Suara.com - Pengakuan mengejutkan Aisar Khaled, konten kreator Malaysia, ketika berbincang dengan Denny Sumargo membuat banyak orang penasaran dengan penghasilan YouTube yang didapat olehnya.
Dalam obrolan podcast itu, Aisar Khaled mengungkap alasan mengapa dirinya lebih senang membuat konten berbagi di Indonesia ketimbang di negara asalnya.
Aisar Khaled tanpa ragu mengatakan bahwa dia lebih sering menjumpai masyarakat dengan kondisi ekonomi sulit di Indonesia dibandingkan di Malaysia. Menurutnya, walau kemiskinan juga ada di Malaysia tapi skalanya jauh berbeda.
Lalu berapa sebenarnya penghasilan Aisar Khaled dari YouTube yang menyebut Indonesia memiliki lebih banyak orang susah ketimbang Malaysia? Simak penjelasan berikut ini.
Pendapatan YouTube Aisar Khaled
Dikutip dari Social Blade, Aisar Khaled punya YouTube dengan nama @aisarkhaledd yang sudah punya 1,93 juta subsribers sejak dibuat pada 26 Maret 2020 lalu. Dia sudah mengantongi penonton sebanyak 62 jutaan dengan jumlah 140 video.
Meski begitu, akun YouTube influencer Malaysia ini termasuk dalam kategori grade C+. Akun YouTube-nya berhasil mengumpulkan 30 ribu subscribers dan 1,4 juta penonton selama sebulan terakhir ini.
Pendapatan YouTube Aisar per bulan ditaksir berkisar antara USD353 sampai USD5.600 atau sekitar Rp5,8 juta sampai Rp92,8 juta. Sementara itu per tahunnya, Aisar Khaler diperkirakan bisa meraup USD7.900 sampai USD127.000 atau sekitar Rp131 juta sampai Rp2,1 miliar.
Aisar Khaled: Di Indonesia Lebih Banyak Orang Susah
Aisar Khaled blak-blakan membongkar alasannya lebih sering membuat konten di Indonesia daripada di negara asalnya saat berbincang dengan Denny Sumargo. Pria yang pernah dikabarkan dekat dengan Fuji ini mengaku sudah beberapa kali datang ke Indonesia sebelum terkenal seperti sekarang.
Dalam pengakuannya, Aisar pernah dua kali memeriahkan perayaan 17 Agustus di Medan lewat acara panjat pinang. Aktivitasnya di Indonesia tidak terbatas pada momen tertentu saja, karena Aisar juga sering membuat konten yang bertujuan untuk berbagi dengan masyarakat.
Baca Juga: Prabowo Bakal Kenakan Tarif Pajak Tinggi Buat Orang Kaya RI
Secara blak-blakan, Aisar mengungkap salah satu alasannya sering bolak-balik ke Indonesia. Menurut pengamatan Aisar, jumlah masyarakat yang benar-benar susah di Indonesia jauh lebih banyak dibandingkan dengan Malaysia.
"Karena apa saya banyak ke Indonesia? Karena di Malaysia itu susah mau cari orang yang betul-betul susah. Memang ada orang susah, tapi susah cari orang yang betul-betul susah (seperti di Indonesia), (jadinya) tidak ramai," ujar Aisar.
Pernyataan Aisar itu nampaknya membuat Denny Sumargo kaget hingga meminta sang influencer memberi penjelasan lebih lanjut. "Di Indonesia maksudnya lebih banyak orang susah?" tanya aktor sekaligus YouTuber yang akrab disapa Densu itu.
Dengan tegas Aisar membenarkannya dan mengaku hanya bicara berdasarkan kenyataan yang sering dia lihat. "Jujur lebih banyak orang susah. Betul, saya ni cerita sesuai reality," tegasnya.
Menurut Aisar, tingginya angka masyarakat susah di Indonesia disebabkan oleh jumlah penduduk yang sangat besar. Dia pun mencontohkan bagaimana di Indonesia mudah sekali menemukan gerobak-gerobak di pinggir jalan, pemandangan yang menurutnya tidak ada di Malaysia.
"Contoh, di tepi-tepi jalan banyak gerobak-gerobak. Di Malaysia mana ada gerobak bro," ujarnya.
Selain itu Aisar juga menyoroti banyaknya rumah-rumah sederhana di pinggiran kota di Indonesia, yang jarang dia temui di negara asalnya.
"Di sini (Indonesia) banyak rumah orang kecil-kecil buat sendiri, di Malaysia susah mau cari orang-orang sebegitu," ungkapnya.
Meski demikian, Aisar mengakui bahwa ada juga masyarakat miskin di pelosok Malaysia, namun jumlahnya tidak sebanyak di Indonesia. "Ada tapi di provinsi yang jauh-jauh. Kalau Indonesia everywhere lah (dimana-mana) ramai orang susah," pungkasnya.
Kontributor : Trias Rohmadoni
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Kenali Ciri-Ciri Adidas Samba KW, Jangan Tergiur Harga Bersahabat!
-
Keajaiban Musim Gugur Colorado: Petualangan Kereta Api yang Memukau Hati!
-
Decluttering Mission 2025, Astra Motor Yogyakarta Ajak Anak SMK 'Beresin' Lemari Jadi Cuan
-
Inovasi Dunia Skincare: Tren Riasan dan Fokus pada Perawatan Pria
-
8 Cara Jitu Bedakan Sepatu Vans Asli dan KW, Jangan Sampai Ketipu!
-
Zulhas Sebut Udang Terpapar Radioaktif Masih Aman Dikonsumsi, Padahal Ini Bahayanya...
-
Onitsuka Tiger Made in Indonesia Apakah Ori? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Tepuk Sakinah Wajib atau Tidak? Simak Penjelasan Pihak KUA
-
Apa Itu Cesium-137? Zat Radioaktif yang Ditemukan di Udang Cikande
-
Intip Jumlah Kekayaan Dedi Mulyadi, Dapat Peringatan dari Prabowo saat Akad Massal KPR