Pria yang tinggal dan lahir di Dusun Pilangsari, Desa Pidodo Kulon, tersebut mengatakan abrasi sangat berimbas ke pemukiman warga. Banyak dari mereka yang tidak tahan dengan kondisi tersebut. Buntutnya, mereka memilih untuk hengkang. Rumahnya yang sudah terendam, semakin rusak. Bahkan, tak jarang rumah yang ambruk ditinggal penghuninya.
Supri merupakan salah seorang sosok yang menggerakkan warga Pidodo Kulon untuk melakukan penanaman mangrove. Tak hanya menanam, mereka juga sudah membuat rumah untuk pembibitan tanaman mangrove tersebut. Alhasil, dengan adanya pembibitan, mereka tidak butuh membeli bibit ketika hendak melakukan giat penanaman,
Adapun pembibitan tersebut dimulai Supri ketika diajak oleh Wasito. Meski demikian, dia sudah memulai penanaman sejak 2002, ketika dilibatkan dalam program P3MP Kendal. Dalam pembibitan, Supri mengajak warga baik laki-laki maupun perempuan untuk ikut berpartisipasi. Bahkan, dia turut mengajak anak-anak supaya memahami budidaya mangrove.
“Ada yang membeli bibit dari dalam maupun luar Pidodo Kulon. Jika ada waktu, biasanya saya merawat bibit tersebut. Terkadang, saya dibantu teman. Nah, untuk mencabut bibit, biasanya saya melibatkan warga sekitar. Ini tergantung banyaknya bibit. Jika jumlahnya mencapai 1.000 bibit, minimal 2 orang dilibatkan untuk mencabut bibit,” tutur Supri.
Terkait pembibitan ini, Wasito mengatakan, biasanya jika hendak menanam mangrove, bibit dibeli dari luar Kendal. Maklum, saat itu belum ada budidaya Mangrove di Kendal. Nah, awalnya Wasito harus merogoh kocek sendiri untuk pembibitan di Dusun Pilangsari. Tujuannya, supaya mereka tidak perlu membeli jauh-jauh untuk keperluan konservasi.
“Saya modalin untuk membuat bibit mangrove sehingga konservasi tidak jauh bisa membeli dari mereka. Selain itu, mereka juga terbantu dengan jualan bibit. Per bibit dihargai Rp 2.000. Harga ini tergolong murah di wilayah Kendal. Apalagi, kita antarkan jika lokasinya dekat. Jadi kita tidak ambil untung banyak,” ujar Wasito.
Mimpi besar Wasito
Wasito menggebu-gebu. Dia pun tidak berhenti bermimpi. Ada cita-cita besar yang ingin dicapai oleh Wasito: menjadikan Pantai Pilangsari sebagai satu-satunya ekowisata edukasi mangrove di Kendal. Dia ingin mengenalkan tanaman mangrove beserta manfaatnya ke ranah yang lebih besar dan luas.
“Dengan adanya konservasi mangrove, saya berharap Pantai Pilangsari menjadi ekowisata edukasi tentang mangrove di Kendal. Ini menjadi wadah bagi mereka untuk belajar tentang beragam jenis mangrove. Tidak hanya bakau, tapi api-api dan cemara laut,” ujar Wasito.
Bukan cuma itu, Wasito pun berharap masyarakat pesisir bisa terus peduli terhadap hutan mangrove. Dengan kegiatan penanaman dan budidaya, dia berharap bisa menyadarkan warga setempat bahwa hutan mangrove penting untuk dijaga kelestariannya. Tidak hanya sebagai benteng pertahanan, tapi juga membawa nilai ekonomi bagi masyarakat.
Baca Juga: BNI GoGreen Konservasi Mangrove: Dorong Ekonomi Warga Banyuwangi, Dukung Keanekaragaman Hayati
“Pertama kali saya menanam, warga belum memahami. Setelah kita tanami, petani tambak berterima kasih. Tanggul tambak yang tidak ada tanaman mangrove, akan habis. Jika ada tanaman mangrove, tambah utuh. Semoga mereka sadar hutan mangrove penting untuk dijaga kelestariannya,” ujar Wasito.(*)
Berita Terkait
-
BNI GoGreen Konservasi Mangrove: Dorong Ekonomi Warga Banyuwangi, Dukung Keanekaragaman Hayati
-
Lahan Gambut dan Mangrove Kalimantan, Jalan Indonesia Menuju Masa Depan Bebas Emisi
-
BAF Donasikan 21 Ribu Bibit Mangrove, Ciptakan Kualitas Udara Lebih Baik
-
Telkom Tanam Ribuan Mangrove di Tarakan Lewat Program GoZero% Goes to Borneo
-
Ekosistem Kian Menipis, 1.600 Hektare Mangrove di Tanjung Pasir Kini Direstorasi
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
5 Pilihan Parfum Mykonos Aroma Musk Maskulin Harga di Bawah Rp 100 Ribu
-
Sebut Wasit Ma Ning Hancurkan Impian 270 Juta Masyarakat, Apakah Cristian Gonzales Sudah Pensiun?
-
Rasa Sultan Menu Restoran Dearly Joshua Pacar Ari Lasso: Nasi Campur Seporsi Rp80 Ribu?
-
Mengenal Teknologi Hyper-Bond Wonderskin untuk Tampilan yang Menyatu di Kulit
-
Rahasia Kawah Ijen Terungkap: Panduan Lengkap 2025 untuk Pengalaman Terbaik dan Teraman
-
Mitos Selasa Kliwon, Benarkah Keramat? Sara Wijayanto Gelar Ritual Khusus di Hari Itu
-
7 Sunscreen SPF 50 Terbaik untuk Flek Hitam Sekaligus Bikin Wajah Cerah
-
5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
-
9 Krim Pemutih Wajah yang Aman, Terdaftar BPOM, dan Terbukti Efektif
-
Denada Punya Berapa Rumah? Jual Aset Lagi, Kondisi Rumah yang Mau Dijual Jadi Sorotan