yang Bikin Haru
-
7 Rekomendasi Skincare Aman untuk Anak 10 Tahun, Bikin Kulit Sehat dan Terawat
-
Ameena Pindah ke Sekolah Elite? Biaya SPP-nya Bisa Tembus Belasan Juta Rupiah
-
Seberapa Kaya Rahayu Saraswati? Keponakan Prabowo Resmi Mundur dari DPR
-
Mengenal Apa Itu Mental Pengemis, Disebut Yudo Anak Menkeu sebagai Ciri Orang Miskin
-
Art Jakarta 2025 Siap Berpameran di JIExpo Awal Oktober 2025
-
5 Aroma Parfum Pria Tahan Lama yang Cocok untuk Pekerja Lapangan
-
Viral di Medsos, Edit Foto Jadi Gantungan Kunci Pakai Aplikasi Apa?
-
5 Rekomendasi Hand Body Lotion Marina: Wangi, Murah, dan Bikin Kulit Cerah
-
Sepatu Lari vs Sepatu Jalan: Kualitas Mempengaruhi Kinerja?