Suara.com - Di antara deretan lagu-lagu legendaris yang pernah dibawakan almarhum Chrisye, ada satu yang tak hanya meninggalkan kesan mendalam di telinga, tetapi juga mengetuk hati dan menyentuh relung spiritual siapa pun yang mendengarnya. Lagu itu berjudul “Ketika Tangan dan Kaki Berkata”.
Namun tahukah Anda, lagu ini adalah satu-satunya lagu yang tak pernah selesai dinyanyikan Chrisye di luar rekaman studio?
Chrisye, yang dikenal sebagai penyanyi penuh penghayatan dan perfeksionis, tak kuasa menyelesaikan lagu ini saat membawakannya secara langsung, bahkan dalam latihan. Bukan karena faktor teknis atau vokal, tetapi karena getaran spiritual yang begitu kuat menyelimuti lirik dan musiknya.
Lirik yang Bukan Sekadar Kata
Lirik lagu ini bukan karangan sembarang penyair. Ia bersumber dari firman Allah SWT dalam Surah Yasin ayat 65, yang berbunyi:
"Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan."
Lirik ini kemudian ditata ulang dengan indah oleh Taufiq Ismail, seorang sastrawan besar yang juga dikenal karena karya-karya religiusnya yang menyentuh. Tak ada modifikasi besar, hanya penataan agar pas dalam format lagu, tetapi tetap menjaga kesucian maknanya.
Ketika tangan dan kaki berkata
Tentang apa yang telah dilakukannya
Hari itu mulut dikunci
Kata tak ada lagi
Kita hanya mendengar suara
Dari tangan yang berbicara
Dari kaki yang melangkah
Kemana ia pergi
Baca Juga: Lagu Key SHINee 'Burn': Saat Cinta dan Hubungan Toksik Membakar Seperti Api
Saat mimpi jadi kenyataan
Apa yang kau lakukan
Saat itu terjadi
Semua tak bisa lagi mengelak
Dari kebenaran yang datang
Hanya amal yang berbicara
Aransemen yang Menggetarkan
Di balik musiknya, ada sentuhan magis dari maestro Erwin Gutawa. Aransemen yang dihadirkan begitu hening namun dalam, penuh kontemplasi, membawa suasana sakral dan menghadirkan renungan mendalam.
Iringan orkestra yang megah tapi tak berlebihan membuat lagu ini terasa seperti doa yang dilantunkan dalam bentuk nyanyian.
Hanya Sekali, di Studio
Dalam sebuah wawancara, Erwin Gutawa pernah membagikan kisah bahwa Chrisye selalu gagal menyelesaikan lagu ini dalam latihan maupun live performance. Setiap kali menyanyikannya, air mata menetes, suara tercekat, dan suasana hening. Satu-satunya versi penuh dari lagu ini adalah hasil rekaman di studio, itulah versi yang kita dengar hingga kini.
Pihak label yakni Musica Studio pun membeberkan fakta ini ketika merilis video klip lagu tersebut di Youtube.
"Pada saat rekaman lagu ini di tahun 1997 yang lalu, lagu ini membutuhkan beberapa kali take karena Chrisye selalu menangis pada saat menyanyikan lagu ini. Beliau sangat menjiwai lirik dari lagu ini yang ditulis dengan indahnya oleh Taufik Ismail," demikian keterangan label.
Chrisye sendiri mengakui bahwa ia merasa seolah sedang berada di hadapan Tuhan saat menyanyikannya. Bukan hanya menyampaikan lirik, tapi seperti sedang mempertanggungjawabkan hidupnya sendiri.
Lebih dari Sekadar Lagu
“Ketika Tangan dan Kaki Berkata” bukan hanya lagu religi biasa. Ia adalah sebuah pengingat, bahwa akan tiba hari di mana semua anggota tubuh kita akan bersaksi atas apa yang telah kita perbuat. Lagu ini mengajak pendengarnya untuk merenung, bukan hanya menikmati musik.
Tak heran jika lagu ini masih sering diputar di momen-momen religius, terutama saat Ramadan atau menjelang hari kematian seseorang. Lagu ini bukan hanya membuat merinding, tapi juga membawa kita pada perenungan yang dalam: tentang kehidupan, kematian, dan pertanggungjawaban.
Sebagai warisan spiritual dari Chrisye, lagu ini menjadi pengingat bahwa musik bisa menjadi medium dakwah yang menyentuh, bahkan lebih kuat dari kata-kata biasa.
Berita Terkait
-
Terinspirasi dari Kisahnya yang Ditinggal Pasangan, Zoe Levana Lepas Lagu 'Kau Dimana'
-
Lagu Key SHINee 'Burn': Saat Cinta dan Hubungan Toksik Membakar Seperti Api
-
Million Places oleh XG: Tebarkan Cinta untuk Penggemar di Seluruh Dunia
-
Citra Scholastika Pulang Kampung Lewat Tilik Jogja: Nostalgia, Inspirasi, dan Harmoni di NGORBIT!
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Kenali Ciri-Ciri Adidas Samba KW, Jangan Tergiur Harga Bersahabat!
-
Keajaiban Musim Gugur Colorado: Petualangan Kereta Api yang Memukau Hati!
-
Decluttering Mission 2025, Astra Motor Yogyakarta Ajak Anak SMK 'Beresin' Lemari Jadi Cuan
-
Inovasi Dunia Skincare: Tren Riasan dan Fokus pada Perawatan Pria
-
8 Cara Jitu Bedakan Sepatu Vans Asli dan KW, Jangan Sampai Ketipu!
-
Zulhas Sebut Udang Terpapar Radioaktif Masih Aman Dikonsumsi, Padahal Ini Bahayanya...
-
Onitsuka Tiger Made in Indonesia Apakah Ori? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Tepuk Sakinah Wajib atau Tidak? Simak Penjelasan Pihak KUA
-
Apa Itu Cesium-137? Zat Radioaktif yang Ditemukan di Udang Cikande
-
Intip Jumlah Kekayaan Dedi Mulyadi, Dapat Peringatan dari Prabowo saat Akad Massal KPR